PT eKomoditi Solutions Indonesia memperkenalkan sistem informasi manajemen perkebunan yang istimewa dan berbeda. Sistem bernama IDEAS dilengkapi scanner dan printerbluetooth untuk menyimpan dan mencetak data secara langsung. Sangat membantu pelaku usaha sawit yang berorientasi kepada transparansi data, peningkatan produktivitas dan efisiensi proses bisnis.
Kemajuan sebuah industri tidak terlepas dari dukungan Teknologi Informasi (TI) yang digunakan dalam proses bisnisnya. Dalam hal ini, aplikasi Teknologi Informasi menunjang peningkatan produktivitas, mengawasi proses bisnis dan menekan tindak penyimpangan (fraud). PT eKomoditi Solutions Indonesia memperkenalkan produk berupa software sistem informasi manajemen perkebunan yang dilengkapi dengan scanner dan printer bluetooth untuk mendapatkan data lebih akurat dan mengurangi pekerjaan yang bersifat manual.
Produk software ini bernama IDEAS. Produk ini sudah digunakan di banyak perkebunan kelapa sawit. Sebelum dikomersialkan di Indonesia pada tahun ini, IDEAS telah dikembangkan dan diimplementasikan di industri perkebunan kelapa sawit di Indonesia (Sumatera dan Kalimantan) dan Malaysia selama 7 tahun.
Keuntungan utama menggunakan IDEAS adalah mengurangi proses manual yang rawan manipulasi, menekan biaya operasional, dan kecepatan memperoleh informasi. Menurut Ferron Haryanto, Chief Executive Officer PT eKomoditi Solutions Indonesia, sistem ini menekan kecurangan karena terdapat kegiatan kontrol. Sehingga akan tercipta efisiensi biaya dan membantu peningkatan produktivitas.
Kemudian lanjut Ferron, produk yang ditawarkan lebih maju dibanding produk lainnya. “Kalau produk lain masih bersifat tradisional karena menggunakan Buku Kerja Mandor (BKM) secara manual, IDEAS sudah menggunakan scanner dan printer bluetooth untuk pencatatan data dan pencetakan tiket di lapangan” ujar Ferron.
Menurut Firdaus Adisurya, IT Manager PT eKomoditi Solutions Indonesia, IDEAS menggantikan fungsi BKM manual. Buku kerja ini dipakai mandor untuk mencatat pekerjaan dan aktivitas di kebun setiap harinya seperti absensi pekerja, jumlah buah yang dipanen, dan kualitas hasil panen. Data BKM ini akan diinput ke dalam sistem aplikasi secara manual dan memerlukan waktu yang lebih lama dibanding dengan proses transfer data dari scanner.
Dengan menggunakan scanner, pemindahan data lebih cepat dan dapat selesai pada satu hari kerja. Sehingga, hari berikutnya estate manager dan yang berkepentingan mengetahui perkembangan kebun pada hari sebelumnya. Menurut Firdaus, pengambilan keputusan tidak akan berlarut-larut dan lebih cepat karena sudah mendapatkan data.