• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Wednesday, 7 June 2023
Trending
  • Sosialisasi PSR, Bupati Merangin: Dana BPDPKS Remajakan 4.973 Ha Kebun Petani
  • Komisi VI DPR RI Dukung Program Prioritas Nasional
  • Turun Tipis, Harga TBS Sumut Menjadi Rp2.251,14/kg Periode 7-13 Juni 2023
  • Menperin Dorong Kerja Sama Dibidang Energi Terbarukan
  • Duh, Harga Penetapan TBS Kalbar Anjlok Menjadi Rp2.065,05/kg
  • PT. Persada Sawit Mas Meningkatkan Kewaspadaan Terhadap Karhutla
  • Tampil di Festival Pendidikan Siswa Binaan Astra Agro Pamerkan Budaya Lokal
  • Kabar Buruk, Harga TBS Sumbar Terperosok Menjadi Rp2.282,63/kg
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » PLN Sepakati Pembelian Listrik EBT 73,6 MW
Berita Terbaru

PLN Sepakati Pembelian Listrik EBT 73,6 MW

By RedaksiMay 31, 20164 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) menandatangani perjanjian jual beli listrik ( Power Purchase Agreement /PPA) dan kontrak pembelian excess power dengan pengembang pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dengan total kapasitas 115,6 megawatt (MW) tersebar di Regional Sumatera.

Dari jumlah kapasitas tersebut, PLN menandatangani perjanjian jual beli listrik (power purchase agreement/PPA) sebesar 73,6 MW dan nota kesepahaman (MOU) pengembangan pembangkit EBT sebesar 14,7 MW.

Dalam siaran persnya, Amir Rosidin, Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN, mengatakan energi ini sangat dibutuhkan untuk melistriki Sumatera. “Saat ini beban di Sumatera sekitar 5.250 MW. Kami berharap dalam 2 tahun sudah berjalan dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,” tambahnya.

Pada Senin, 30 Mei 2016 di Jakarta dilakukan pula penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding /MoU) pengembangan pembangkit EBT sebesar 14,7 MW.

Adapun rincian lokasi- lokasi pembangkit EBT dan excess power yang PPA nya di tandatangani tersebut antara lain:

  • Provinsi Sumatera Utara : Pembangkit Mini Hidro dengan pengembang PT. Bakara Energi Lestari sebesar 10 MW terletak di desa Siunong-Unong Humbang Hasundutan. Selain itu Pembangkit Listrik tenaga Biogass sebesar 1 MW dengan pengembang PT Siringo-ringo terletak di Desa Sidomulyo, Labuhan Batu.
  • Provinsi Riau : Pembangkit Biomass sebesar 15 MW dengan pengembang PT. Riau Prima Energi berlokasi di Pangkalan Kerinci. Pembangkit berbahan bakar Biogas sebesar 1 MW juga akan dibangun di Pasir oleh pengembang PT. Permata Hijau Sawit. Selain itu ada juga PLTMG (excess power) sebesar 25 MW di Pelalawan dengan pengembang PT. Langgam Power.
  • Provinsi Sumatera Barat : PLTM 13,4 MW akan dibangun di Desa Pelangai Gadang, Pesisir Selatan oleh pengembang PT. Dempo Sumber Energi.
  • Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu : PLTMH dengan total daya sebesar 21,2 MW akan dibangun tersebar di Kota Agung Lahat, Banding Agung-OKU Selatan, Muara Kisam-OKU Selatan, Padang Guci Hulu-Seluma, Kepahiang, Rejang Lebong dan Bengkulu Utara yang akan dibangun oleh pengembang PT. Green Lahat, PT. Nusantara Indah Energindo, PT. Midigio, PT. Sahung Brantas Energy, PT. Malaka Guna Energi, PT. Tropisindo Sumber Energi dan PT. Klaai Dendan Lestari.
  • Provinsi Bangka Belitung : Pembangkit Biomass dan Biogas dengan total daya sebesar 14 MW akan tersebar di desa Cengkong Abang sebesar 2 MW yang dikembangkan oleh PT. Bangka Biogas Sinergy, di Desa Mempaya Bangka sebesar 7 MW dikembangkan oleh Belitung Energy dan di Desa Tempilang Belitung sebesar 5 MW dikembangkan oleh Listrindo Kencana.
  • Provinsi Lampung : PLTM yang dikembangkan oleh PT. Uway Energy Perdana sebesar 7 MW akan dibangun di Desa Kemu, Kab Way Kanan. Selain itu Pembangkit Biomass juga akan dibangun sebesar 3 MW di desa Gunung Batin Lampung Tengah oleh PT. Gunung Madu Plantations.
Baca juga :   Miris, Harga TBS Anjlok, Kebun Petani Terlantar Tanpa Pemupukan

Excess Power PLTU sebesar 17 MW dari PLTU Pelabuhan Tarahan sebesar 10 MW dan PLTU PT. Budi Starch & Sweetener Tbk sebesar 7 MW juga akan menambah daya di Lampung.

Sementara di Pulau Simuleu Aceh akan dikembangkan pembangkit dengan bahan bakar crude palm oil (CPO) sebesar 5 MW.

Perwakilan pengembang yang diwakili oleh Sutjipto, Direktur PT Sahung Brantas Energy menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan kerjasama jangka panjang dan harus dijaga untuk tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. “Ini menjadi motivasi bagi kami untuk mengembangkan potensi-potensi yang lain untuk memenuhi daerah yang belum berlistrik,” katanya.

Baca juga :   KSP Melakukan Pemantauan Langsung Pengelolaan Tanggap Bencana karhutla di Pontianak, Kalimantan Barat

Sampai dengan Mei 2016, pembangkit listrik mini hidro (kapasitas <10 MW) yang sudah beroperasi di wilayah Sumatera sebesar 115 MW yang tersebar di 31 lokasi, sementara 130 MW pada yang tersebar pada 18 lokasi memasuki fase konstruksi. Sementara komposisi energi mix pada sistem kelistrikan Sumatera, Gas 35,7 persen, Batubara 32,6 persen, PLTA 16 persen, Panas Bumi 2,7 persen dan BBM 13 persen.

Baca juga :   Pembelian TBS Petani Periode Satu Minggu Kedepan Naik Menjadi Rp 2.265,01/Kg  

Dengan ditandatanganinya PPA dan kontrak pembelian excess power hari ini, makin menunjukkan komitmen PLN untuk terus mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan dalam upaya meningkatkan rasio elektrifikasi dan melistriki desa yang belum berlistrik sehingga target rasio elektrifikasi sebesar 98 persen pada tahun 2019 dan target porsi EBT 25 persen pada tahun 2025 dapat tercapai. (redaksi)

 

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Sosialisasi PSR, Bupati Merangin: Dana BPDPKS Remajakan 4.973 Ha Kebun Petani

17 mins ago Berita Terbaru

Komisi VI DPR RI Dukung Program Prioritas Nasional

1 hour ago Berita Terbaru

Turun Tipis, Harga TBS Sumut Menjadi Rp2.251,14/kg Periode 7-13 Juni 2023

2 hours ago Berita Terbaru

Menperin Dorong Kerja Sama Dibidang Energi Terbarukan

2 hours ago Berita Terbaru

Duh, Harga Penetapan TBS Kalbar Anjlok Menjadi Rp2.065,05/kg

3 hours ago Berita Terbaru

PT. Persada Sawit Mas Meningkatkan Kewaspadaan Terhadap Karhutla

3 hours ago Berita Terbaru

Tampil di Festival Pendidikan Siswa Binaan Astra Agro Pamerkan Budaya Lokal

4 hours ago Berita Terbaru

Kabar Buruk, Harga TBS Sumbar Terperosok Menjadi Rp2.282,63/kg

5 hours ago Berita Terbaru

BNPB Lebih Fokus Dalam Upaya Pencegahan Hingga Penanganan Darurat Bencana Karhutla

5 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

COVER MAJALAH SAWIT INDONESIA, EDISI 139

Edisi Terbaru 1 week ago1 Min Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 3 months ago1 Min Read
Latest Post

Sosialisasi PSR, Bupati Merangin: Dana BPDPKS Remajakan 4.973 Ha Kebun Petani

17 mins ago

Komisi VI DPR RI Dukung Program Prioritas Nasional

1 hour ago

Turun Tipis, Harga TBS Sumut Menjadi Rp2.251,14/kg Periode 7-13 Juni 2023

2 hours ago

Menperin Dorong Kerja Sama Dibidang Energi Terbarukan

2 hours ago

Duh, Harga Penetapan TBS Kalbar Anjlok Menjadi Rp2.065,05/kg

3 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.