• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Saturday, 1 April 2023
Trending
  • Potensi Ekspor UMKM Bersaing di Pasar Internasional.
  • CSR Membantu Pemberdayaan Petani Tanaman Pangan
  • UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN
  • Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional
  • Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN
  • Produsen Alat Berat Tiongkok Resmikan Component Rebuilt Center di Balikpapan
  • Kenaikan Harga Pangan Jelang Idulfitri Berharap Tak Ada Kenaikan Signifikan
  • Bupati Indragiri Hulu Mengapresiasi Program Memerangi Stunting
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Rizal Ramli Kepret Standar CPO Uni Eropa
Berita Terbaru

Rizal Ramli Kepret Standar CPO Uni Eropa

By RedaksiOctober 11, 20152 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA –  Indonesia tidak lagi tunduk kepada standar minyak sawit yang diminta negara Uni Eropa. Ke depan, pemerintah menghentikan sementara waktu atau moratorium standar CPO dari Uni Eropa. 

Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya, menjelaskan setelah pembentukan standar CPO yang disepakati Indonesia dan Malaysia, maka kedua negara sepakat tidak akan mengikuti standar Uni Eropa. “Sudah disepakati, kami akan hold standar negara barat yang merugikan Indonesia,” jelas Rizal.

Selama ini, pemerintah Indonesia terus mengikuti persyaratan kegiatan ekspor CPO yang diminta negara Uni Eropa. Menurutnya, aturan ketat CPO Uni Eropa mengakibatkan kerugian terhadap produsen CPO lokal khususnya petani skala kecil.

Baca juga :   Provinsi Kaltim Gelar Pasar Murah

Tiap tahun, Indonesia mengekspor CPO ke Uni Eropa antara 2,5 juta-3 juta ton. Beberapa waktu, produk biodiesel Indonesia dihambat masuk ke Uni Eropa dengan tuduhan antidumping.

 Supaya ekspor CPO tidak anjlok, kata Rizal, pemerintah akan melobi negara pembeli CPO seperti Tiongkok dan India supaya  menyetujui standar CPO buatan Indonesia-Malaysia. Kerjasama kedua negara semakin erat di bidang kelapa sawit dengan pembentukan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOP).

Baca juga :   Apical Dukung Pasokan Minyakita bagi UMKM dan Masyarakat Jakarta Utara

Dengan kehadiran CPOP akan dibuat standar sawit yang bisa diterapkan Indonesia-Malaysia sehingga tidak lagi mengikuti standar Uni Eropa. Kerjasama lain yang akan dilakukan kedua negara produsen terbesar CPO dunia ini antara lain pembentukan green economic zone, bekerjasama dalam kegiatan promosi tentang produk minyak sawit yang ramah lingkungan dan kegiatan riset pengembangan industri minyak sawit.

Maruli Gultom, Anggota Dewan Pembina GAPKI, menyebutkan negara-negara Eropa dan AS yang dikenal produsen utama minyak kedelai, merasa terusik dan mulai menggalang NGO untuk berkampanye menolak minyak sawit. Kampanye ini makin gencar semenjak 2004 karena produksi minyak sawit (CPO) melampaui minyak kedelai sebagai minyak nabati nomor satu dunia. 

Baca juga :   Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

“Usaha membendung pertumbuhan CPO semakin ditingkatkan dan all-out, menghalalkan segala cara. Tema yang dipilih adalah tema lingkungan. Kami mengapresiasi kerja Rizal Ramli yang berani mengambil kebijakan tidak populer di mata NGO,” kata Maruli.

 

Sumber foto: wikipedia.org

 

 

 

 

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Potensi Ekspor UMKM Bersaing di Pasar Internasional.

12 hours ago Berita Terbaru

CSR Membantu Pemberdayaan Petani Tanaman Pangan

13 hours ago Berita Terbaru

UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN

14 hours ago Berita Terbaru

Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional

15 hours ago Berita Terbaru

Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN

16 hours ago Berita Terbaru

Kenaikan Harga Pangan Jelang Idulfitri Berharap Tak Ada Kenaikan Signifikan

18 hours ago Berita Terbaru

Bupati Indragiri Hulu Mengapresiasi Program Memerangi Stunting

19 hours ago Berita Terbaru

Sustainable Finance Merupakan Hal Penting Dalam Transisi Energi Bersih

20 hours ago Berita Terbaru

BPDPKS Tetapkan 13 Lembaga Pendidikan Penyelenggara Beasiswa Sawit 2023

23 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Edisi 137 Majalah Sawit Indonesia

Edisi Terbaru 2 days ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 1 week ago1 Min Read
Latest Post

Potensi Ekspor UMKM Bersaing di Pasar Internasional.

12 hours ago

CSR Membantu Pemberdayaan Petani Tanaman Pangan

13 hours ago

UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN

14 hours ago

Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional

15 hours ago

Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN

16 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.