JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Sejumlah senator asal Perancis berjanji akan mengusulkan peniadaan pajak impor kelapa sawit yang masuk negaranya. Sebelumnya, pada pertengahan Maret kemarin, Parlemen Perancis setuju pemberlakuan tarif pajak tambahan atas minyak sawit yang digunakan dalam makanan mulai tahun 2017.
Dalam kunjungannya ke Indonesia, para senator Perancis yang dipimpin Jacques Gauter sekaligus menjadi Ketua Kelompok Persahabatan Indonesia-Prancis menyampaikan sikap tersebut dalam pertemuan dengan anggota DPR RI, Selasa (19/4). Delegasi senator Prancis tersebut diterima Anggota BKSAP DPR Effendi Simbolon yang didampingi Mindo Sianipar, Roem Kono, Ade Rezki Pratama, dan Rufinus Hotmaulana Hutauruk.
Dalam pertemuan tersebut, DPR menyoroti pajak progresif yang terlalu tinggi bagi produk CPO Indonesia yang masuk ke Perancis. Dengan komitmen para senator Perancis yang ingin menghapus pajak progresif itu, DPR tentu mengapresiasi sikap parlemen Prancis. “Kami apresiasi sikap parlemen Perancis soal pajak progresif ini,” ucap Effendi Simbolon seperti dilansir dari situs dpr.go.id.
Dalam pertemuan itu, delegasi senator Perancis juga menyampaikan, akan bertolak ke Riau untuk melihat dari dekat perkebunan kelapa sawit. Tinjauan ini kelak akan menjadi bahan rekomendasi penting parlemen Perancis untuk menghapuskan pajak tinggi CPO Indonesia. Para senator ini ingin meihat bagaimana Indonesia membangun produksi CPO sesuai program pembangunan berkelanjutan. Hutan-hutan industri Indonesia untuk produk kertas juga akan ditinjau.
Di hadapan para Anggota BKSAP yang hadir, para senator Perancis itu akan meluruskan pemberitaan di media Perancis sekaligus meluruskan pula kritik dari LSM-LSM Perancis seputar produk CPO yang diduga merusak lingkungan. “Kami akan berusaha hapus pajak super itu dan kami ingin mempererat hubungan dengan Indonesia,” ucap Jacques.