JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Pradiksi Gunatama Tbk baru saja melaksnakan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa (7 Juli 2020). Dana hasil IPO dipakai sebagai belanja modal seperti membuka lahan dan tanaman baru, pengembangan dermaga (jetty), pembangunan berupa pengerasan jalan serta untuk membangun fasilitas perumahan karyawan dan sisanya akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan.
Dalam keterbukaan informasi, Direktur Keuangan dan Administrasi PGUN Tamlikho, harga penawaran perdana perusahaan yakni senilai Rp115, dengan demikian, perseroan akan mendapatkan dana segar dari IPO sebesar Rp103,5 miliar.
Dijelaskan Tamlikho, dana hasil IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan sekitar 40% untuk belanja modal pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur tersebut mencakup pembukaan lahan dan tanaman baru, pengembangan dermaga (jetty), pembangunan berupa pengerasan jalan serta untuk membangun fasilitas perumahan karyawan.
“Lalu sisanya 60% akan digunakan perseroan untuk pembelian pupuk, Tandan Buah Segar (TBS), dan operasional lainnya,” ujar Tamlikho.
Untuk aksi korporasi pada hari ini, Perseroan menunjuk Penjamin Pelaksana Emisi Efek yakni PT Investindo Nusantara Sekuritas serta 2 perusahaan Penjamin Emisi Efek yakni PT Panin Sekuritas Tbk dan PT Panca Global Sekuritas.
Dalam prospektusnya dijelaskan bahwa Perseroan memiliki perkebunan kelapa sawit seluas 22.586 Ha yang berlokasi di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur dengan areal tanam seluas 12.869 Ha dengan tanaman telah menghasilkan seluas 11.669 Ha (51,66%), tanaman belum menghasilkan seluas 1.200 Ha (5,31%).
Luas areal tanam milik Perseroan yang masih dapat dikembangkan seluas 5.993 Ha (26,53%) dan areal yang tidak dapat ditanam sebesar 3.725 Ha (16,49%). Selain itu Perseroan telah memiliki pabrik kelapa sawit yang telah beroperasi sejak Agustus 2019, dengan adanya PKS milik Perseroan dengan kapasitas 60 ton perjam dan dapat ditingkatkan menjadi 90 ton perjam atau setara +/- 100.000 ton MKS per tahun diharapkan dapat meningkatkan kinerja Perseroan di masa yang akan datang.
Dalam prospektus perusahaan, struktur organisasi emiten berkode PGUN diisu dua komisaris yaitu Liana Saputri (Komisaris Utama) dan Dr.Indra Surya, SH, LL.M., (Komisaris Independen). Liana Saputri dikenal sebagai pembalap speed off road di Jhonlin Racing Team (JRT) yang dimiliki oleh sang ayah, Haji Syamsudin Andi Arsyad atau dikenal Haji Isam. Jajaran direksi diisi Indra Irawan menjabat Direktur Utama dan Tamlikho, Direktur Keuangan.
Pada 2019, Pradiksi Gunatama mencetak penjualan bersih Rp 229,25 miliar atau naik 171,27% dibandingkan penjualan 2018 yang sebesar Rp 84,51 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh adanya penjualan minyak sawit dan inti kernel sawit masing-masing sebesar Rp155,304 miliar dan Rp4,714 miliar. Pertumbuhan penjualan minyak sawit dan inti kernel sawit seiring beroperasinya pabrik sawit perusahaan sejak Agustus 2019.