JAKARTA, SAWIT INDONESI – PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia, perusahaan joint venture Agriculture Service Development LLC (ASD) Costarica dan Bakrie Sumatera Plantation (BSP), berencana memasarkan empat varietas benih sawit pada tahun depan. Karakteristik benih ini mampu menghasilkan produktivitas TBS sampai 40 ton per hektare per tahun.
Atok Hendrayanto, Direktur PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia, mengatakan benih sawit ini mampu memberikan produktivitas tinggi kepada hasil produksi. Benih ini diintroduksi dari material genetik terbaik dari Kostarika. Perusahaan menyebutkan telah dihasilkan tujuh sampai delapan varietas yang berasal dari perakitan varietas benih unggul di Indonesia.
Ditambahkan Atok, empat varietas siap dilepas ke pasar komersial. Tapi baru dua varietas – Themba dan Spring – menerima surat keputusan dari Kementerian Pertanian pada April lalu dan bisa dilepas komersial pada Januari mendatang. “Dua varietas lagi sedang dalam proses persetujuan,” tambahnya.
ASD-Bakrie siap melepas 7 juta-10 juta kecambah sawit pada Januari 2016. Sementara itu, kebutuhan internal perusahaan diperkirakan sebanyak 2 juta kecambah. Total kapasitas terpasang produksi benih perusahaan mencapai 15 juta kecambah.
Berkaitan strategi penjualan, menurut Atok, akan dibangun distribution channel di tiap wilayah produksi. Penjualan benih ditujukan kepada petani dan perusahaan sawit. Harga jual benih sekitar US$ 1 per butir.
“Untuk penetrasi lebih cepat dan memang sedang disusun strateginya. Pemasaran bukanlah waralaba melainkan jaringan distribusi supaya mudah mengontrolnya,” jelas Atok.
Soedjai Kartasasmita, Komisaris Utama PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, mengatakan kegiatan pemuliaan benih telah disiapkan semenjak lama dan melalui proses riset yang panjang. Kegiatan pemuliaan varietas diawali introduksi material genetik sebanyak 200 famili pada 2006.
Berikutnya, tahapan seleksi dan ujicoba mulai pada 2010 di kebun induk perusahaan di tiga wilayah yaitu Kisaran, Kabupaten Asahan Sumatera Utara, Kabupaten Lahat Sumatera Selatan, dan Kujan, Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah.
Berdasarkan data Ditjenbun Kementerian Pertanian, D x P Themba memiliki rerata produktivitas 40 ton per hektar per tahun. D x P Themba memiliki pelepah pendek sehingga dapat ditanam dengan populasi tinggi hingga 160 pohon/ha. Bobot tandan pada TM 4 ± 13 kg per tandan, jumlah tandan per tanaman per tahun ± 18. D x P Spring memiliki rerata produktivitas 38 ton per pohon per tahun, kandungan minyak per mesokarp 53,5%. Bobot tandan pada TM 4 ± 13 kg per tandan, jumlah tandan per tanaman per tahun ± 20.