JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Perkebunan Nusantara VI (Persero) resmi menerima sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) dari PT AJA Sertifikasi Indonesia. Sertifikat ISPO diberikan kepada dua unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dan empat unit kebun kelapa sawit.
Unit PKS tersertifikasi adalah PKS Ophir dengan kapasitas 40 Ton TBS/Jam, Kebun Ophir dan Kebun Pangkalan Limapuluh Kota dengan luas total 5.027,17 hektar terletak di Provinsi Sumatera Barat dan PKS Pinang Tinggi dengan kapasitas 60 Ton TBS/Jam, Kebun Bunut dan Kebun Batanghari dengan luas total 6.629,084 hektar terletak di Provinsi Jambi.
Marzuki Usman, Senior Mentor PT AJA Sertifikasi Indonesia, memberikan apresiasi tinggi kepada manajemen PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) yang telah lulus audit sertifikasi ISPO. Dengan memiliki sertifikat ini membuktikan bahwa perusahaan telah mempunyai kesiapan memasuki pasar bebas ASEAN yang biasa kita kenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN.
“Dengan adanya sertifikat ini perusahaan harus lebih baik dan efisien dalam berbagai kegiatannya. Produksi menjadi lebih bagus dan kerja menjadi lebih efisien sehingga kita akan mampu menempati posisi sebagai perusahaan pemenang dan berkelas dunia sebagai produsen kelapa sawit di level global dan nasional,” ujar Mantan Menteri Kehutanan dan Perkebunan era Kabinet Presiden Abdurahman Wahid ini, dalam acara Serah Terima Sertifikat ISPO di Ruang Meeting Kantor PT AJA Sertifikasi Indonesia di Jakarta, pada awalApril 2016 .
PT AJA Sertifikasi Indonesia menjadi lembaga sertifikasi ISPO untuk empat unit kebun dan dua unit pabrik kelapa sawit di PTPN VI (Persero).
Syaiful Bahri selaku Kepala Urusan Lingkungan PTPN VI (Persero) mengatakan bahwa proses audit sertifikasi mulai berjalan dari tahun 2014. Dalam kegiatan audit ISPO, bagian yang paling ditekankan di awal adalah dari aspek legalitas. Proses berikutnya adalah memeriksa kegiatan tata kelola sawit yang berkelanjutan.
“Proses sertifikasi ini terbilang lancar, ini berkat kerjasama yang baik antara PTPN VI dengan PT AJA Sertifikasi Indonesia. Dari PTPN VI, kami secara terbuka dan proaktif menunjukkan data dan persyaratan ISPO kepada PT AJA,”ujarnya.
Dewi Suryati, Direktur PT AJA Sertifikasi Indonesia, mengatakan tujuan utama PT AJA Sertifikasi Indonesia adalah ingin membantu dan memberikan nilai tambah kepada partnernya supaya menjadi lebih baik dan dapat mengimplementasikan praktek perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan (sustainable) dengan lebih baik. Ini sesuai dengan motto PT AJA Sertifikasi Indonesia yaitu “Excellence in Everything”.
“PTPN VI ini menjadi partner pertama kami yang mendapatkan sertifikat ISPO. Selama proses sertifikasi, antara PT AJA dengan PTPN VI telah menjalin kerjasama yang baik,” ungkap Dewi.
Josef Septiardi, Deputy Marketing Director PT AJA Sertifikasi Indonesia, menjelaskan bahwa PTPN VI memiliki kesiapan yang bagus dalam proses sertifikasi ISPO. (Qayuum Amri)