Sinar Mas Agribusiness and Food melakukan penelitian dan pengembangan produk dari hulu hingga hilir sawit. Didukung tiga unit lembaga riset yang memiliki 170 tenaga kerja profesional.
Ilmu pengetahuan, teknologi dan riset diyakini akan mendukung pengembangan pabrik, operasional dan proses produksi. Selain itu, menjadi kunci dalam mencapai produksi minyak sawit yang bertanggung jawab bagi Sinar Mas Agribusiness and Food. Untuk mendukung upaya tersebut, perusahaan mengoperasikan tiga unitkerja yang memfasilitasi pekerjaan pada penelitian dan pengembangan produk dari hulu hingga hilir.
Tiga unit kerja atau lembaga untuk mendukung penelitian dan pengembangan produk hulu hingga hilir berada di lokasi yang berbeda yaitu SMART Biotechnology Center di Bogor (Jawa Barat), SMART Research Institute (SMARTRI) di Libo, Riau dan Marunda R&D Centre, di Marunda, Jakarta Utara.
Dan, masing-masing memiliki fokus dalam menjalankan operasionalnya. SMART Biotechnology Center di Bogor, fokus pada penelitian benih dan bahan tanam yang lebih baik untuk meningkatkan hasil panen, menghasilkan lebih banyak produksi minyak sawit dengan menggunakan lebih sedikit lahan.
Sementara, SMARTRI difungsikan untuk meningkatkan praktik pertanian (misalnya penggunaan sumber daya, pemuliaan, perlindungan dll) dan berbagai proyek penelitian yang membantu meningkatkan hasil panen, mempromosikan kelestarian lingkungan, melestarikan keanekaragaman hayati dan melawan perubahan iklim. Dan, Marunda R&D Centre beroperasi mengembangkan dan merumuskan kembali produk makanan (dan kemasannya) untuk mendukung diet makanan global yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Head of Plant Production and Biotechnology Division, Tony Liwang menyampaikan pembangunan pusat penelitian SMARTpada industri hulu dimulai pada 1980-an yang bertujuan meningkatkan kelapa sawit.Dan menghasilkan benih sawit yang memiliki ketahanan terhadap penyakit.
“Pusat penelitian ini didukung 80 peneliti dan ilmuwan fokus pada peningkatan praktik agronomi, pemuliaan, perlindungan tanaman yang semuanya berkontribusi pada produksi minyak sawit berkelanjutan,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.
Sementara itu, Jean Pierre Caliman, Director of SMART Research Institute mengutarakan perusahaan juga mendirikan SMARTRI sebagai fasilitas penelitian unggulan perusahaan yang didukung para peneliti dan ilmuwan. “Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan keberlanjutan termasuk pengembangan metodologi dan alat untuk menilai dampak lingkungan dari praktik perusahaan di lapangan serta pengembangan dan pengujian praktik perkebunan yang lebih berkelanjutan,” terangnya.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 115)