• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Kamis, 2 Februari 2023
Trending
  • DLHK Riau Minta Perusahaan Siaga Karhutla
  • Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Sebagai Bentuk Komitmen Provinsi Sumatera Barat
  • Ibu Negara dan Oase-KIM Dukung Penguatan Pangan Nasional
  • GAPKI Bermanfaat Untuk Semua
  • Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT 2022 Lebihi Target
  • Akibat Banjir Panen TBS Tertunda
  • Gunakan BSF, Korindo Fasilitasi Pengolahan Limbah Organik Pertama di Indonesia
  • Era Baru BBN, Indonesia Siap Implementasikan B35
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Produk Hilir Kena Pungutan, Ekspor Sawit Berpotensi Turun
Berita Terbaru

Produk Hilir Kena Pungutan, Ekspor Sawit Berpotensi Turun

By RedaksiJuni 13, 20153 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA,SAWITINDONESIA – Industri hilir sawit akan terpuruk apabila pungutan CPO Fund dan bea keluar dibebankan kepada produk hilir sawit antara lain Biodiesel, RBD PKOL, dan RBD Olein kemasan bermerek. Penetapan tarif ini membuat kebijakan hilirisasi sawit tidak berjalan dan ekspor CPO tahun ini berpotensi turun.

Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif GIMNI, menyebutkan pungutan CPO Fund produk hilir sawit berpotensi menekan ekspor sawit secara keseluruhan pada tahun ini. Besaran tarif antara lain pungutan US$ 20 per ton kepada produk hilir RBD Palm Kernel Olein (PKOL), RBD Palm Kernel Stearin (PKS), dan RBD Olein kemasan serta bermerek. Pungutan ekspor sebesar US$ 30 per ton dibebankan kepada produk Splitt Fatty Acid dari Crude Oils.

Pada awalnya, kata Sahat Sinaga, asosiasi mendukung kebijakan CPO Fund yang hanya memberlakukan pungutan ekspor sebesar 50 dolar per ton kepada CPO dan 30 dolar per ton untuk olein. Dengan keputusan tim tariff sekarang yang mengenakan pungutan bagi semua produk hilir sawit, pihakny mengajukan protes karena menekan daya saing ekspor sawit.

Baca juga :   BKSDA Terima Laporan Petani di Siak Temukan Jejak Harimau di Kebun Sawit

Paulus Tjakrawan, Ketua Harian Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), mengatakan pihaknya terkejut setelah mendengar putusan Rapat Gabungan Tim Tariff yang mengenakan pungutan sebesar US$ 20 per ton kepada ekspor biodiesel. Pasalnya, tidak ada wacana pungutan CPO Fund dan bea keluar kepada produk biodiesel.

Menurutnya, kebijakan pungutan ekspor biodiesel kian memperburuk kinerja industri dalam negeri. Pasalnya, penyerapan biodiesel bersubsidi (Public Service Obligation)domestik tidak ada sama sekali dari Februari sampai Juni sekarang. Di sisi lain, ekspor biodiesel juga menghadapi hambatan perdagangan (trade barrier) seperti tuduhan dumping di Uni Eropa.

Baca juga :   Mentransformasi Total Pola Kemitraan Untuk Memperkuat PSR

“Kondisi sekarang kita sulit untuk masuk Eropa akibat tuduhan subsidi. Walaupun belum terbukti mereka lalu membuat tuduhan dumping duty dengan besaran berbeda-beda. Adanya pungutan biodiesel menjadikan negara tetangga (red-Malaysia) menguasai pasar biodiesel global, sedangkan Indonesia sebagai penonton,” kata Paulus dalam diskusi dengan media pada Jumat (12/6).

Menurutnya, pungutan ekspor biodiesel tidak fair serta memberatkan pelaku usaha. Ibaratnya, kami ini sudah jatuh tertimpa tangga. “Kami ingin pemerintah supaya pungutan ini ditiadakan. Kami ini sudah berdarah-darah,” tambahnya.

Rencana pungutan ekspor produk hilir sawit diusulkan dalam Rapat Gabungan Tim Tariff pada Rabu kemarin (10/6). Tim tariff berasal dari perwakilan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerin Perindustrian, Bea Cukai, Badan Kebijakan Fiskal.

Baca juga :   Waspadai Inflasi dan Kenaikan Harga

“Sebenarnya, kami berharap tim tariff bisa berkomunikasi dengan asosiasi. Yang terjadi, keputusan CPO Fund serta bea keluar langsung diputuskan begitu saja,” jelas Sahat.

Sahat Sinaga menyebutkan dengan adanya pungutan ini sia-sia investasi di sektor hilir sawit sebesar US$ 2,7 miliar yang ditanamkan pada 2012. Lantaran, produk turunan sawit sulit bersaing dengan negara kompetitor seperti Malaysia. “Dalam hal ini, Malaysia akan diuntungkan dengan kebijakan pungutan ini. Sementara industri sawit dalam negeri bisa mati ,” pungkas Sahat.

Related posts:

  1. PP Ekosistem Gambut Menjadi Ancaman Sektor Pertanian dan Perkebunan
  2. Semangat Masyarakat Cegah Kebakaran Lahan
  3. Produksi Sawit Dan Bea Keluar Berdampak Ekspor Sawit Turun 8%
  4. BPDP Alokasikan Dana Replanting Sawit Rp 500 milyar
kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

DLHK Riau Minta Perusahaan Siaga Karhutla

3 menit ago Berita Terbaru

Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Sebagai Bentuk Komitmen Provinsi Sumatera Barat

1 jam ago Berita Terbaru

Ibu Negara dan Oase-KIM Dukung Penguatan Pangan Nasional

2 jam ago Berita Terbaru

Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT 2022 Lebihi Target

4 jam ago Berita Terbaru

Akibat Banjir Panen TBS Tertunda

5 jam ago Berita Terbaru

Gunakan BSF, Korindo Fasilitasi Pengolahan Limbah Organik Pertama di Indonesia

5 jam ago Berita Terbaru

Era Baru BBN, Indonesia Siap Implementasikan B35

6 jam ago Berita Terbaru

Gaikindo: Bahan Bakar B35 Sebaiknya Sesuai Standar Emisi Euro 4

7 jam ago Berita Terbaru

BGA Group dan BKSDA Bekerjasama Dalam Pelepasliaran Owa Kalimantan

19 jam ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia, Edisi 135

Redaksi SI3 hari ago1 Min Read
Event
Event

Talkshow Sawit Indonesia Award 2022

Redaksi2 bulan ago1 Min Read
Latest Post

DLHK Riau Minta Perusahaan Siaga Karhutla

3 menit ago

Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Sebagai Bentuk Komitmen Provinsi Sumatera Barat

1 jam ago

Ibu Negara dan Oase-KIM Dukung Penguatan Pangan Nasional

2 jam ago

GAPKI Bermanfaat Untuk Semua

3 jam ago

Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT 2022 Lebihi Target

4 jam ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version