Hampir seminggu lamanya, Muhammad Ferrian touring menggunakan motor KTM 390 CC Adventure dari Bogor ke Bandung lalu dilanjutkan ke Kota Medan, Sumatera Utara. Berbeda dari touring sepeda motor lainnya, Ferrian menggunakan bahan bakar bensin dari sawit.
“Saya ingin mendapatkan pengalaman langsung penggunaan bensin pada kendaraan bermotor dalam jarak jauh,” ujar Ferrian.
Menurutnya, motor berbensin sawit ingin ditampilkan dalam kegiatan Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) yang waktunya bersamaan dengan Indonesia Palm Oil Stakeholders Forum (IPOS-Forum) ke-7 di Hotel Santika, Medan, Sumatera Utara.
Ferrian menjelaskan bahwa jarak yang harus ditempuhnya mencapai 2.000 km. ”Setelah dari Medan saya lanjutkan ke Sabang, Aceh,” urainya.
Bensin sawit yang digunakannya adalah pengembangan teknologi Pusat Rekayasa Katalisis Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerjasama dengan PT Kemurgi Indonesia yang didanai oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Ferrian menjelaskan bahwa motor yang digunakannya menggunakan bahan bakar Pertamax dan Pertamax Turbo lalu dicampur bensin sawit sebanyak 20%. Cara ini dilakukan untuk mengetahui dampak bensin sawit ini kepada mesin motor.
“Alhamdulillah aman dan sangat bagus. penggunaan BBM-nya sangat hemat. Per liter bisa untuk menempuh jarak 33 Km Mesin tidak mengalami “knocking” yang biasa dialami kalau menggunakan bahan bakar yg tidak berkualitas. Selain itu, konsumsi bahan bakar juga efisien,” ujarnya.
Bensin Sawit menjadi salah satu inovasi terbaru yang diperkenalkan pada Pekan Riset Sawit Indonesia (PERISAI) ajang Indonesia Palm Oil Stakeholders Forum (IPOS-Forum) di Convention Hotel Santika Dyandra Medan pada 20-21 Oktober 2022.
Bensin Sawit merupakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dari kelapa sawit, dengan kadar RON atau angka oktan 110 ini merupakan hasil penelitian Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) Institut Teknologi Bandung dibiayai Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan PT Kemurgi Indonesia.
Salah satu tim riset Institut Teknologi Bandung dan PT Kemurgi Indonesia, Muhammad Ferian mengatakan, Bensin Sawit telah digunakan pada kendaraan sepeda motor KTM 390 CC Adventure dengan menempuh jarak 2.000 Kilometer (Km) dari Bogor-Medan.
Selama perjalanan, membawa 20 liter Bensin Sawit. Kemudian dicampur 20 persen dengan Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertalite. Tujuannya untuk mengetahui apakah dicampurnya Bensin Sawit dengan jenis-jenis BBM itu dapat merusak atau tidak sepeda motor yang digunakan.
“Tentunya sudah pasti bisa. Karena, Bensin Sawit ini memang bensin berbahan baku dari sawit, dan secara kimia sama persis dengan bensin yang dipakai selama ini,” terangnya.
Kehadiran Bensin Sawit ini bukan sekadar untuk diperkenalkan, tetapi juga untuk menepis isu yang menyebutkan produk sawit merusak lingkungan. Menurut Ferian, mengenalkan bensinnya gampang, namun yang sulit mengenalkan sawitnya.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 133)