Nusa Dua, SAWIT INDONESIA – Pada rangkaian gelaran Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2023 menjadi momentum bagi PT Guthrie Agri Bio (PT GAB) meluncurkan logo dan nama barunya. Peluncuran dilaksanakan pada Kamis (2 November 2023, di Nusa Dua – Bali.
Dihadiri oleh Deputy Secretary General CPOPC dan Special Advisor to Deputy Prime Minister Malaysia – Datuk Mohamad Nageeb Ahmad Abdul Wahab, CEO Minamas Plantation – Adi Wira Abd Razak, Head Group Operation Services Sime Darby Plantation Bhd – Razlanshah Abd Malek, dan Head PT Guthrie Agri Bio – Mohamed Abd Samad serta tim perwakilan manajemen.
Pengenalan logo dan nama baru, dalam rangka pengembangan bisnis dan expansi diversifikasi bisnis PT Guthrie Agri Bio (PT GAB), sebelumnya PT Sime Darby Plantation Agri Bio (PT SDPAB) sudah berdiri sejak tahun September 2009. PT GAB merupakan produsen Alumunium Pole pertama di dunia untuk mendukung aktifitas panen di perkebunan kelapa sawit.
Head PT Guthrie Agri Bio, Mohamed Abd Samad mengatakan, inisiatif rebranding sejalan dengan ekspansi bisnis kami di sektor pertanian ke sektor yang lebih luas di luar industri perkebunan kelapa sawit.
“Selain untuk lebih membuka peluang bisnis, hal ini juga bertujuan untuk menghidupkan kembali warisan berharga ‘Guthrie’, brand yang identik dengan keunggulan yang sudah berada lebih dari 200 tahun di industri perkebunan,” katanya.
“Dengan pengalaman lebih dari 200 tahun di industri perkebunan PT GAB tidak sekedar memproduksi produk-produk existing seperti Galah Panen Alumunium, Racun Tikus, Pheromone, tetapi juga memproduksi dan menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan perkebunan kelapa sawit saat ini, seperti produk mekanisasi yang bisa membantu mengurangi biaya dan efektifitas pekerjaan dengan mengkedepankan persyaratan mutu keamanan dan ramah lingkungan,” tambah Samad.
Saat ini PT GAB memiliki perwakilan dan tim yang tersebar di Indonesia, seperti Pekanbaru, Palembang, Sampit, Pontianak, Samarinda dan kantor Pusat di Jakarta. Produk-produk PT GAB menjadi pilihan utama dan dipercaya oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia seperti Minamas Plantation, Musimas, KLK Group, Wilmar Plantation, Citra Borneo Indah, dan lainya.

PT GAB telah tumbuh dan berkembang pesat yang awalnya hanya memiliki 1 brand produk yang dipasarkan di Malaysia dan Indonesia hingga sekarang berhasil mengembangkan berbagai varian produk berbeda untuk dipasarkan pada berbagai daerah yang tersebar di Indonesia.
Lebih lanjut, Samad mengatakan Sime Darby Plantation akan fokus pada perkebunan (up stream), dan Guthrie akan fokus pada trading atau penjualan alat dan mesin untuk mendukung pertanian.
“PT GAB memiliki komitmen dan focus akan membantu supply produk di perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Kami berkomitmen dan fokus mengembangkan mekanisasi perkebunan kelapa sawit di Indonesia, kita tidak ingin ketergantungan dengan manual labour. karena pelaku industri sering menyampaikan adanya keluhan sulit mencari tenaga kerja, dan adanya tenaga kerja yang merasa sudah tidak lagi cocok bekerja di kebun. Itulah tantangan yang dihadapi. Maka dari itu kami akan terus mengembangkan mekanisasi untuk perkebunan sawit, dengan barbagai produk,” pungkas Samad.
Sebagai informasi, dari katalog produk Guthrie, ditampilkan beberapa produk antara lain racun tikus (Sime Ebor Baits dan Sime Ebor 2030), Galah Panen Sawit, RB Pheremone, Rumah Burung Hantu, Gagah AB 300 (alat angkut panen), Benjoni Mulch (plastik mulsa mudah terurai), Siclr Pro & Chisel Produk Aksesoris (sickle pro, Chisel, safety sickle cover, safety Chisel cover, sharpening stone, pole lock plus, End Cap), biji kacangan (cover crop), polybag, fertilizer Mycovir, Fertilizer Zincopbor, Fertilizer Fe Lignosulfonat, Fertilizer Zincop 25, Fertilizer CUS04, Fertilizer ZNS04, Fertilizer Dolomite, Machine Cobra & sparepart (alat pengangkut panen), Barang Sparepart (Alat pengangkut panen), dan Pollination Bag.
Semua produk Guthrie di atas, berasal dari penelitian dan development yang intensif di perkebunan kelapa sawit. Dan diuji di wilayah geografis yang luas untuk mendapatkan hasil dan efektivitas maksimal. Dengan kontrol yang ketat saat dan sebelum barang (produk) diproduksi untuk menjaga kualitas dan harapan konsumen.
Penulis: Robi Fitrianto