Lama bermain di sektor pertanian, PT RUTAN menjajaki sektor perkebunan melalui unit terbarunya yaitu traktor McCormick. Built up langsung dari Italia, kualitas traktor ini tetap terjaga dari aspek ketangguhan dan kehandalan dalam bekerja. Didukung service center dan ketersediaan suku cadang di seluruh Indonesia.
Sektor perkebunan tetap menarik minat perusahaan alat berat dan alat pertanian untuk memasarkan unit terbaru mereka. PT RUTAN, perusahaan penyedia alat pertanian, menawarkan dua unit traktornya yaitu Traktor McCormick dan Traktor Iseki yang berfungsi mendukung kegiatan di perkebunan sawit.
Clifford Budiman, Deputy Marketing Director PT RUTAN, menjelaskan bisnis inti RUTAN bergerak dalam penyediaan alat pertanian untuk tanaman pangan seperti beras, jagung, dan kedelai. Unit yang disediakan sangat lengkap mulai dari pompa air, traktor tangan, traktor 4 roda, transplanter, combine harvester, hingga mesin-mesin pemroses beras dan jagung seperti dryer, Rice Milling Units (RMU), dan Rice Milling Plant (RMP).
“Selama ini, produk RUTAN jarang terdengar di segmen perkebunan. Namun, sudah ada unit traktor kami yang ditujukan untuk perkebunan,” kata Clifford.
Berbeda dengan traktor pertanian yang tenaganya lebih kecil, pelaku perkebunan butuh traktor bertenaga besar untuk mendukung kegiatan perawatan tanaman. Dari hasil pengamatan Clifford, mindset pelaku bisnis kebun bahwa traktor dari Eropa dan Amerika Serikat punya horse power lebih kuat. Dengan pertimbangan tersebut, sekitar 2014 Clifford datang ke Italia untuk mencari manufaktur alat berat yang bisa diajak kerjasama.
“Ketemulah saya dengan manajemen traktor McCormick ini. Dan kebetulan merek tersebut dipegang Argo Tractors yang juga produsen traktor Landini. Jadi, Landini dan McCormick itu pabriknya sama-sama made in Italia,” ujar Clifford.
Traktor McCormick cocok digunakan bagi kegiatan perkebunan kelapa sawit, karet, dan tebu. Berbicara kualitas, kemampuan unit sejajar dengan traktor merek lain yang sudah masuk di Indonesia semanjak lama. “Kami sangat pede karena yang dijual itu kualitas dan ini benar-benar bisa diandalkan,” tuturnya.
Ada tiga keunggulan yang dimiliki traktor McCormick. Pertama, menurut Clifford, traktor ini built up Italia sehingga aspek kualitas dan daya tahan (durability) tetap nomor satu. Dengan perakitan di pabrik Italia, traktor ini diproduksi langsung melalui sistem dan SDM sesuai standar perusahaan langsung. Alhasil, kualitas traktor McCormick tetap diawasi dan terkontrol lebih baik.
Keunggulan kedua adalah harga. Clifford menjelaskan disinilah kehebatan Argo Tractors yang menawarkan harga jual unit McCormick dapat bersaing dengan traktor merek lain di Indonesia. “Orang berpikirnya buatan Itali pasti mahal. Hebatnya Argo Tractors ini punya pabrik yang efisien sehingga harga pasti bersaing,” tuturnya.
Keunggulan yang ketiga, ketersediaan suku cadang menjadi perhatian perusahaan. Dengan pengalaman selama 70 tahun di bidang perdagangan mesin pertanian, RUTAN telah menyiapkan pengadaan service center dan gudang suku cadang di sejumlah daerah antara lain Merauke, Masamba, Aceh, Bangka Belitung, Bandung dan Sidrap. Selain itu, RUTAN memiliki tujuh kantor pemasaran yang tersebar di Surabaya, Makasar, Semarang, Jakarta, Lampung, Palembang, dan Medan.
PT RUTAN berencana memasarkan dua unit traktor McCormick yang dipasarkan di Indonesia. Tipe MB Series bertenaga 84 Horse Power (HP) dengan mesin Perkins Tier 0. Mesin Perkins yang digunakan McCormick berasal dari pabrikan Inggris, bukan pabrikan negara lain seperti Tiongkok, Brazil dan Meksiko.
Clifford mengatakan mesin Tier 0 ini membantu konsumen ketika menggunakan bahan bakar dengan kualitas rendah. Ibaratnya, unit mampu bekerja andaikata memakai bahan bakar yang mutunya buruk. Sedangkan, kalau mesin Tier 2 dan Tier 3 butuh filter tambahan. “Mesin traktor McCormick cocok digunakan di Indonesia karena memperhatikan penggunaan bahan bakar,” paparnya.
Tipe lainnya adalah traktor McCormick B Max dengan tenaga 97 HP. Memakai mesin Perkins tier 0 sehingga tidak ribet untuk konsumsi bahan bakar. Tenaga traktor ini, kata Clifford, sangatlah cocok di perkebunan sawit dan karet ketika mengerjakan kegiatan berat.
(Selengkapnya baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi Oktober-November 2015)