Lini bisnis utama PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) adalah kelapa sawit. Kontribusi komoditi ini, dari perkebunan yang tersebar di Sumatera Utara, Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Papua Barat, mencapai 95% terhadap total pendapatan perusahaan.
Paparan publik emiten berkode ANJT di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini, Rabu, 5 April 2017, membeberkan, dari cadangan lahan seluas 135.501 hektare, yang ditanami kelapa sawit baru mencapai 46.498 hektare. Di lain pihak, memang tidak seluruh areal konsesi yang dikuasai ANJ dijadikan lahan perkebunan.
‘’Kendati peraturan mengizinkan supaya lahan dibuka, kami berupaya mencari keseimbangan dalam penerapan konservasi. Langkah ini penting diambil untuk juga menjaga operasional. Keseimbangan harus dijaga,’’ jelas Presiden Direktur (Presdir) ANJ, Istini Tatiek Siddharta.
Keseimbangan antara kepentingan bisnis dan perlindungan lingkungan yang menjadi salah satu aspek penting visi ANJ menjadi perusahaan pangan kelas dunia, diwujudkan dengan alokasi areal konservasi sebagai tempat perlindungan satwa dan keanekaragaman hayati di setiap operasi perkebunannya. Tidak terbatas pada kelapa sawit yang menjadi fokus bisnis ANJ, komoditas pangan lain juga sedang dikembangkan seperti sagu dan edamame. ‘’Bisnis sagu kami berlokasi di Papua Barat. Sagu di tempat kami dari hutan alam. Lebih organik,’’ ungkap wanita kelahiran Jakarta pada 1962 ini.