Marathon 500 SL memiliki beberapa keunggulan dalam pengendalian ulat kantong. Nilai tambah dari produk ini, pengujian efikasi di lapangan telah dilakukan perusahaan bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan untuk menguji efektivitasnya terhadap ulat kantong. Dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, hama ini dapat dikendalikan sehingga tidak merugikan perkebunan kelapa sawit.
Serangan ulat kantong membuat resah manager kebun maupun petani perkebunan kelapa sawit selama beberapa tahun ini, karena hampir semua usia tanaman rentan terserang hama tersebut. Ulat kantong mudah menyerang daun pada tajuk tanaman yang akan mengakibatkan kerusakan mencapai lebih dari 46% sehingga kondisinya kering seperti terbakar.
PT Mitra Kreasidharma mengeluarkan produk Marathon 500 SL yang berbahan aktif dimehipo dengan kandungan 500 gram/liter. Produk ini bekerja secara sistemik untuk mengendalikan ulat kantong (Metisa plana). Djoko Sunindyo, Product Development Manager PT Mitra Kreasidharma menjelaskan bahan aktif dimehipo akan masuk ke tanaman sawit lewat proses metabolisme yang terjadi pada tumbuhan.
Marathon 500 SL adalah produk yang telah dipasarkan semenjak 2010, dari hasil pengembangan Spartan 290 SL. Tidak ada perbedaan mendasar dari kedua produk tersebut hanya kadar bahan aktifnya lebih tinggi pada Marathon 500 SL.
Ada empat keunggulan Marathon 500 SL dalam pengendalian hama seperti ulat kantong. Pertama, insektisida pengendali hama ini sangat mudah diserap oleh daun dan bagian lain dari tanaman yang mengangkutnya ke seluruh bagian tanaman. Sehingga produk ini bisa mengendalikan hama yang bersembunyi dan yang berada pada bagian tanaman lainnya. Kedua, insektisida ini memiliki cara kerja ganda yang dapat mengendalikan hama tanaman seperti ulat kantong secara tuntas sebagai racun kontak dan racun lambung. Ketiga, produk ini dapat mengendalikan beberapa jenis hama tanaman lain seperti penggerek batang tanaman padi, wereng batang coklat. Keempat, produk ini diuji oleh lembaga penelitian yang kredibel yaitu PPKS serta memiliki nomor registrasi di Kementerian Pertanian yaitu RI. 01010120103769.
Aplikasi Marathon 500 SL
Bachtiar Kusuma, Marketing Manager PT Mitra Kreasidharma, menjelaskan dosis penggunaan Marathon 500 SL disesuaikan dengan kondisi umur tanaman sawit, apakah tanaman belum menghasilkan (TBM) atau tanaman menghasilkan (TM). Dosis aplikasi produk tersebut ke pohon kelapa sawit, berbeda berdasarkan kondisi umur tanaman tersebut.
PT Mitra Kreasidharma menggunakan dua metode aplikasi dalam penggunaan Marathon 500 SL untuk pengendalian ulat kantong. Pertama, metode penyuntikan melalui batang pohon (“Trunk Injection”) yang ditujukan untuk tanaman menghasilkan karena letak posisi hama sulit dijangkau dengan penyemprotan. Teknik lain adalah penyemprotan langsung ke tajuk tanaman belum menghasilkan (TBM) yang relatif pendek dengan menggunakan “Mist blower”.
Dari pengalaman di lapangan, dengan aplikasi penyemprotan dapat mengendalikan sekitar 14 – 64 persen hama ulat kantong setelah tiga hari aplikasi Marathon 500 SL dan setelah 21 hari dapat mengendalikan lebih dari 90 persen ulat kantong. Sedangkan, metode penyuntikan batang dapat mengendalikan 30 persen hama ulat kantong dalam tiga hari dan dalam jangka dua pekan 100 persen hama berhasil dikendalikan.
“Jadi, kurang dari satu bulan setelah aplikasi hampir seluruh populasi hama ulat kantong bisa dikendalikan melalui dua metode tadi,” ujar Bachtiar Kusuma kepada SAWIT INDONESIA.
Bachtiar memaparkan kembali bahwa dosis Marathon 500 SL harus disesuaikan dengan cara aplikasi yang dipilih oleh pekebun. Jika menggunakan metode penyuntikan batang, takarannya hanya sekitar 10 ml Marathon 500 SL per batang. Sehingga satu hektar kebun kelapa sawit memerlukan sekitar 1300 ml. “Asumsinya, dalam satu hektare perkebunan sawit terdapat 130 batang pohon,” papar Bachtiar.
Dengan metode penyemprotan, diperlukan konsentrasi insektisida Marathon 500 SL sebesar 4-6 mililiter setiap liter air. Selanjutnya, larutan dimasukkan ke alat semprot dan disemprotkan secara merata pada seluruh tajuk tanaman yang terserang hama ulat kantong. “Satu pohon tanaman kelapa sawit (TBM) memerlukan sekitar tiga liter larutan,” tambah Bachtiar.
Harga produk Marathon 500 SL sangat terjangkau dan ekonomis, sehingga produk bermutu inilah yang menjadi pilihan beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara dan Kalimantan Timur. (Hendro Rahmadani)