• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Monday, 5 June 2023
Trending
  • Penyumbang Laba Bersih PTPN V Berasal dari Kelapa Sawit
  • Stok Bapok Tesedia dan Harga Stabil Jelang Iduladha
  • Meningkatkan Perdagangan Indonesia dan Inggris
  • Kebijakan Regulasi European Union Deforestation Regulation (EUDR), Diskriminatif dan Berdampak Negatif Pasar Sejumlah Komoditas, Terutama Kelapa Sawit
  • Merespon Perubahan Iklim, Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dan Ketahanan Iklim di Indonesia
  • Smart Precision Farming Masa Depan Pertanian Indonesia
  • Promosi Sawit Sehat : Mengenal Lebih Jauh Produk dari Sawit
  • BPDPKS dan GAPKI Bekerjasama Dibidang Riset Sawit
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Pembangkit Biogas Musim Mas: Listrik Ramah Lingkungan dari Limbah Sawit
Sajian Utama

Pembangkit Biogas Musim Mas: Listrik Ramah Lingkungan dari Limbah Sawit

By RedaksiApril 18, 20164 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Musim Mas adalah perusahaan kelapa sawit  pertama di Indonesia yang mendukung  proyek pembangkit  biogas skala besar. Dengan 9 unit sudah beroperasi dan 4 unit dalam tahap pembangunan, maka sampai akhir tahun ini, ditargetkan akan ada 13 unit Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Musim Mas yang tersebar di Sumatera dan  Kalimantan. PLTBg ini sebagai bukti dukungan Musim Mas kepada pengurangan emisi gas rumah kaca dan penyediaan listrik bersih.

Musim Mas memulai inisiatif POME Biogas – Power Generator atau dikenal Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) sawit pada 2009. Togar Sitanggang, Senior Manager Musim Mas menceritakan berdasarkan kajian awal nilai investasi biogas lumayan mahal sekitar 30% dari investasi satu pabrik kelapa sawit pada saat itu, meskipun demikian perusahaan tetap melanjutkan pembangunan pembangkit biogas pertama ini sebagai komitmen perusahaan dalam pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).

Menurut Togar Sitanggang, fasilitas pembangkit biogas dibutuhkan supaya akses listrik dapat terpenuhi selama 24 jam per hari bagi karyawan kebun. Sebelumnya, karyawan kebun hanya menikmati listrik selama 12 jam per hari yang dipasok dari diesel genset.

Baca juga :   GAPKI Promosikan Sawit Dalam Eurasian Economic Forum 2023

Pada 2010, Musim Mas menyelesaikan pembangunan fasilitas pembangkit biogas pertama yang berlokasi di Pelalawan, Riau. Fasilitas ini bisa menghasilkan daya listrik sebesar 2 megawatt (MW).

Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan, Musim Mas menargetkan seluruh pabrik kelapa sawitnya dilengkapi fasilitas pembangkit biogas. Pembangunan fasilitas pembangkit biogas dilakukan secara bertahap, pada 2012, 4 unit resmi beroperasi disusul tahun berikutnya sebanyak 3 unit dan pada 2014 perusahaan menambah lagi 1 unit fasilitas pembangkit biogas.

Sampai awal tahun ini, sudah ada 9 unit fasilitas pembangkit biogas yang dikelola Musim Mas. Total kapasitas listrik yang bisa dihasilkan sebesar 20 MW. Lokasi kesembilan unit fasilitas ini tersebar di Sumatera dan Kalimantan antara lain 1 unit di Sumatera Utara, 2 unit di Riau, 1 unit di Sumatera Barat, 1 unit di Sumatera Selatan, dan 4 unit lainnya berada di Kalimantan Tengah. 

“Dengan beroperasinya 9 unit fasilitas pembangkit biogas sejak tahun 2014, menjadikan Musim Mas sebagai The Largest  POME Biogas-Power Generator di industri kelapa sawit Indonesia sampai saat ini” ungkap Herman Tandinata, Deputy Production Director Musim Mas ketika bertemu SAWIT INDONESIA di kantornya yang berlokasi di Medan, Sumatera Utara, pada awal Maret.

Baca juga :   Makin Amblas, Harga Penetapan TBS Jambi Menjadi Rp2.175,02/Kg

Sumber tenaga listrik pembangkit biogas Musim Mas berasal dari gas metana yang dihasilkan dari limbah cair pabrik kelapa sawit. Jadi, limbah cair ini ditempatkan ke dalam kolam penampungan limbah berukuran kira-kira 160 m x 120 m. Kolam ini disebut kolam biodigester yang menyerupai kubah dan tertutup rapat dengan membrane HDPE (high density polyethylene). Tinggi kubah dari permukaan air limbah dapat mencapai 10 meter. Disinilah tempat pembentukan dan penyimpanan biogas. Dari kolam ini, biogas yang sebagian besar merupakan gas metana akan diproses dan disalurkan ke biogas engine sebagai sumber energi terbarukan untuk menghasilkan tenaga listrik.

“Indikator banyak sedikitnya biogas dapat dilihat dari ukuran kubah. Ketika sedang puncak maka kubah menggelembung penuh. Tapi kalau lagi sedikit, dia (kubah) kempes,” jelas Herman yang telah berkarir 25 tahun di industri kelapa sawit.

Berdasarkan laporan IPCC Assessment (2013) bahwa daya polusi yang dihasilkan gas metana adalah 34 kali lebih besar dari karbon dioksida (CO2). Gas metana dari limbah cair pabrik kelapa sawit berkontribusi 90% – 95 % dari total emisi yang dihasilkan dalam operasional pabrik kelapa sawit.

Baca juga :   BPDPKS Distribusikan Manfaat Sawit Kepada Pelaku UKMK Madiun

Pengolahan limbah cair sawit menjadi listrik menunjukkan rantai produksi minyak sawit Musim Mas bersifat zero waste (tanpa limbah). Menurut Togar Sitanggang, pembangkit biogas bermanfaat mengumpulkan gas metana dari limbah cair sawit yang dijadikan sumber listrik ramah lingkungan. Pengolahan limbah yang terintegrasi ini adalah solusi penurunan emisi gas karbon dalam kegiatan pabrik kelapa sawit.

“Dengan pembangunan pembangkit biogas, sebagian besar limbah ditransformasi menjadi energi bernilai guna yaitu energi listrik. Manfaat yang diberikan tidak saja kepada perusahaan melainkan masyarakat luas, karena daya listrik yang dihasilkan melebihi kebutuhan sendiri,” jelas Togar.

Dengan beroperasinya 9 pembangkit biogas ini, menurut Herman Tandinata, dapat menurunkan emisi karbon sekitar 250.000 – 300.000 ton karbon dioksida (CO2) ekuivalen per tahun. Jumlah ini setara dengan penghematan emisi dari 60.000 mobil dalam setahun (asumsi 1unit mobil mengeluarkan emisi 4,7 ton CO2 per tahun).

(Qayuum Amri/Ferrika Lukmana)

(Lebih lengkap baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15 April-15 Mei 2016)

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Promosi Sawit Sehat : Mengenal Lebih Jauh Produk dari Sawit

9 hours ago Sajian Utama

Masyarakat Desa Kasikan dan Talang Danto Tolak Perpanjangan HGU PTPN V, Apa Sebabnya?

1 day ago Berita Terbaru

Ancam Kedaulatan Indonesia, Apkasindo Bakalan Gugat Uni Eropa

3 days ago Berita Terbaru

Miris, Harga TBS Anjlok, Kebun Petani Terlantar Tanpa Pemupukan

4 days ago Berita Terbaru

Harga TBS Ambruk, Apkasindo Usulkan Penundaan Pungutan CPO Kepada Ketua Satgas Sawit

4 days ago Berita Terbaru

Imbas EUDR, Indonesia Tunda Perjanjian Dagang Dengan Uni Eropa

4 days ago Berita Terbaru

Kabar Buruk, Harga CPO KPBN Turun Menjadi Rp 9.924/kg

5 days ago Berita Terbaru

BPDPKS Distribusikan Manfaat Sawit Kepada Pelaku UKMK Madiun

5 days ago Sajian Utama

Makin Amblas, Harga Penetapan TBS Jambi Menjadi Rp2.175,02/Kg

5 days ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

COVER MAJALAH SAWIT INDONESIA, EDISI 139

Edisi Terbaru 1 week ago1 Min Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 3 months ago1 Min Read
Latest Post

Penyumbang Laba Bersih PTPN V Berasal dari Kelapa Sawit

3 hours ago

Stok Bapok Tesedia dan Harga Stabil Jelang Iduladha

4 hours ago

Meningkatkan Perdagangan Indonesia dan Inggris

5 hours ago

Kebijakan Regulasi European Union Deforestation Regulation (EUDR), Diskriminatif dan Berdampak Negatif Pasar Sejumlah Komoditas, Terutama Kelapa Sawit

6 hours ago

Merespon Perubahan Iklim, Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dan Ketahanan Iklim di Indonesia

7 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.