• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Wednesday, 29 March 2023
Trending
  • Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah
  • BPDPKS dan Universitas Terbuka Promosi UKMK Sawit
  • Harga TBS Riau Menjadi Rp2.831/Kg
  • Sawit Menbuka Isolasi dan Meningkatkan ekonomi
  • BPDPKS Bersama Universitas Terbuka Mengadakan Kegiatan Seminar Sosialisasi dan Promosi UKMK Sawit Mengenal Produk Olahan Kelapa Sawit
  • BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO
  • Kinerja Industri Minyak Sawit Januari 2023: Produksi Stagnan, Stok Turun Ekspor Sawit Januari 2023 Naik Menjadi 2,946 Juta Ton
  • Seluruh Kepala Perangkat Daerah Mengakses Dashboard Monitoring Perusahaan Produsen Minyak Rakyat Untuk Membantu Wengawasi
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Sedia Vitamin A Sebelum Mandatori
Sajian Utama

Sedia Vitamin A Sebelum Mandatori

By RedaksiSeptember 16, 20143 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Baru dua perusahaan yang produknya  mencapai batas  vitamin A dalam SNI 7709-2012. Ditujukan kepada penjualan di pasar ekspor.  Ketika dua tahun lalu fortifikasi vitamin A masih sukarela. Ternyata dua produsen minyak goreng terbesar di  Indonesia yaitu Wilmar Grup dan Musim Mas, telah produksi minyak goreng dengan kandungan vitamin A tinggi. 

Drajat Murtianto, Anggota Koalisi Fortifikasi Indonesia, mengakui baru sedikit produk minyak goreng kemasa dengan kandungan vitamin A sesuai SNI. Dari pengamatannya, baru beberapa merek seperti SOVIA, SunCO, dan Forvita. “Untuk mengetahui berapa jumlah vitamin A, saya punya alat ukurnya,” kata Drajat. 

Mustafa Daulay, Corporate Affairs Wilmar Grup, mengatakan pihaknya mendukung aturan fortifikasi vitamin A  karena mengerti dampak dari kekurangan vitamin A yang tidak hanya berpengaruh negatif terhadap kesehatan mata. Tetapi berdampak buruk kepada  kekebalan tubuh  terutama  anak-anak dan ibu hamil/menyusui.

Produk fortifikasi Wilmar diaplikasikan kepada produk kemasan minyak goreng  merek “SOVIA” dengan kandungan vitamin A 45 IU (sesuai SNI). Selain itu, minyak goreng curah perusahaan juga ditambahkan vitamin A. Mustafa  Daulay menuturkan vitamin A  didistribusikan dari unit station minyak goreng curah di Cirebon sejak 2011.  

Baca juga :   BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

“Vitamin A yang digunakan merupakan hibah dari GAIN (Global Alliance for Improved Nutrition), lembaga yang didanai oleh Bill Gates,” kata Mustafa dalam jawaban tertulis kepada SAWIT INDONESIA.

Musim Mas Grup salah satu produsen minyak goreng terkemuka di Indonesia telah menambahkan vitamin A semenjak dua tahun lalu. Menurut Togar Sitanggang, Senior Manager Musim Mas Grup, awalnya fortifikasi ini digunakan untuk memenuhi permintaan pembeli dari Filipina. Pasalnya, negara yang beribukota Manila menerapkan persyaratan ekspor minyak goreng dengan kandungan vitamin A.

Kandungan vitamin A di dalam minyak goreng  khusus ekspor mencapai 70 IU. Jumlah ini, kata Togar Sitanggang, melewati ketentuan yang ditetapkan SNI.  Sewaktu fortifikasi digaungkan, vitamin A ditambahkan ke dalam minyak goreng SunCO. 

Baca juga :   Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

Menurut Togar Sitanggang, vitamin A diperoleh dari luar negeri karena belum ada perusahaan di Indonesia yang memproduksinya. Penambahan vitamin A yang dilakukan perusahaan tidak berdampak besar kepada biaya produksi sebab cukup menyediakn mesin saja. Meski demikian, dia enggan membeberkan nilai investasi. 

Mustafa mengakui teknologi fortifikasi membutuhkan fasilitas tambahan  tanki mixer untuk penyiapan larutan premix vitamin A dan pompa dosing  yang dipakai mencampurkan larutan premix vitamin A ke dalam tanki minyak goreng. Total kapasitas produksi minyak goreng Wilmar kurang lebih  5  juta ton untuk penjualan lokal atau ekspor.

Benny Wahyudi, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, mengakalkulasi kebutuhan dana untuk teknologi pengolahan fortifikasi minyak goreng mencapai Rp 500 miliar-Rp 600 miliar. Dana ini diperlukan guna membeli mesin pencampuran dan fasilitas laboratorium. 

Baca juga :   Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

Dari tahun ke tahun, konsumsi minyak goreng terus meningkat sesuai dengan pertumbuha populasi penduduk dan kemampuan daya beli.  Pada 2008, konsumsi minyak goreng  masyarakat Indonesia sebesar 3,7 juta ton.  Empat tahun berikutnya, kebutuhan domestik tumbuh 30% mencapai 4,8 juta ton. Ini berarti, setiap tahun konsumsi minyak goreng terus naik sebesar 7%.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, perusahaan penghasil minyak goreng berjumlah 24 perusahaan yang berada dibawah kendali grup besar seperti diantaranya Wilmar Grup, Musim Mas, Permata Hijau, PT Smart Tbk, PT Salim Ivomas Pratama Tbk, PT Bina Karya Prima, PT Tunas Baru Lampung Tbk, BEST Grup, PT Asian Agro Agung Jaya (RGE Grup), dan PT Pasific Palmindo Industri. (Qayuum Amri)

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

14 hours ago Berita Terbaru

BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

20 hours ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

2 days ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

6 days ago Berita Terbaru

BPDPKS dan Majalah Sawit Indonesia Promosikan Sawit Sehat Kepada 145 UKMK Solo

7 days ago Berita Terbaru

CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

1 week ago Berita Terbaru

APKASINDO : Tuduhan Pepsico dan Campina, Lukai Petani Sawit

1 week ago Berita Terbaru

Apresiasi IOPC 2022, Erick Thohir: Sawit Solusi Bagi Krisis Pangan dan Energi

2 weeks ago Berita Terbaru

Indonesian Planters Society Edukasi Petani Sawit

2 weeks ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 1 month ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 1 week ago1 Min Read
Latest Post

Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

14 hours ago

BPDPKS dan Universitas Terbuka Promosi UKMK Sawit

15 hours ago

Harga TBS Riau Menjadi Rp2.831/Kg

16 hours ago

Sawit Menbuka Isolasi dan Meningkatkan ekonomi

17 hours ago

BPDPKS Bersama Universitas Terbuka Mengadakan Kegiatan Seminar Sosialisasi dan Promosi UKMK Sawit Mengenal Produk Olahan Kelapa Sawit

18 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version