JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Asian Agri meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) yang berlokasi di Ukui, Riau. Pembangkit ini berkapasitas 2 MW yang dibangun oleh PT Indosawit Subur, anak perusahaan Asian Agri. Dengan beroperasinya PLTBg Ukui, Asian Agri telah memiliki lima unit PLTBg.
Freddy Widjaya, General Manager Asian Agri yang turut meresmikan peresmian PLTBg Ukui (23/1) mengatakan sebelumnya POME hanya dimanfaatkan sebagai land application untuk pupuk tanaman sawit. Dengan teknologi terbarukan ini, maka terdapat peluang besar untuk pemanfaatan POME, khususnya dalam hal energi terbarukan.
Pembangunan PLTBg Ukui sendiri bertujuan sebagai pasokan listrik yang akan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik operasional, fasilitas umum sekitar PLTBg dan fasilitas khusus perusahaan. PLTBg Ukui menggunakan limbah cair sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) dari perkebunan sawit Ukui.
”Jika setiap rumah tangga diasumsikan menggunakan 900 watt, maka satu PLTB dapat menerangi 2.000 rumah. PLTB ini juga bersifat green energy karena seluruh POME yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit akan diolah menjadi biogas, sehingga tidak ada lagi gas metana yang di dalam limbah cair yang terbuang,” jelas Freddy.
Selain mengurangi emisi gas metana ke atmosfer, limbah sisa akhir produksi biogas dari PLTBg Ukui yang sudah tak terdapat gas juga masih dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman yang mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia,
Sebelum PLTBg Ukui, Asian Agri telah membangun empat unit PLTBg yang tersebar di Sumatera. Antara lain 2 unit PLTbg di Sumatera Utara, 1 unit di Jambi, dan 1 unit di Riau. Hingga 2020, perusahaan menargetkan punya 20 unit PLTBg.
Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, yang hadir dalam peresmian PLTBg Ukui, mengapresiasi langkah Asian Agri yang berencana untuk membangun 20 PLTBg hingga tahun 2020.
“Langkah Asian Agri yang signifikan ini, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan-perusahaan sejenis sehingga tak hanya dapat menjaga lingkungan dalam operasionalnya, namun sekaligus memberikan manfaat ekonomis dan menunjang program Ketahanan Energi Nasional,” kata Rida pada peresmian PLTBg Ukui.
Sementara itu, 72 persen dari kebun milik Asian Agri di Sumatera Utara, Jambi dan Riau termasuk kebun plasma telah menerima sertifikat Rsoundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) dan International Sustainability & Carbon Certification (ISCC). Empat dari lima unit PLTBg yang dimiliki Asian Agri termasuk PLTBg Ukui menerima sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Asian Agri yang berdiri sejak 1979 saat ini mengelola 100.000 ribu hektar lahan perkebunan sawit dan bermitra dengan 29.000 petani plasma di Riau dan Jambi yang memiliki kebun sawit seluas 60.000 ribu hektar.