YOGYAKARTA, SAWIT INDONESIA – INSTIPER Yogyakarta sukses mewisuda 200 mahasiswa Diploma Satu (D1) yang sebagian besar anak petani dan buruh tani sawit. Kegiatan wisuda melepas mahasiswa yang telah lulus menjalankan studi dan menyambut mahasiswa baru dengan pembukaan kuliah perdana mahasiswa program Pendidikan dan Pelatihan (Diploma Satu atau D1).
“Melalui Pendidikan dan Pelatihan Kelapa Sawit INSTIPER akan berusaha memperkuat perannya dalam mewujudkan pembangunan perkebunan kelapa sawit berbasis teknologi maju untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs),”ujar Dr Ir Purwadi, MS , Rektor INSTIPER Yogyakarta, saat sambutan Wisuda dan Pembukaan Kuliah Pendidikan dan Pelatihan Kelapa Sawit D1, Selasa (30 Oktober 2018).
Pendidikan tinggi kelapa sawit sesuai dengan harapan Presiden Joko Widodo yang disampaikan pada pembukaan IPOC 2018, di Bali, Senin (29 Oktober 2018).
Pada tahun ini, INSTIPER kembali dipercaya oleh BPDP-KS untuk mendidik anak petani dan buruh tani sawit angkatan ke-3. Jumlah mahasiwa baru diploma satu sebanyak 200 mahasiswa berasal dari 20 provinsi mulai Aceh sampai Papua.
Purwadi mengucapkan terima kasih atas kepercayaan BPDP-KS yang sejak 2016 telah memberikan beasiswa bagi anak petani dan buruh tani sawit untuk dididik di INSTIPER. Wisudawan inilah yang nantinya akan mengisi kebutuhan SDM perkebunan kelapa sawit Indonesia.
Saat ini INSTIPER tengah mempersiapkan mahasiswanya dalam menghadapi revolusi industri generasi 4.0 melalui transformasi New INSTIPER with Advance Technology (NIwAT), memanfaatkan teknologi untuk manajemen kepala sawit.
“Tidak hanya memanfaatkan teknologi, kampus pertanian yang ada di Yogyakarta ini juga telah memiliki Artificial Intelligence Research and Innovation Center for Agroindustry (AIRICA). Dan, mendesain alat perkebunan kelapa sawit seperti crane graber, alat transportasi roda 3 serta alat deteksi kematangan buah dengan AI,” jelas Purwadi.
INSTIPER telah mengukuhkan sebagai perguruan tinggi swasta bidang pertanian tertua di Indonesia dengan kompetensi khusus di bidang perkebunan dan kehutanan terutama di bidang perkebunan kelapa sawit yang berbasis teknologi.
Pada kesempatan sama, Direktur Pendidikan dan Pelatihan Kelapa Sawit setara Diploma 1, Sri Gunawan juga mengatakan anak-anak petani dan buruh tani kelapa sawit memiliki hak yang sama untuk mendapatkan Pendidikan salah satunya pendidikan praktis di bidang perkebunan kelapa sawit.
“Setelah selesai pendidikan dan pelatihan ini diharapkan dapat bekerja di koperasi petani kelapa sawit, kebun swadaya, kebun mitra, dan industri kelapa sawit, serta menjadi kader-kader petani muda dan pelaksana pembangunan di perkebunan kelapa sawit,” pungkasnya.