JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Sawit Sumber Mas Sarana Tbk tetap menjalankan pemupukan sesuai dosis dan tepat waktu. Langkah ini diambil supaya produktivitas sawit perusahaan tetap tumbuh.
Rimbun Situmorang, Direktur Utama PT Sawit Sumber Mas Sarana Tbk, mengatakan penggunaan belanja modal sampai triwulan pertama telah mencapai 20% atau 90 miliar, dari alokasi belanja modal tahun ini sebesar Rp 450 miliar. Dana ini sebagian besar dipakai untuk perawatan tanaman terutama pemupukan.
“Sebagian lagi atau sekitar 20 juta dolar dari belanja modal dipakai untuk keperluan penanaman. Target penanaman tahun ini 5.000 sampai 5.500 hektare,” jelasnya dalam bincang dengan media pada Selasa, (28/6).
Ramzi Sastra, Direktur PT Sawit Sumber Mas Sarana Tbk, menyebutkan pemupukan tanaman sangatlah penting karena hasilnya akan terlihat dalam satu sampai dua tahun mendatang. “Kami tidak mengurangi dosis pemupukan di saat harga kurang bagus seperti sekarang,”ujarnya.
Menurut Rimbun Situmorang, El Nino mengakibatkan produksi kelapa sawit perseroanturun sampai 21% per Juni 2016 daripada periode sama tahun lalu. “Dalam hitungan kami, produksi CPO bisa terkoreksi antara 15 persen sampai 20 persen,” katanya.
Tetapi, kata Rimbun, pihaknya optimis produksi sawit akan rebound pada 2017 atau 2018 mendatang. Saat ini, rerata usia tanaman sawit emiten berkode SSMS ini mencapai 7 tahun. “Sebagaian besar tanaman yang dimiliki perusahaan mencapai puncak produksi dalam 3 sampai 5 tahun mendatang,” ungkapnya.
Luas areal tertanam SSMS mencapai 69.841 hektare yang meningkat 105% daripada 2014 silam. Sampai Juni, produksi TBS perusahaan yang diolah di pabrik sawit mencapai 487.628 ton. Dan jumlah produksi CPO sebanyak 115.632 ton, minyak inti sawit 23.605 ton dan minyak kernel sebanyak 3.004 ton. (Qayuum)