Jakarta, SAWIT INDONESIA – APRIL Group berkomitmen mengimplementasikan restorasi lahan gambut seluas 150 ribu hektare di Indonesia sebagai upaya membantu pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Dana sebesar US$ 100 juta dialokasikan untuk kurun waktu 10 tahun.
Komitmen ini diumumkan bertepatan dengan pertemuan tingkat tinggi COP21 di Paris. Tony Wenas, Managing Director APRIL Group Indonesia Operations, menjelaskan komitmen ini menggambarkan bahwa pihak swasta juga memiliki andil secara nyata, bukan hanya ikrar, tapi dengan benar-benar menunjukkan hasil.
Peningkatan komitmen untuk program Restorasi Ekosistem Riau (RER) ini dipercaya sebagai komitmen terbesar oleh pihak swasta dalam sebuah proyek restorasi ekosistem di Indonesia yang meliputi pengkajian, restorasi dan perlindungan, dan manajemen dan kemitraan.
Anderson Tanoto, Pemegang Saham APRIL Group dan Direktur RGE, mengatakan komunitas global memiliki kesempatan luar biasa di COP21 di Paris untuk membuat perubahan demi masa depan lebih baik. Investasi ini membuktikan kepedulian kelompok usaha terhadap restorasi yang mencakup pentingnya jasa lingkungan dan kebutuhan akan pendekatan inklusif terhadap masyarakat.
“Kami terus belajar dari pengalaman dan mengembangkan pendekatan demi memberikan manfaat bagi lingkungan, kesempatan ekonomi melalui kesempatan kerja dan pembangunan infrastruktur. Sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat lokal,” ujar Anderson.
Upaya restorasi dan konservasi alam yang dilakukan APRIL Group telah mencapai 400,000 ha hutan di Indonesia, atau enam kali lipat lebih besar dari luas negara Singapura. Komitmen 1 on 1 ini dirancang dalam kerangka Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (Sustainable Forest Management Policy).
Kawasan restorasi RER terlindungi dengan sangat baik dari kebakaran pada saat musim kering beberapa bulan yang lalu, salah satu musim kering terparah yang melanda kawasan Asia Tenggara. Hal ini membuktikan kefektifan pendekatan bentang alam yang dianut oleh APRIL, yang kemudian berujung kepada investasi lebih besar.
Program Restorasi Ekosistem Riau, yang dicanangkan oleh APRIL Group, bekerjasama dengan Fauna & Flora International (FFI) dan Bidara. RER dimulai pada tahun 2013 dengan tujuan untuk melindungi dan merestorasi lahan gambut di wilayah Semenanjung Kampar, Riau dibawah naungan pemerintah Indonesia.
“Partner yang tergabung dalam RER berharap bahwa komitmen ini dapat menjadi cetak biru yang mampu berperan sebagai acuan bagi sektor pemerintahan dan swasta dalam upaya restorasi alam melalui kerjasama multi-stakeholder” kata (FFI)
Lahan gambut di Indonesia termasuk dalam ekosistem yang tergolong rawan di dunia. Wilayah Semenanjung Kampar merupakan salah satu area lahan gambut terluas di Asia Tenggara. Hutan hujan tropis Kampar merupakan kawasan kaya akan keanekaragaman hayati yang di dalamnya hidup spesies langka, termasuk Harimau Sumatera dan Beruang Madu.
Tim ahli konservasi kehutanan APRIL Group bekerjasama dengan FFI, Bidara dan masyarakat lokal, RER dijalankan melalui 4 tahap yaitu proteksi, pengamatan dan penelitian, restorasi dan pengelolaan kawasan lahan gambut yang telah rusak. Konsep ini juga didukung oleh Program Desa Bebas Api dan Strategi Pengelolaan Air APRIL Group untuk memastikan bahwa Semenanjung Kampar bebas dari kebakaran.