Selain mengekspor, Indonesia juga mengimpor oleokimia dasar pada saat tertentu, namun cenderung menurun. Impor fatty acid dan fatty alcohol merupakan oleokimia dasar yang banyak di impor oleh Indonesia. Konsumsi oleokimia dasar di Indonesia secara konsisten mengalami peningkatan. Konsumsi fatty alcohol pangsanya cenderung meningkat, sementara glysecor maupun fatty acid cenderung stabil. Peningkatan konsumsi oleokimia tersebut mencerminkan bahwa didalam negri telah berkembangindustri pengguna oleokimi dasar (hilirisasi oleokimia).
Industri Sabun/Detergen
Indonesia berada di daerah tropis memiliki gaya hidup yang mungkin berbeda dengan masyarakat di negara beriklim dingin/subtopis. Iklim tropis yang panas dengan kelembaban tinggi, memerlukan gaya hidup mandi secara teratur. Hal ini memerlukan sabun, baik sabun mandi (toilet soap), sabun cuci (wash soap) maupun sabun detergen. Semakin besar penduduk semakin besar kebutuhan sabun tersebut.
Gaya hidup yang demikian, telah mendorong tumbuh berkembangnya industri sabun di Indonesia. Pada awal perkembangannya, bahan baku pembuatan sabun berasal dari minyak kelapa (untuk sabun mandi dan cuci) dan produk turunan petrokimia (detergen). Namun belakangan akibat kelangkaan minyak kelapa dan alasan kesehatan lingkungan (petrokimia) bahan baku beralih ke minyak sawit yang lebih murah, sehat dan bersahabat dengan lingkungan (biodegradable).
Sumber : GAPKI