• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Wednesday, 7 June 2023
Trending
  • Sosialisasi PSR, Bupati Merangin: Dana BPDPKS Remajakan 4.973 Ha Kebun Petani
  • Komisi VI DPR RI Dukung Program Prioritas Nasional
  • Turun Tipis, Harga TBS Sumut Menjadi Rp2.251,14/kg Periode 7-13 Juni 2023
  • Menperin Dorong Kerja Sama Dibidang Energi Terbarukan
  • Duh, Harga Penetapan TBS Kalbar Anjlok Menjadi Rp2.065,05/kg
  • PT. Persada Sawit Mas Meningkatkan Kewaspadaan Terhadap Karhutla
  • Tampil di Festival Pendidikan Siswa Binaan Astra Agro Pamerkan Budaya Lokal
  • Kabar Buruk, Harga TBS Sumbar Terperosok Menjadi Rp2.282,63/kg
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Komisi IV DPR Kritisi Kinerja Menteri Pertanian
Berita Terbaru

Komisi IV DPR Kritisi Kinerja Menteri Pertanian

By RedaksiJanuary 25, 20162 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Program kerja Kementerian Pertanian pada tahun lalu dinilai kurang optimal. Mulai dari program intensifikasi pertanian hingga penyerapan anggaran. Ini berakibat kepada defisit sejumlah komoditas pangan strategis dan kenaikan harga pangan.

Edhy Prabowo, Ketua Komisi IV DPR, menyebutkan Kementerian Pertanian harus mengatasi masalah defisit atau kekurangan pasokan di sejumlah komoditas pangan. “Jika tidak segera diselesaikan dapat menghambat upaya Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat,” tegas politisi Gerindra ini seperti dilansir dari laman dpr.go.id. 

Baca juga :   Duh, Harga Penetapan TBS Kalbar Anjlok Menjadi Rp2.065,05/kg

Program Kementerian mendapatkan banyak kritikan tajam dari anggota Komisi IV DPR antara lain optimalisasi lahan, alat dan mesin pertanian, pengembangan serta rehabilitasi jaringan irigasi dan embung, pengembangan dan penyaluran bibit unggul yang belum tercapai.

Tidak tercapainya pengiriman ternak dari NTT ke DKI Jakarta juga dipertanyakan. Sebab, kapal ternak sudah dua kali mondar-mandir tetapi tidak mengangkut ternak sapi dari NTT. Edhy Prabowo mempertanyakan sejauh mana efektifitas pelaksanaan kebijakan tersebut, mengingat harga daging sapi di tingkat konsumen masih tinggi antara Rp110 ribu-Rp 150 ribu per kilo gram.

Baca juga :   Miris, Harga TBS Anjlok, Kebun Petani Terlantar Tanpa Pemupukan

Komisi IV DPR mendesak Amran Sulaiman, Menteri Pertanian untuk memperbaiki program yang tidak berjalan baik. Selain itu, Komisi yang membidangi masalah pertanian, pangan, maritim dan kehutanan ini mempertanyakan realisasi serapan anggaran tahun 2015 dan rencana kerja serta DIPA Kementerian Pertanian tahun anggaran 2016.

Amran Sulaiman menjelaskan ada beberapa kendala yang mempengaruhi serapan anggaran Kementerian Pertanian TA 2015 antara lain karena ketidak siapan pemerintah daerah dalam melaksanakan program-program kegiatan.

Baca juga :   Masyarakat Desa Kasikan dan Talang Danto Tolak Perpanjangan HGU PTPN V, Apa Sebabnya?

Penyebab lain adalah kegagalan pelelangan atau pelelangan ulang sehingga membuat kontrak tidak terlaksana, serta kelambatan pelelangan melalui ULP Daerah. Selain itu adanya pergeseran musim tanam sehingga kegiatan tidak sepenuhnya pada akhir tahun anggaran, juga terdapat keragu-raguan Daerah dalam pelaksanaan pengadaan karena aspek hukum

Tercatat beberapa komoditas pangan mengalami defisit antara lain kedelai sebanyak 1,527 juta ton, jagung berjumlah 411 ribu ton, daging sapi 45,7 ribu ton, dan gula pasir 25,6 ribu ton.

Sumber foto: istimewa

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Sosialisasi PSR, Bupati Merangin: Dana BPDPKS Remajakan 4.973 Ha Kebun Petani

2 hours ago Berita Terbaru

Komisi VI DPR RI Dukung Program Prioritas Nasional

3 hours ago Berita Terbaru

Turun Tipis, Harga TBS Sumut Menjadi Rp2.251,14/kg Periode 7-13 Juni 2023

3 hours ago Berita Terbaru

Menperin Dorong Kerja Sama Dibidang Energi Terbarukan

4 hours ago Berita Terbaru

Duh, Harga Penetapan TBS Kalbar Anjlok Menjadi Rp2.065,05/kg

5 hours ago Berita Terbaru

PT. Persada Sawit Mas Meningkatkan Kewaspadaan Terhadap Karhutla

5 hours ago Berita Terbaru

Tampil di Festival Pendidikan Siswa Binaan Astra Agro Pamerkan Budaya Lokal

6 hours ago Berita Terbaru

Kabar Buruk, Harga TBS Sumbar Terperosok Menjadi Rp2.282,63/kg

6 hours ago Berita Terbaru

BNPB Lebih Fokus Dalam Upaya Pencegahan Hingga Penanganan Darurat Bencana Karhutla

7 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

COVER MAJALAH SAWIT INDONESIA, EDISI 139

Edisi Terbaru 1 week ago1 Min Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 3 months ago1 Min Read
Latest Post

Sosialisasi PSR, Bupati Merangin: Dana BPDPKS Remajakan 4.973 Ha Kebun Petani

2 hours ago

Komisi VI DPR RI Dukung Program Prioritas Nasional

3 hours ago

Turun Tipis, Harga TBS Sumut Menjadi Rp2.251,14/kg Periode 7-13 Juni 2023

3 hours ago

Menperin Dorong Kerja Sama Dibidang Energi Terbarukan

4 hours ago

Duh, Harga Penetapan TBS Kalbar Anjlok Menjadi Rp2.065,05/kg

5 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.