• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Friday, 31 March 2023
Trending
  • UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN
  • Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional
  • Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN
  • Produsen Alat Berat Tiongkok Resmikan Component Rebuilt Center di Balikpapan
  • Kenaikan Harga Pangan Jelang Idulfitri Berharap Tak Ada Kenaikan Signifikan
  • Bupati Indragiri Hulu Mengapresiasi Program Memerangi Stunting
  • Sustainable Finance Merupakan Hal Penting Dalam Transisi Energi Bersih
  • BPDPKS Tetapkan 13 Lembaga Pendidikan Penyelenggara Beasiswa Sawit 2023
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Minim Sarana Pemadaman, Kebakaran Makin Meluas
Tata Kelola

Minim Sarana Pemadaman, Kebakaran Makin Meluas

By RedaksiSeptember 21, 20153 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Masalah kebakaran lahan kurang diantisipasi pemerintah secara baik. Buktinya, Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan tidak punya helikopter pemadam. Sanksi pencabutan izin akan dijatuhkan kepada perusahaan pembakar .

Makin tebalnya kabut asap di Pekanbaru mengakibatkan status kota ini menjadi darurat pencemaran udara. Asap yang berasal dari kebakaran lahan dan hutan makin tebal. Kabut asap yang menyelimuti wilayah Riau ini telah terjadi sebulan lebih. Dampaknya, warga kesulitan beraktivitas seperti biasa. Bahkan di pekan ketiga September, kabut asap masuk ke rumah warga, kantor dan rumah sakit. Topa Simatupang, warga Pekanbaru, mengeluhkan kondisi udara yang tidak sehat akibat asap ini.

“Di rumah sakit, sudah banyak pasien yang antri akibat terkena serangan ISPA (red-infeksi saluran pernapasan  akut,” keluh Topa.

Baca juga :   Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

Indeks pencemaran udara menyentuh batas bahaya. Itu sebabnya, pemerintah setempat menetapkan status darurat asap di Provinsi Riau, mulai Senin, 14 September. Di Pekanbaru,  Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) menyentuh angka 984. Angka itu berada melewati level tertinggi ISPU antara  300-500, yang mendekati angka berbahaya.

Kementerian Kesehatan melansir data, kasus di Riau sebanyak 26.536 orang. Di Kalimantan Tengah mengalami kenaikan 7,12 persen, Kalimantan Selatan 5,2 persen, Jambi 3,5 persen, dan Sumatera Selatan 2,12 persen.

Tidak hanya di kota, perkebunan sawit terkena dampak buruk kabut asap. Santobri Setiana, Staf Sustainability PT Salim Ivomas Pratama, menceritakan di kebun perusahaan yang berlokasi di Rokan Hilir, ketebalan asap membuat kegiatan  pekerja  menjadi terganggu. Asap mengakibatkan prestasi kerja menurun kalau biasanya pemanen menambah jam kerja untuk mendapatkan premi lebih.

Baca juga :   Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

“Tetapi tebalnya asap yang berkepanjangan membuat pekerja cenderung pulang cepat untuk terhindar kontak dengan asap lebih lama,” kata Santobri dalam pesan singkat.

Selama asap melanda,kegiatan pemanenan menjadi berkurang. Santobri menyebutkan prestasi kerja pemanen turun sekitar 25%. Penyebabnya, sinar matahari tidak mencukupi. Paling sulit adalah pemanen tidak dapat membedakan buah mentah dan matang terutama di tanaman berusia tua. 

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI)  menyatakan mendukung langkah pemerintah dalam penanganan kebakaran lahan termasuk menindak perusahaan perkebunan, apabila terbukti dengan sengaja melakukan pembakaran. “Kalau memang clear and clean pembuktiannya, ya itu masuk ranah hukum,” kata Togar Sitanggang, Sekretaris Jenderal  GAPKI.

Baca juga :   BPDPKS Tetapkan 13 Lembaga Pendidikan Penyelenggara Beasiswa Sawit 2023

Namun, Togar meminta semua pihak untuk tidak menggeneralisir bahwa perusahaan perkebunan sebagai pelaku pembakaran lahan. Sebab dari ratusan titik api yang tersebar di Indonesia, baru sekitar 20 titik yang diselidiki sampai sekarang. “Itupun belum semuanya perusahaan kelapa sawit. Lalu dari 20an ini, apakah bisa menggelapkan Sumatera dan Kalimantan sampai ke negeri seberang?,”tanya Togar.

Wisnu Suharto, Ketua Kompartemen Pembinaan Cabang GAPKI, menegaskan bagi anggota yang bersalah maka asosiasi tidak akan memberikan advokasi. “Perusahaan mesti bertanggunjawab sendiri atas perbuatannya,” kata Wisnu. 

(Selengkapnya baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi September-Oktober 2015)

 

Sumber foto: www.greenpeace.org

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

BPDPKS Tetapkan 13 Lembaga Pendidikan Penyelenggara Beasiswa Sawit 2023

9 hours ago Berita Terbaru

Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

16 hours ago Berita Terbaru

Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

2 days ago Berita Terbaru

Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

3 days ago Berita Terbaru

BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

3 days ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

5 days ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

1 week ago Berita Terbaru

BPDPKS dan Majalah Sawit Indonesia Promosikan Sawit Sehat Kepada 145 UKMK Solo

1 week ago Berita Terbaru

CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

1 week ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Edisi 137 Majalah Sawit Indonesia

Edisi Terbaru 1 day ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 1 week ago1 Min Read
Latest Post

UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN

35 mins ago

Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional

2 hours ago

Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN

2 hours ago

Produsen Alat Berat Tiongkok Resmikan Component Rebuilt Center di Balikpapan

4 hours ago

Kenaikan Harga Pangan Jelang Idulfitri Berharap Tak Ada Kenaikan Signifikan

5 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.