Gulma atau rumput merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang dapat merugikan karena dapat menyebabkan penurunan hasil panen hingga mencapai 35%. Gulma juga dapat menjadi tempat berlindung dan berkembangnya hama serta penyakit buat tanaman. Sehingga gulma menjadi sangat penting untuk dikendalikan.
Saat ini ada banyak cara yang dapat digunakan untuk mengendalikan gulma, namun cara yang efektif dan ekonomis serta banyak dipergunakan adalah dengan menggunakan herbisida (cara kimiawi). Untuk mendapatkan hasil yang baik dalam menggunakan herbisida petani ataupun perkebunan harus memahami strategi lima tepat yaitu, tepat sasaran, tepat herbisida, tepat dosis, tepat waktu dan tepat cara, .
Pemilihan jenis herbisida yang tepat sangat penting agar tidak menyebabkan kerugian bagi petani atau perkebunan. Karena saat ini banyak sekali merk dagang herbisida yang dijual dipasaran dengan harga dan kualitas yang sangat bervariasi, petani dan perkebunan harus cermat dan teliti dalam memilih merk herbisida yang akan dipergunakan.
Roundup 486 SL merupakan salah satu produk herbisida yang paling banyak dipergunakan oleh petani dan perkebunan. Roundup 48 SL adalah herbisida glifosat yang pertama ditemukan di dunia. Saat ini menggunakan teknologi biosorb yang masih dipatenkan sehingga tidak dapat ditiru oleh herbisida yang lain.
Biasanya jika musim hujan di mana situasi tidak menentu dan sering kali 1-2 jam setelah menyemprot turun hujan. Jika menggunakan herbisida glifosat biasa akan sangat beresiko. Karena glifosat belum terserap oleh jaringan gulma dengan tingkat keberhasilan hanya 0-20%.
Situasi seperti ini bisa diatasi dengan Roundup 486 SL karena dengan teknologi biosorb membuat tanaman seperti spons yang akan menyerap bahan aktif glifosat 3 kali lebih cepat dan lebih banyak. Dalam 1-2 jam sudah terserap 100 % yang tidak memerlukan lagi penyemprotan ulang.
Beberapa keunggulan Roundup 486 SL :
- Tahan hujan 1-2 jam setelah aplikasi yang akan menghilangkan kekhawatiran penyemprotan ulang dan resiko karena hujan.
- Diserap dan ditranslokasikan ke jaringan gulma 3 kali lebih cepat dan lebih banyak, sehingga daya basmi lebih unggul dalam jangka waktu lama.
- Teknologi biosorb yang dipatenkan, tidak bisa ditiru oleh kompetitor lain.
- Spektrum pengendalian yang luas.
Selain keunggulan diatas masih terdapat keunggulan lain yang bisa dirasakan oleh pengguna, seperti yang dituturkan oleh H.Karmadi dari Grobogan, Jawa tengah. Menurut beliau apabila menggunakan Roundup 486 SL lebih irit serta recovery dari gulma lebih lama. Sehingga kalau dihitung total lebih hemat dibandingkan memakai herbisida glifosat merek lain.