PT Anugerah Langkat Makmur merasakan dampak positif dari implementasi OWL Plantation di perkebunan sawitnya. Manfaat paling dirasakan adalah akurasi dan penyampaian data bersifat real time.
Hal itu diungkapkan Koko Junaidi, Kepala Bagian Sumberdaya Manusia, PT Anugerah Langkat Makmur (ALAM) melalui sambungan telepon pada awal Agustus.
Dikatakan Koko, perusahaan memilih solusi yang ditawarkan OWL Plantation setelah melakukan kontes dengan beberapa vendor ERP lain di Indonesia.
“Kami memutuskan untuk memilih ERP dari OWL Plantation. Sistem ERP yang dikembangkan OWL sudah terintegrasi satu pintu. Jadi, ketika kami susun budget, finger print dan mobile sudah satu pintu, tidak double entry. Selain itu harganya cukup kompetitif,” ujarnya.
Pihaknya mengenal dan menggunakan perangkat lunak (ERP) untuk mendukung beberapa kegiatan operasional sejak 2013 lalu. Namun, sejak Januari 2023 lalu beralih mengaplikasikan solusi perkebunan yang dikembangkan anak bangsa melalui sistem OWL Plantation.
Lebih lanjut, Koko mengungkapkan bahwa PT Anugerah Langkat Makmur sudah full menggunakan ERP dari OWL mulai dari proses penginputan aktivitas, penggunaan aplikasi mobile dan finger print serta penyusunan anggaran juga sudah menggunakan perangkat lunak, ERP OWL. Serta, kegiatan atau aktivitas di kebun yang terintegrasi dengan peta.
Sejak Januari 2023, perusahaan perkebunan yang beroperasi di Medan (Sumatera Utara) ini mengaplikasikan perangkat lunak ERP dari OWL – Plantation System. Selanjutnya, Koko menjelaskan untuk persiapan dan pembangunan jaringan ERP OWL, kurang lebih empat bulan dimulai Agustus – Desember 2022. Selanjutnya, perusahaan mengimplementasikan ERP OWL Plantation sejak awal 2023.
“Salah satunya penerapan finger print yang langsung masuk ke data ERP. Data (absen) masuk dan pulang karyawan sudah terecord secara real time dan kegiatan/aktivitas juga bisa terekam.Aktivitas (karyawan) bisa dilihat sebelum dan sesudah bekerja dapat terlihat, informasi itu diterima dalam bentuk gambar. Sebelum dan sesudah dikerjakan kondisi kebun bisa terlihat. Jadi nampak kegiatan yang dilakukan,” jelasnya.
“Selain itu, kekeliruan dalam pencatatan dapat dicegah setelah implementasi ERP OWL. Karena mandor bisa memilih apa pekerjaan yang akan dilakukan di hari itu. tidak lagi mengetik, ini yang kami sebut meminimalisir kekeliruan dalam pencatatan pekerjaan. Kalau inputan pekerjaan sudah benar maka otomatis laporan juga sudah benar. Maka lebih praktis dan akurat,” tambah koko.
Koko mengakui OWL Plantation telah mengembangkan ERP yang menyajikan beragam fitur laporan sehingga tim manajemen bisa menganalisa dengan cepat. Sehingga memudahkan manajemen saat menentukan kebijakan. Karena laporan yang ada bisa disajikan dengan gambar dan bentuk sesuai keinginan.
Mengingat sebelumnya, sudah mengenal dan menggunakan perangkat lunak dalam pemanfaatan teknologi digital. PT Anugerah Langkat Makmur tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan ERP OWL – Plantation System.
“Untuk adaptasi dan mengaplikasikan ERP dari OWL, kami tidak membutuhkan waktu lama. Kami termasuk cepat hanya butuh waktu sekitar empat bulan, langsung bisa on going (live) dengan ERP OWL,” ucap Koko.
Terkait dengan kendala yang hadapi saat mengaplikasikan ERP besutan OWL – Plantation System, Koko menegaskan bukan hal mayor, karena bukan hal baru dalam pemanfaatan perangkat lunak untuk mendukung operasional perusahaan.
“Meski ada kendala, bisa teratasi. Kendala jaringan dan kesiapan SDM bisa diantisipasi. Untuk jaringan, kami telah menginvetarisir beberapa spot-spot signal, di spot-spot signal tersebut kami tempatkan modem untuk jaringan. Sementara, dari sisi SDM. Kami latih karyawan secara perlahan supaya memahami pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung aktivitas (pekerjaan) sesuai dengan level atau jabatannya,” tegas Koko.
“Kami menyadari yang menggunakan alat tersebut di kebun di mana SDM tidak merata. Maka butuh kesabaran untuk memberikan pelatihan penggunaan ERP yang ada di mobile dan finger print,” imbuhnya.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 142)