• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Kamis, 2 Februari 2023
Trending
  • DLHK Riau Minta Perusahaan Siaga Karhutla
  • Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Sebagai Bentuk Komitmen Provinsi Sumatera Barat
  • Ibu Negara dan Oase-KIM Dukung Penguatan Pangan Nasional
  • GAPKI Bermanfaat Untuk Semua
  • Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT 2022 Lebihi Target
  • Akibat Banjir Panen TBS Tertunda
  • Gunakan BSF, Korindo Fasilitasi Pengolahan Limbah Organik Pertama di Indonesia
  • Era Baru BBN, Indonesia Siap Implementasikan B35
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Maruli Gultom: LSM Asing Provokasi Kampanye Anti Sawit
Berita Terbaru

Maruli Gultom: LSM Asing Provokasi Kampanye Anti Sawit

By RedaksiNovember 11, 20152 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Maruli Gultom, Mantan Aktivis Mahasiswa 77/78 menyebutkan industri sawit telah menjadi hajat hidup orang banyak karena jutaan petani dan masyarakat hidup serta bekerja di perkebunan sawit. Komoditas ini salah satu dari sedikit produk unggulan Indonesia di kancah dunia

“Karena itu setiap warganegara Indonesia wajib melindungi komoditas sawit dari kampanye hitam NGO asing,” kata Maruli dalam laman facebooknya.

Maruli mengkritik kampanye anti sawit yang digulirkan LSM asing karena minyak nabati di negara mereka tergusur oleh minyak sawit.

“Kalau orang Indonesia berhasil diprovokasi LSM asing dan ikut-ikutan kampanye anti sawit, itu adalah mengkhianati bangsa sendiri,” kritiknya.

Baca juga :   Rapat Koordinasi Tahun 2023 Bersama 43 Cabang, Memperbaiki Sektor Pangan

Maruli Gultom yang sudah berkecimpung di industri sawit selama 20 tahun lebih mengkritik lamanya sikap hipokrit LSM asing yang menyerang tanaman sawit Indonesia dengan dalih lingkungan. Namun membiarkan perkebunan minyak nabati mereka seperti kedelai dan rapeseed yang menghancurkan hutan 20 kali luasnya dari perkebunan sawit di Indonesia.

“Lahan perkebunan minyak nabati di Uni Eropa dulu asalnya dari hutan. Bahkan tanaman minyak nabati mereka cuma dari tanaman semak dan tidak menghasilkan oksigen. Yang disayangkan, tanaman semusim mereka tidak berkontribusi menyerap CO2,”tegas Maruli.

Bahkan, kata Maruli,m setiap enam bulan tanaman itu diganti sehingga membuang karbon ke atmosfir. Sebab, tanahnya harus diolah kembali untuk ditanam ulang.

Baca juga :   APKASINDO Minta Swiss Tidak Diskriminasi Sawit

Maka dari itu, tanaman sawit lebih ramah lingkungan dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lain. Setiap 25 tahun sekali tanaman sawit baru diremajakan untuk diganti bibit baru. Artinya, carbon sequestration (karbon dari dalam tanah terlepas ke udara) terjadi hanya satu kali dalam 25 tahun.

“Dan hebatnya, perkebunan kelapa sawit itu setara dengan hutan sekunder. Menyerap CO2 dan menghasilkan O2,” tuturnya.

Tanaman sawit menghadapi perlaku diskriminatif dibandingkan tanaman minyak nabati lain. Ini terbukti, ada kewajiban minyak sawit bersertifikat ramah lingkungan (certified sustainable palm oil ). Sedangkan, minyak kedelai dan minyak nabati lainnya tidak diharuskan bersertifikat ramah lingkungan.

Baca juga :   Ketum APKASINDO: B35 Berjalan, Ada Yang Salah Jika Harga TBS Tetap Rendah

Maruli Gultom mengkritik sikap Chanee Kalaweit, aktivis lingkungan, yang menuding industri sawit sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kebakaran.

“Kalaweit bule pelintir informasi, menyesatkan opini masyarakat Indonesia. Suruh pulang saja dia ke negeri leluhurnya,” pungkas Maruli.

Related posts:

  1. Semester Pertama 2015, Laba Bersih Wilmar Naik 21%
  2. Ini Dampak Negatif Asap dan Kekeringan kepada Sawit
  3. Tiga Kebijakan Jokowi Dalam Penggunaan Gambut
  4. 2015, Konsumsi Biodiesel Domestik 825 Ribu Kl
kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

DLHK Riau Minta Perusahaan Siaga Karhutla

51 menit ago Berita Terbaru

Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Sebagai Bentuk Komitmen Provinsi Sumatera Barat

2 jam ago Berita Terbaru

Ibu Negara dan Oase-KIM Dukung Penguatan Pangan Nasional

3 jam ago Berita Terbaru

Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT 2022 Lebihi Target

5 jam ago Berita Terbaru

Akibat Banjir Panen TBS Tertunda

6 jam ago Berita Terbaru

Gunakan BSF, Korindo Fasilitasi Pengolahan Limbah Organik Pertama di Indonesia

6 jam ago Berita Terbaru

Era Baru BBN, Indonesia Siap Implementasikan B35

7 jam ago Berita Terbaru

Gaikindo: Bahan Bakar B35 Sebaiknya Sesuai Standar Emisi Euro 4

7 jam ago Berita Terbaru

BGA Group dan BKSDA Bekerjasama Dalam Pelepasliaran Owa Kalimantan

20 jam ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia, Edisi 135

Redaksi SI3 hari ago1 Min Read
Event
Event

Talkshow Sawit Indonesia Award 2022

Redaksi2 bulan ago1 Min Read
Latest Post

DLHK Riau Minta Perusahaan Siaga Karhutla

51 menit ago

Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Sebagai Bentuk Komitmen Provinsi Sumatera Barat

2 jam ago

Ibu Negara dan Oase-KIM Dukung Penguatan Pangan Nasional

3 jam ago

GAPKI Bermanfaat Untuk Semua

4 jam ago

Kapasitas Terpasang Pembangkit EBT 2022 Lebihi Target

5 jam ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version