JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Investasi Sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi tidak mencapai target pada tahun ini. Dalam paparan jumpa pers, Sudirman Said, Menteri Energi Sumberdaya Mineral , mengatakan investasi sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi hanya sebesar US$1,2 miliar dari target US$4,5 miliar.
Sektor minyak dan gas bumi yang sebesar US$9,6 miliar dari target US$23,7 miliar. “Sementara untuk sektor ketenagalistrikan dari target US$11,2 miliar, hingga Agustus realisasinya US$6,8 miliar serta sektor mineral dan batubara dari target US$6,1 miliar realisasinya sudah tembus US$3,3 miliar,”papar Sudirman Said dalam Paparan Satu Tahun Kinerja Kementerian ESDM, di Jakarta, Minggu 08 November 2015
Sampai Agustus 215, realisasi investasi sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM) mencapai US$20,9 miliar atau 45,9 persen dari target investasi 2015 yang sebesar US$45,5 miliar
Untuk menggenjot investasi, kata Sudirman, pemerintah telah menerapkan perizinan dan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) yang berhasil memangkas dari 218 izin menjadi 89 izin. “Dari 89 izin, sebanyak 63 izin dilimpahkan ke PTSP,”tambah dia seperti dikutip dari laman Ditjen EBTKE.
Selain itu, menurut Sudirman, pihaknya juga telah mengeluarkan 559 izin ataupun rekomendasi sejak Januari 2015 dengan rincian sektor ketenagalistrikan sebanyak 308 izin maupun rekomendasi, kemudian mineral dan batubara 51 izin maupun rekomendasi serta minyak dan gas bumi sebanyak 200 izin maupun rekomendasi.
“Khusus perizinan listrik di PTSP berhasil memberikan 25 izin hanya dengan 256 hari dengan demikian terdapat 22 perusahaan kapasitas 23.132 MW dengan nilai investasi US$34,6 miliar yang ingin masuk dalam review RUPTL,”pungkas dia.
Pada 2016, kementerian ESDM akan mengelola anggaran dengan rincian sebagai sebagai berikut: Total anggaran Rp8,5 triliun, Belanja infrastuktur Rp4,53 triliun serta rencana pembangunan infrastuktur KESDM di Tahun 2016 dengan pembagian Migas (Rp1,947 triliun), EBTKE (Rp1,813 triliun) dan bidang geologi air tanah (Rp99,08 miliar).