YOGYAKARTA, SAWIT INDONESIA – Untuk menyongsong Forum Sawit Indonesia (FoSI) 2023 yang akan digelar pada November mendatang, Pusat Sains Kelapa Sawit (PSKS) INSTIPER Yogyakarta melakukan soft launching FoSI on Podcast (FoSI-oP), pada Rabu (12 Juli 2023), di Auditheater atau Perpustakaan Pusat INSTIPER Yogyakarta.
FoSI-oP merupakan forum diskusi, diseminasi dan sosialisasi bagi insan perkelapasawitan Indonesia untuk membangun keberlanjutan kelapa sawit Indonesia. Forum ini diinisiasi oleh PSKS, INSTIPER Yogyakarta bersama asosiasi-asosiasi perkelapasawitan di Indonesia yang akan dilaksanakan setiap bulan mulai Juli – November 2023 dengan tema berbeda-beda.
Direktur Pusat Sains Kelapa Sawit (PSKS), Dr. Purwadi mengatakan soft launching FoSI 2023 dengan format Podcast (FoSI on Podcast) sebagai agenda tambahan sebelum pelaksanaan FoSI 2023 mendatang yang sudah dijadwalkan pada 21 – 24 November 2023.
“Para stakeholders telah melaksanakan FoSI 2022 yang telah memunculkan pemikiran dan strategi untuk membangun sawit Indonesia menuju 2045. Agenda FoSI 2022 telah menyapakati menjadi agenda tahunan yang akan membahas dan mengusulkan regulasi atau kebijakan terkait dengan pembangunan industri sawit Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan keberlanjutan sawit Indonesia diukur dari kemampuannya dari daya saing dari industri yang berbasis dari hulu hingga hilir (end to end procces). Dan, itu bisa terjadi jika kita mampu membangun efisiensi dalam sistem rantai pasok mulai dari hulu hingga hilir yang berdaya saing.
“Namun demikian disadari bahwa industri sawit dibangun utamanya dibangun melalui industri yang efisien di perkebunan. Kita bisa melihat industri sawit adalah industri berbasis biomass. Yang efisiensinya sangat tergantung dari efisiensi industri biomass-nya itu sendiri. Yaitu dari kebun kelapa sawit mulai dari proses TBS hingga CPO (minyak mentah sawit),” lanjut Dr. Purwadi.
Dalam kerangka pemikiran tersebut, Forum Sawit Indonesia (FoSI) akan fokus mendiskusikan dan memikirkan tantangan dan solusi serta membangun daya saing perkebunan kelapa sawit melalui kemitraan yang tangguh. Kemitraan bisnis dibangun kemitraan perkebunan besar dengan perkebunan rakyat, kemitraan sosial dibangun melalui kemitraan yang baik antara perkebunan dengan masyarakat sekitar. Dan kemitraan bersama pemerintah dibangun baik dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“Kita akan mendiskusikan tantangan dan solusi untuk membangun daya saing dan efisiensi melalui pengembangan kemitraan yang sinergis. Baik kemitraan bisnis, kemitraan sosial maupun kemitraan dengan pemerintah. Kita bersama-sama perlu merumuskan usulan regulasi usulan kebijakan yang mampu mendorong industri sawit untuk terus bertumbuh dan berkelanjutan,” imbuh Dr Purwadi.
Pada acara peluncuran diadakan diskusi memperbincangkan tantangan yang ada di industri sawit dengan menghadirkan lima narasumber yakni Dr.Ir. Harsawardana,M.Eng (Rektor INSTIPER Yogyakarta), Dr. Sunari (Direktur Penyaluran Dana, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit), Edy Martono (Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit), Achmad Mangga Barani (Ketua Forum Pengembangan Perkebunan Strategis Berkelanjutan), dan Mula Putera (Koordinator Tanaman Kelapa Sawit, Ditjen Perkebunan), dan dipandu oleh Dr. Purwadi (Direktur PSKS INSTIPER Yogyakarta).