JAKARTA, SAWIT INDONESJA – Franky Oesman Widjaja, CEO Sinar Mas Agribusines dan Food mengatakan industri sawit tahun depan akan semakin membaik dari segi harga maupun produktifitas sawit, karena ditopang oleh kebijakan program biodiesel B20.
Musim kering El Nino yang sempat melanda perkebunan sawit Indonesia tidak menjadi penghalang besar bagi perbaikan usaha sawit ke depan.
“Harga akan tetap bertahan dan stabil, musim El Nino kemaren telah menyebabkan pasokan berkurang tapi permintaan tinggi, tetapi pada kenyataannya harga menjadi bertahan. Perbaikan harga juga ditopang oleh kebijakan biodiesel,” kata Franky Oesman saat ditemui dalam jumpa pers Rakornas Kadin Indonesia Rapat Koordinasi dan Kerja Nasional (Rakornas) bidang agribisnis, pangan dan kehutanan bersama dengan bidang pengolahan makanan dan industri peternakan di Hotel Pullman Jakarta, pada Senin (28/11).
Franky menambahkan berkat program biodiesel membuat harga minyak sawit (CPO) stabil di atas rerata US$ 500 per metrik ton. Hal ini menguntungkan bagi pihak yang terlibat pada usaha ini, terutama bagi petani swadaya.
“Apabila kebijakan ini tidak dilaksanakan, maka harga bisa di bawah 500 dolar AS dan dapat merugikan pihak petani. Dengan harga sebesar ini menciptakan penyerapan CPO mencapai 3-4 juta ton,” tambahnya.
Selain itu, kata dia, program biodiesel berkontribusi meningkatkan pendapatan negara karena produk ini mudah diterima oleh pasar internasional yang mengedepankan aspek lingkungan.
“Berarti pendapatan pajak pemerintah akan bertambah dan ini produk yang Green ini sesui permintaan pasar. Keunggulan ini (biodiesel) tolong informasikan kepada yang lain,” pungkasnya. (Ferrika)