• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Thursday, 5 October 2023
Trending
  • Dana Pensiun PTPN Terindikasi Dikorupsi, Menteri BUMN Minta Kejagung Tindaklanjuti Temuan  
  • Tanggapi Tuduhan Asap, Menteri LHK: Perusahaan Malaysia di Indonesia, Lahannya Juga Terbakar
  • Jawab Keraguan Kelola Pabrik Sawit, Apkasindo Kalbar: Yang Mengelola Orang Profesional!
  • Alumni LPDP Berani Berwirausaha Produk-Produk Turunan Sawit
  • BPDPKS Menggelar Peragaan Busana Wastra Sawit Dalam Gebyar UKMK Berbasis Sawit
  • BPDPKS dan Petani Menghadapi Kampanye-Kampanye Negatif Terhadap Sawit
  • Sebanyak 1.262 Titik Panas Muncul di Sumatera
  • Pemerintah Mengantisipasi dan Mengatasi Karhutla
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Pengembangan Minyak Makan Merah di Indonesia Ketinggalan Dengan Malaysia
Berita Terbaru

Pengembangan Minyak Makan Merah di Indonesia Ketinggalan Dengan Malaysia

By Robi FitriantoSeptember 14, 20222 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Screenshot 20220914 085150
Screenshot 20220914 085150
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Prof. Posman Sibuea, Guru Besar Unika Santo Thomas, mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk menghasilkan minyak makan merah karena peluang pasar minyak makan merah sangat prospektif.

“Kita sudah terlambat karena Malaysia sudah lama memproduksi minyak makan merah,” ujar Posman Sibuea melalui sambungan telepon.

Berdasarkan penelusuran redaksi sawitindonesia.com, pelaku industri di Malaysia telah lama menghasilkan Minyak Sawit Merah atau Red Palm Oil semenjak dua dekade lebih.

Ada 10 merek terkenal produk Red Palm Oil yang dihasilkan pelaku industri Malaysia antara lain Harvist Premium Red Palm Cooking Oil, Dr Norman Red Palm Oil, Carotino Red Palm Fruit Oil, Nutrolein Red Palm Oil, Sunno Unrefined Red Palm Fruit Oil, Elaiese Red Palm Fruit Oil, Iko Pure Premium Grade Red Palm Oil, dan MommyJ Premium Red Palm Fruit Oil.

Baca juga :   Maksimalkan Potensi Hutan Kalimantan

Prof. Nuri Andarwulan, Guru Besar IPB University mengatakan produk minyak sawit merah seperti Carotino sudah dipasarkan semenjak 1994. Di Malaysia, memang ada lebih 10 merek Minyak Sawit Merah.

“Produknya bagus sekali yang dihasilkan Malaysia. Apabila Indonesia ingin menghasilkan produk minyak sawit merah atau minyak makan merah maka kompetitor utama adalah Malaysia,” urainya dalam sebuah diskusi.

Baca juga :   Alumni LPDP Berani Berwirausaha Produk-Produk Turunan Sawit

Negara lain yang telah menghasilkan minyak makan merah adalah Ekuador, Afrika, dan Amerika Serikat.

“Bahkan negara seperti Afrika menjadi pengguna minyak sawit merah lebih lama dari kita,” paparnya.

Sedangkan di Indonesia, produk minyak sawit merah yang telah beredar antara lain Salmira, D’Borneo, dan Virgin Red Palm Oil.

Prof. Nuri mengatakan spesifikasi minyak sawit merah atau minyak makan merah adalah kandungan karotenoid tinggi mencapai 550 ppm berdasarkan riset peneliti di Malaysia. Ini berarti kandungan produk minyak sawit merah tadi telah mencapai jumlah tersebut.

Baca juga :   Tanggapi Tuduhan Asap, Menteri LHK: Perusahaan Malaysia di Indonesia, Lahannya Juga Terbakar

Selain itu, kandungan vitamin E sebanyak 600 pom di dalam produk minyak makan merah. Informasi ini penting supaya produk minyak makan merah dari Indonesia dapat bersaing di pasar.” Maka komponen dan metode analisisnya harus dikuasai,” pungkas Nuri.

indonesia malaysia minyak makan merah
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Dana Pensiun PTPN Terindikasi Dikorupsi, Menteri BUMN Minta Kejagung Tindaklanjuti Temuan  

10 hours ago Berita Terbaru

Tanggapi Tuduhan Asap, Menteri LHK: Perusahaan Malaysia di Indonesia, Lahannya Juga Terbakar

11 hours ago Berita Terbaru

Alumni LPDP Berani Berwirausaha Produk-Produk Turunan Sawit

14 hours ago Berita Terbaru

BPDPKS Menggelar Peragaan Busana Wastra Sawit Dalam Gebyar UKMK Berbasis Sawit

15 hours ago Berita Terbaru

BPDPKS dan Petani Menghadapi Kampanye-Kampanye Negatif Terhadap Sawit

16 hours ago Berita Terbaru

Sebanyak 1.262 Titik Panas Muncul di Sumatera

17 hours ago Berita Terbaru

Pemerintah Mengantisipasi dan Mengatasi Karhutla

18 hours ago Berita Terbaru

Kerjasama Indonesia – Jepang di Bidang Riset

20 hours ago Berita Terbaru

MAKSI: Tantangan Indonesia Masih Besar Untuk Perluas Pasar Sawit di India

21 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia Edisi 143

Edisi Terbaru 2 weeks ago1 Min Read
Event

Advokasi Sawit Dan Peluncuran Buku Mitos Vs Fakta Sawit

Event 2 months ago2 Mins Read
Latest Post

Dana Pensiun PTPN Terindikasi Dikorupsi, Menteri BUMN Minta Kejagung Tindaklanjuti Temuan  

10 hours ago

Tanggapi Tuduhan Asap, Menteri LHK: Perusahaan Malaysia di Indonesia, Lahannya Juga Terbakar

11 hours ago

Jawab Keraguan Kelola Pabrik Sawit, Apkasindo Kalbar: Yang Mengelola Orang Profesional!

12 hours ago

Alumni LPDP Berani Berwirausaha Produk-Produk Turunan Sawit

14 hours ago

BPDPKS Menggelar Peragaan Busana Wastra Sawit Dalam Gebyar UKMK Berbasis Sawit

15 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.