Jakarta, Sawit Indonesia – Prospek industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat luar biasa. Tanaman yang menghasilkan minyak goreng dan produk turunan lainnya ini memiliki pasar yang luas. Tidak hanya di dalam negeri, crude palm oil (CPO) dibutuhkan masyarakat dunia.
“Di Kaltim, perkebunan kelapa sawit mampu mendorong terjadinya transformasi ekonomi, dari sektor pertambangan batu bara sebagai sumber ekonomi negara, ke usaha perkebunan kelapa sawit,” ujar Dr Odit Ferry Kurniadinata, dosen dan peneliti dari Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda saat menghadiri silaturahmi Ramadan Astra Agro bersama Media di Balikpapan, Rabu (20/3/23).
Menurutnya, pertanian menjadi salah satu sektor utama dalam kehidupan manusia, baik pangan, pakan, dan energi. Pertanian terbukti menjadi salah satu sektor yang tetap bertahan pada saat terjadinya pandemi Covid 19 di dunia, termasuk indonesia.
Odit Ferry juga mengatakan bahwa prospek industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia sangat mungkin untuk terus dikembangkan sebagai salah satu bagian dari sektor utama penggerak perekonomian negara dan daerah.
Tanaman kelapa sawit dapat dikembangkan secara optimal pada wilayah Indonesia yang beriklim tropis. Berbagai prospek pengembangan juga terus berlangsung seiring permintaan terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, pakan, dan energi bagi manusia, baik dunia maupun Indonesia secara khusus.
Kendati demikian, isu negatif tentang kelapa sawit masih sering beredar. Misalnya kabar yang menyatakan bahwa tanaman kelapa sawit boros air. Menurut Odit Ferry, isu tersebut tidaklah benar. “Dalam menyatakan boros, maka harus menentukan pembandingnya,” katanya.
Menurutnya, sebagai salah satu makhluk hidup, maka penggunaan air adalah sesuatu yang mutlak. Selain itu, sebagai tumbuhan maka pertumbuhan dan produksi tanaman kelapa sawit tidak lepas dari proses fotosintesis yang menggunakan air. Hal ini sama dengan jenis tanaman lainnya, sehingga butuh komparasi yang tepat dan spesifik.
Odit Ferry juga menambahkan bahwa banyak riset membuktikan bahwa tanaman kelapa sawit sangat efisien dalam menggunakan air, baik dalam hal water footprint, transpirasi, evapotranspirasi, dan lainnya.
Dia yakin, dengan besarnya tingkat kebutuhan masyarakat dunia terhadap minyak nabati, maka industri sawit akan menjadi leading sektor bukan saja pada dunia perminyakan nabati seperti saat ini, namun juga menjadi leading pada sektor oleokimia, fuel, energi, dan lainnya. Kuncinya, mengusung konsep sustainability.
Sumber: gapki.id