MYCOgold merupakan produk pupuk yang berguna menyuburkan tanah serta memberikan nutrisi kepada tanaman kelapa sawit. Manfaat lainnya, pupuk ini dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia bahkan pohon sawit dapat tahan serangan ganoderma sp.
MYCOgold mengandung campuran dari beberapa jenis jamur tanah, antara lain jamur Arbuscular Mycorrhiza Fungi (AMF) yang telah terisolasi secara lokal dari berbagai lokasi dan seri tanah. Arbuscular Mycorrhiza Fungi adalah bawaan asli jamur tanah yang diketahui untuk membentuk hubungan simbiotik dengan 95% jenis tanaman.
MYCOgold memastikan infektivitas dan fungsi dari tanaman berbagai jenis tanah hingga 90%. Jamur ini membantu pembentukan akar lebih baik, pertumbuhan dan masa akar lebih cepat dan lebih efisien. Selain itu, memberikan pula asupan gizi dan mengurangi kehilangan pupuk melalui penyiraman.
John Travol, General Manager PT Golden Hitek Malindo, menyatakan produk ini sangat efektif ketika proses pembibitan kelapa sawit masih berjalan. Kelebihan dari pupuk ini antara lain kemampuan menyerap unsur hara, tahan kering dan pencegahan dini dari serangan ganoderma.
John menambahkan tanaman kelapa sawit yang telah terserang ganoderma tidak bisa disembuhkan sehingga penting dilakukan pencegahan dini. Pupuk ini ramah lingkungan karena mycorrhiza masuk ke dalam akar dan hidup bersama pohon sawit. Jadi, mycorrhiza ini bukan dari zat kimia sehingga jamur ini akan terus berkembangan mengikuti pertumbuhan pohon sawit terutama membantu pertumbuhan akar dan tunas tanaman sawit
Menurut John, pupuk ini akan mendorong pertumbuhan masa akar tanaman lebih cepat karena pada prinsipnya pengakaran suatu tanaman jauh lebih baik. Maka pertumbuhan tanaman akan lebih cepat. Daun lebih hijau, lebih besar dan akar lebih banyak. “Efek ke depan pertumbuhan tanaman dan hasil produksi TBS atau minyak sawit jauh lebih tinggi. Rendemen bisa naik maksimal rata-rata 9%, disatu sisi bisa menghemat penggunaan kimia maksimal sebesar 30%. Ada peningkatan produksi TBS rata-rata sebesar 10%,” ungkap John Travol.
Selain itu, MYCOgold juga bisa digunakan pada tanaman dewasa walaupun lebih baik diberikan dari awal pembibitan.. Pemberian produk ini dapat dilakukan pada saat Pre Nursery (pembibitan awal) ke Main Nursery (pembibitan utama) dengan dosis 50 gram dan ketika bibit ditanam ke tanah diberikan 500 gram. “Jadi total satu siklus sebanyak 550 gram,” tegas John.
Ketika musim hujan, pupuk tetap dapat diberikan karena tidak ditabur pada piringan pohon. Kalaupun di polibag itu dibuat lubang masukkan MYCOgold dan bibit. Termasuk pada proses penanaman ke tanah dibuat lubang dahulu yang awalnya ditaburkan MYCOgold baru tanaman sawitnya.” Jadi tidak langsung berinteraksi dengan sinar matahari karena jika terkena sinar matahari mycorrhiza akan mati,” kata John.
PENJUALAN TERUS MENINGKAT
Pupuk ini mulai dipasarkan di Indonesia semenjak 2010 yang ternyata mendapatkan sambutan positif. Tercatat, beberapa perusahaan kelapa sawit telah menjadi pengguna antara lain Sampoerna Agro, Asam Jawa, Astra Agro Lestari, Group Ganda Sawit, Trurich Indonesia, Gunung Maras Lestari, Best Agro, dan lainnya.
John optimis penjualan produk ini terus meningkat tiap tahunnya. Untuk itu, dia berani mematok target penjualan dapat meningkat dua kali lipat dari tahun ini. Strateginya, perusahaan yang telah menjadi pengguna tetap akan dilayani sebaik mungkin. Sosialisasi dan promosi gencar dilakukan perusahaan untuk mencari pembeli baru. “ Saat ini, perusahaan masih tahap edukasi terhadap perkebunan sawit nasional. Perusahaan perkebunan belum banyak yang mengetahui, maka pasarnya masih fokus di Indonesia karena di Malaysia sudah dikuasai oleh produk ini,” kata John Travol.
Pengembangan produk baru ini cukup menjanjikan karena jumlah tanaman yang mesti diremajakan sangat banyak khususnya Sumatera, itu belum termasuk pembukaan lahan sawit baru. Jadi pasar masih tetap ada dan inilah perbedaaan dengan produk penyubur lain yang setahun dua kali aplikasi. “Tapi produk ini sangat efisien dengan satu aplikasi untuk 25 tahun mendatang,” ujar John.
Produk ini malah cocok di lahan-lahan marginal dibandingkan di tanah mineral atau subur. Menurut John Travol, jika tanah subur maka cara kerja mycorrhiza lebih lama sementara penggunaan di tanah marginal atau tidak subur malahan membuat pola kerja pupuk lebih cepat untuk menyuburkan tanah.
MYCOgold dijual kemasan dengan berat 25 Kg. Bagi perusahaan perkebunan ini cost tambahan tapi manfaatnya ini luar biasa untuk pertumbuhan tanaman sawit nantinya. Kendati biaya di awal masa tanam lebih mahal tetapi kalau dihitung lagi terjadi efisiensi biaya pupuk sebesar 30% selama 25 tahun. Jika dikalkulasi, kebutuhan biaya satu pohon sebesarkurang lebih sebesar Rp 300-Rp 500. Untuk 1 ha sebanyak 140 pohon dibutuhkan 77 Kg.
Pemerintah juga masih memberi sinyal positif luas perkebunan sawit diperkirakan 20 juta hektare, dari sekarang seluas 11 juta hektare. Jadi, masih ada peluang penanaman baru sekitara 9 juta hektare , belum lagi pohon sawit yang sudah tua akan masuk masa replanting (peremajaan). “Sehingga bisnis jalan terus dan tidak akan pernah habis selama kebun sawit masih ada,” ujar John. (88)