JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Promosi tata kelola minyak sawit yang berkelanjutan berlangsung di Benua Eropa. Selama empat hari, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit menggelar promosi ke lima negara. Tak sebatas promosi, lembaga ini menjajaki partner untuk mewujudkan pengembangan kelapa sawit berkelanjutan.
Bayu Krisnamurthi, Direktur BPDP Kelapa Sawit mengatakan, kegiatan promosi ini sangatlah penting untuk menunjukkan sawit Indonesia sudah sustainable. “Selain promosi, kami juga mencari partner untuk membantu selesaikan berbagai masalah yang dihadapi,” kata Bayu kepada SAWIT INDONESIA melalui layanan Whatsapp pada Jumat (4/12).
Kegiatan promosi akan digelar di lima negara Eropa yaitu Denmark, Berlin, Polandia, Amsterdam, dan Paris, mulai 4-7 Desember 2015. “Sekarang saya berada di Kopenhagen (Denmark). Pak Rusman Heriawan (Red-Ketua Dewan Pengawas) memimpin tim ke Berlin. Sabtu saya menuju Polandia dan setelah itu ke Amsterdam,” jelasnya.
Seperti dikutip dari laman rappler.com, kegiatan promosi sawit Indonesia menjalin kerjasama pendidikan dan riset untuk studi tingkat Master of Business Administration dan doktoral antara Copenhagen Business School dengan Institut Pertanian Bogor, Universitas Lampung, dan Universitas Jambi. Dengan dukungan Masyarakat Kelapa Sawit Indonesia, BPDP Sawit, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Copenhagen.
Bayu menjelaskan bahwa pihaknya akan menjalin kerjasama melalui partner yang dapat menyediakan solusi atas berbagai masalah yang dihadapi industri sawit di tanah air. Harapan kami, dapat mencari partner yang mampu mendorong pengembangan sustainable palm oil.
Lewat kerjasama ini, mahasiswa yang berasal dari Indonesia dan Eropa bisa mengikuti program tingkat pasca sarjana sampai doktoral. Pilihan lainnya mengambil Executive Short Course selama sekitar 10 hari dengan tema Sawit Berkelanjutan.
Dalam kesempatan terpisah, Bayu Krisnamurthi pernah melontarkan gagaasan bahwa dengan dana pungutan CPO maka kita (Indonesia) bisa memberikan beasiswa kepada mahasiswa negara lain yang tertarik belajar mengenai kelapa sawit. “Biarkan mereka yang mengatakan sisi positif sawit kepada orang lain,” tuturnya.
Dalam konferensi perubahan iklim atau COP21 di Paris, BPDP terlibat dalam diskusi sawit di paviliun Indonesia. Bayu menjelaskan Lembaganya menunjukkan bahwa tujuan people, planet and profit dapat dicapai dengan sawit. Ini didukung dengan berbagai data dan hasil penelitian lengkap.
Nantinya, BPDP akan memberikan dukungan kepada 100 desa bebas api pada 2015 dan 150 desa pada 2017. “BPDP akan menyampaikan rencana untuk mendukung perkebunan melalui landscape approach untuk pengembangan sawit ke depannya,” pungkas Bayu.
Sumber foto: laman facebook Bustanul Arifin