• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Friday, 31 March 2023
Trending
  • Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun
  • WPI Usung Kemitraan Petani Sawit untuk Kesejahteraan Petani
  • Indonesia Berperan Penting dalam Terwujudnya Net Zero ASEAN
  • Pelaku UMKM Didorong Berkontribusi Terhadap Pengembangan dan Peningkatan Ekosistem Halal
  • Sejumlah Bahan Pokok Mengalami Penurunan
  • Karhutla di Desa Teluk Pambang Berhasil Dipadamkan
  • Uni Eropa Tidak Mengakui ISPO dan RSPO Pasca Terbitnya UU Anti Deforestasi
  • Kekaguman Republik Kongo Terhadap Aksi-Aksi Iklim Dilakukan Pemerintah Indonesi
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Produk Roundup 486 Sl: Handal Dan Tahan Hujan
Hama Penyakit

Produk Roundup 486 Sl: Handal Dan Tahan Hujan

By RedaksiSeptember 9, 20142 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Gulma atau rumput merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang dapat merugikan karena dapat menyebabkan penurunan hasil  panen hingga mencapai 35%.  Gulma juga dapat menjadi tempat berlindung dan berkembangnya hama serta penyakit buat tanaman.  Sehingga gulma menjadi sangat penting untuk dikendalikan.

Saat ini ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengendalikan gulma, namun cara yang efektif dan ekonomis  serta banyak dipergunakan adalah dengan menggunakan herbisida (cara kimiawi).  Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam menggunakan herbisida petani ataupun perkebunan  harus memahami strategi lima tepat yaitu, tepat sasaran, tepat herbisida, tepat dosis, tepat waktu dan tepat cara, .

Baca juga :   Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

Pemilihan jenis herbisida yang tepat sangat penting agar tidak menyebabkan kerugian bagi petani atau perkebunan. Karena saat ini banyak sekali merk dagang  herbisida yang dijual dipasaran dengan harga dan  kualitas yang sangat bervariasi,  petani dan perkebunan harus cermat dan teliti dalam memilih merk herbisida yang akan dipergunakan.

Roundup 486 SL  merupakan salah satu produk herbisida  yang paling banyak dipergunakan oleh petani dan perkebunan.  Roundup 48 SL adalah herbisida glifosat yang pertama ditemukan di dunia. Saat ini menggunakan teknologi biosorb yang masih dipatenkan sehingga tidak dapat ditiru oleh herbisida yang lain.

Baca juga :   BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

Biasanya jika musim hujan di mana situasi tidak menentu dan sering kali 1-2 jam setelah menyemprot turun hujan. Jika menggunakan herbisida glifosat  biasa akan sangat beresiko. Karena glifosat belum terserap oleh jaringan gulma dengan tingkat keberhasilan  hanya 0-20%.

Situasi seperti ini bisa diatasi dengan Roundup 486 SL karena dengan teknologi biosorb membuat tanaman seperti spons yang akan menyerap bahan aktif glifosat 3 kali lebih cepat dan lebih banyak. Dalam 1-2 jam sudah terserap 100 % yang tidak memerlukan lagi penyemprotan ulang.

Beberapa keunggulan Roundup 486 SL :

  • Tahan hujan 1-2 jam setelah aplikasi yang akan menghilangkan kekhawatiran penyemprotan ulang dan resiko karena hujan.
  • Diserap dan ditranslokasikan ke jaringan gulma 3 kali lebih cepat dan lebih banyak, sehingga daya basmi  lebih unggul dalam jangka waktu lama.
  • Teknologi biosorb yang dipatenkan, tidak bisa ditiru oleh kompetitor lain.
  • Spektrum pengendalian yang luas.
Baca juga :   Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

Selain keunggulan diatas masih terdapat keunggulan lain yang bisa dirasakan oleh pengguna, seperti yang dituturkan oleh H.Karmadi dari Grobogan, Jawa tengah. Menurut beliau apabila menggunakan Roundup 486 SL  lebih irit  serta recovery dari gulma lebih lama. Sehingga kalau dihitung total lebih hemat dibandingkan memakai herbisida glifosat merek lain.

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

5 hours ago Berita Terbaru

Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

2 days ago Berita Terbaru

Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

2 days ago Berita Terbaru

BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

3 days ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

4 days ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

1 week ago Berita Terbaru

BPDPKS dan Majalah Sawit Indonesia Promosikan Sawit Sehat Kepada 145 UKMK Solo

1 week ago Berita Terbaru

CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

1 week ago Berita Terbaru

APKASINDO : Tuduhan Pepsico dan Campina, Lukai Petani Sawit

2 weeks ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Edisi 137 Majalah Sawit Indonesia

Edisi Terbaru 21 hours ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 1 week ago1 Min Read
Latest Post

Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

5 hours ago

WPI Usung Kemitraan Petani Sawit untuk Kesejahteraan Petani

12 hours ago

Indonesia Berperan Penting dalam Terwujudnya Net Zero ASEAN

12 hours ago

Pelaku UMKM Didorong Berkontribusi Terhadap Pengembangan dan Peningkatan Ekosistem Halal

13 hours ago

Sejumlah Bahan Pokok Mengalami Penurunan

14 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.