JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) menggelar uji jalan kendaraan berbahan biodiesel campuran 50% (B50) untuk menempuh jarak 5.000 km, dari Medan ke Jakarta dan kembali ke Medan. Melalui uji jalan ini, PPKS ingin memperoleh data hasil penelitian yang baik berkaitan penggunaan B50 supaya dapat dipakai lebih awal.
Pelepasan kendaraan berbahan bakar B50 berlangsung di kantor PPKS di Medan, Jumat (25 Januari 2019). Tiba di Jakarta, kendaraan akan diterima oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementan Prof. Dr. M. Syakir, yang juga Komisaris Holding PTPN).
Kegiatan uji jalan (road test) biodiesel B50 ini didukung oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian, dan Holding PT. Perkebunan Nusantara (Holding PTPN) yang saat ini berusaha untuk meningkatan nilai tambah dan penggunaan CPO untuk dalam dan luar negeri.
Hasril Hasan Siregar, Direktur PPKS, menuturkan sebagai lembaga riset (PPKS), road test B50 bertujuan melengkapi data penelitian biodiesel, mendukung pemerintah meningkatkan penggunaan biodiesel, dan sosialisasi mengenai keunggulan dan manfaat produk riset kelapa sawit.
“Persiapan road test Secara intensif baru 1-2 bulan ini, tapi sebenarnya PPKS punya pabrik mini biodiesel untuk penelitian sejak 2003,” ungkap Hasril.
Dijelaskan Hasril, biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, tidak beracun dan dibuat dari minyak nabati. Secara kimia biodiesel termasuk dalam golongan mono alkil ester atau metil ester dengan panjang rantai karbon antara 12 sampai 20. Hal ini yang membedakannya dengan petroleum diesel (solar) yang komponen utamanya adalah hidrokarbon.

PPKS secara khusus sejak tahun 1992 mengembangkan biodiesel minyak sawit yang di uji coba sejak tahun 2001 untuk mesin-mesin pertanian dan angkutan barang bersamaan dengan diadakannya Seminar Internasional Biodiesel di Medan.
Pada akhir tahun 2004 telah dilakukan road test (uji jalan) Medan-Jakarta dengan menggunakan biodiesel B10 (kandungan biodiesel 10% dan 90% adalah solar) pada kenderaan truk dan penumpang dengan hasil yang menggembirakan. Dan juga pada tahun 2007 dilakukan juga road test biodiesel B10 dengan kendaraan penumpang yang memiliki teknologi mesin yang lebih modern, dengan hasil memuaskan.
Tahun 2019, penggunaan biodiesel ditargetkan sebesar 30% (B30), dan seterusnya hingga tahun 2025 sebesar 50% (B50).