NUSA DUA, SAWIT INDONESIA – Minamas Plantation melalui Minamas Plantation Center (MRC) dan PPKS (Pusat Penelitian Kelapa Sawit) menandatangani kerjasama berkaitan produksi benih sawit unggul Simalungun. Penandatangan dilakukan oleh Head Minamas Research Center, Dr. Sharakbah Yacob dan Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Edwin Syahputra Lubis, dan disaksikan oleh CEO Minamas Plantation, Adi Wira Abd Razak, pada Rabu (15 Maret 2023), di Nusa Dua, Bali.
CEO Minamas Plantation, Adi Wira Abd Razak, menyampaikan kerjasama yang dilakukan sebagai upaya mendukung peningkatan produktivitas, profitabilitas dan kinerja perkebunan kelapa sawit. “Selain itu, kerjasama ini juga bertujuan untuk mempermudah petani sawit khususnya yang berada di seluruh Indonesia dalam mendapatkan benih unggul yang asli,” ujarnya.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama, dukungan dan kepercayaan pemerintah, khususnya PPKS sehingga kami menjadi salah satu pelaku bisnis benih kelapa sawit unggul di Indonesia,” imbuh Adi.
Melalui kerjasama ini, Minamas akan terus berfokus pada intensifikasi perkebunan dengan meningkatkan kualitas produk di lahan yang sudah ada, menerapkan praktik agronomi, menjaga kelestarian lingkungan, serta mendukung upaya pemerintah dalam program peremajaan kebun kelapa sawit serta peningkatan daya saing produk kelapa sawit nasional.
Benih yang diproduksi dan disalurkan saat ini merupakan benih Simalungun yang didapatkan dari persilangan antara induk dura Deli terbaik dengan induk Pisifera keturunan SP540T murni, karena dinilai paling cocok untuk menghasilkan bibit berkualitas dengan tingkat produksi yang tinggi.
Sebagai informasi, Minamas Plantation dan PPKS telah memulai produksi benih unggul Simalungun sejak tahun 2012 melalui MRC yang berlokasi di Riau. Pada Februari 2003 lalu, PPKS telah resmi menerima SK Menteri Pertanian No:137/Kpts/TP.240/2/2003 yang merupakan hak paten PPKS dalam memproduksi Simalungun.
Pada kesempatan sama, Kepala PPKS, Dr. Edwin Syahputra Lubis mengutarakan pihaknya mengapreasiasi Minamas Recearch Center (MRC) dan berharap kerjasama akan semakin baik. Kerjasama PPKS dan Minamas Plantation sudah berusia lebih dari satu dekade.
“Dan dihari ini kita tetap semangat yang sama melanjutkan kerjasama dengan harapan semoga dapat memberikan manfaat bagi industri kelapa sawit di Indonesia khususnya untuk penyediaan benih unggul kelapa sawit,” tegasnya.
Sementara itu, Head Minamas Research Center (MRC), Dr. Sharakbah Yacob menambahkan benih Simalungun memiliki potensi produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 33,7/ton/hektar/tahun dan juga bisa menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) 10,4/ton/ha/tahun.
“Dibandingkan dengan benih lain, Simalungun memiliki keunggulan dari sisi kandungan dan produksi minyak yang tinggi. Selain itu, kandungan minyak yang tinggi dalam setiap tandannya. Tanaman mulai dapat dipanen pada umur 22 bulan setelah tanam di lapangan,” jelasnya.
“Tidak hanya menghasilkan buah dan minyak yang tinggi, kecambah Simalungun juga diklaim memiliki daya adaptasi luas yang baik termasuk di tanah marjinal. Varietas ini dapat ditanam di berbagai tipe lahan kelapa sawit,” imbuh Yacob.
Sejak pelaksanaan kolaborasi antara MRC dan PPKS pada tahun 2012, produksi kecambah DxP Simalungun B telah mencapai lebih dari 12 juta butir kecambah dan penggunaannya lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan internal dahulu sebelum dipasarkan secara komersial ke pelanggan eksternal, termasuk kebun plasma dan kelompok tani.