Sinar Mas Grup masuk ke bisnis kelapa sawit melalui PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) yang menjalankan bisnis kelapa sawit terintegrasi mulai dari perkebunan, pengolahan kelapa sawit, pabrik pemrosesan CPO dan pabrik pembuat minyak goreng serta produk hilir olahan dari CPO lainnya. Perusahaan ini menguasai area kebun kelapa sawit seluas lebih dari 150.000 hektar yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan.
Saat ini, luas area tertanam PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk seluas 138.719 hektar, terdiri dari 108.332 hektar area inti dan 30.387 hektar area plasma. Total area tertanam yang sudah menghasilkan seluas 131.504 hektar dan 7.215 hektar yang belum menghasilkan. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk telah mengoperasikan 15 pabrik pengolahan kelapa sawit dengan jumlah kapasitas sebesar 3,9 juta ton, 4 pabrik pengolahan inti sawit dan empat pabrik industri hilir (refinery) berkapasitas 1,38 juta ton.
Kinerja PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk dalam dalam enam tahun terakhir 2006-2011 tumbuh spektakuler, itu terlihat dari total pendapatan bersih perusahaan ini yang meningkat pesat, menurut database yang dimiliki CDMI, total pendapatan tahun 2006 lalu hanya mencapai Rp 4,70 triliun dan hingga akhir tahun 2011 lalu sudah meroket mencapai Rp 31,67 triliun, sedangkan laba bersih perusahaan ini juga terus meningkat pesat, tahun 2006 laba bersihnya hanya sebesar Rp. 628,0 milyar bandingkan dengan enam tahun kemudian pada 2011 sudah meroket menjadi Rp 1,79 triliun, sehingga di tahun ini merupakan masa keemasan bagi bisnis Sinar Mas Group.
Menurut pengamatan CDMI, melesatnya pendapatan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk tidak lepas dari banyaknya ekspansi yang dilakukan perusahaan ini dan berjalan sukses. Pada 2011 lalu, luas lahan tertanam bertambah 5.000 hektare dan meningkatkan kapasitas produksi pengolahan minyak kelapa sawit mentah (refinery) menjadi 1,5 juta ton atau meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 1,38 juta ton. Di tahun ini, belanja modal perusahaan dialokasikan sebesar Rp 1,1 triliun yang juga digunakan untuk membeli beberapa unit alat berat dan truk pengangkut.
Untuk menjadi pemain utama dalam bisnis minyak goreng di Indonesia dan di dunia, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk memperkuat industri hilir kelapa sawit dengan membangun pabrik pengolahan kelapa sawit berkapasitas 300 ribu ton CPO per tahun, melalui investasi sebesar Rp 2,3 triliun hingga tahun 2013. Pabrik ini bernama Marunda Centre International Warehouse & Industrial Estate berlokasi di Bekasi, Jawa Barat yang mampu menghasilkan 168 ribu ton minyak goreng dan 112 ribu ton margarin per tahun.
Anak Usaha Sinar Mas Grup ini dinilai sukses menjalankan bisnis kelapa sawit dengan berkelanjutan dan mengikuti prinsip Rountable Sustainable on Palm Oil (RSPO) sehingga sudah banyak perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit miliknya telah memperoleh sertifikasi RSPO, disamping itu SMART juga sukses dalam mengelola lingkungan. Menurut investigasi yang dilakukan CDMI, perusahaan telah menyiapkan lahan seluas 1.400 hektare di Kalimantan Tengah untuk kepentingan habitat orang utan,sehingga tudingan isu lingkungan oleh Greenpeace kepada SMART tidak memiliki dasar yang kuat.
Memasuki tahun 2012 langkah perusahaan semakin mantap dengan menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1,7 triliun, yang dipakai meningkatkan kapasitas pabrik industri hilir (downstream) di Tajur, Kalimantan Selatan dan Belawan, Sumatera utara senilai Rp 1,1 triliun, untuk pembangunan pabrik oleokimia sebesar Rp 200 milyar dan sisanya Rp 300 milyar untuk memperluas perkebunan.
Informasi terakhir yang diterima CDMI, untuk memperkokoh lini bisnisnya dan menjadi perusahaan yang disegani di Indonesia bahkan di dunia, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk akan menyiapkan investasi sebesar Rp 9 triliun hingga tahun 2015 sebagian dana berasal dari kas internal perusahaan dan sebagian lagi dari pinjaman sindikasi perbankan yang telah berkomitmen kepada SMART. Proyek ini mampu menyerap lebih dari 20 ribu tenaga kerja langsung maupun tidak langsung.