Padang, Sumatera Barat – Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS sekaligus Plt. Direktur Kemitraan BPDPKS, Kabul Wijayanto berharap GenSawit Talkshow mampu mendorong generasi muda, untuk berkontribusi dan ikut terjun langsung dalam menumbuh kembangkan industri kelapa sawit di Indonesia.
“Kita mengharapkan ini adalah awal dari hal-hal positif yang terus ditanamkan dan ditumbuhkan, serta membuang stigma negatif tentang sawit yang faktanya belum tentu benar. Semoga ini menjadi kebermanfaatan bagi negeri kita hari ini dan disuatu hari nanti,” buka Kabul Wijayanto dalam acara GenSawit Talkshow Padang di Hotel Santika, Padang, Sumatera Barat, Kamis (21/3).
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) merupakan salah satu Badan Layanan Umum dibawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan yang bertanggung jawab atas pengelonaan dana yang veras dari pungutan ekspor kelapa sawit.
“Kenapa kelapa sawit perlu dikembangkan dan kenapa ini begitu penting, ini semua tidak lepas dari perannya sebagai kontribusi terbesar untuk perekonomian Indonesia,” jelas Kabul Wijayanto.
Sementara, Kepala Kantor Wilayah DJPb Sumatera Barat, Dr. Syukriah HG mengatakan, untuk menghadapi Indonesia Emas 2045 maka generasi muda saat ini akan menjadi penerus berkembangnya kelapa sawit menjadi komoditas multi guna dan bermanfaat untuk semua.
Sebab, menurut Syukriah, sawit memiliki potensi besar untuk kemajuan Indonesia. Dirinya yakin kedepannya sawit akan menjadi eksportir bagi generasi-generasi muda yang akan memajukannya.
“Semoga dengan adanya acara ini membuka cara berpikir kita, mengubah pola pikir generasi muda untuk ikut aktif terjun langsung dalam memajukan sawit khususnya di Sumatera Barat,” ungkap Syukriah.
Dengan bertemu para ahli di acara ini, Syukriah berpesan agar momen tersebut jangan sampai disia-siakan sebab kesempatan besar untuk menggali informasi yang baik dan bermanfaat ini.
“Pesan saya, waktu itu sangat berharga, jangan sia-siakan waktu, karena kita berpacu dengan waktu, kalian adalah pilar-pilar baru untuk perekonomian Indonesia khususnya di Sumatera Barat, ungkap Syukriah.
Dalam sesi Talkshow, turut hadir sebagai narasumber Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS Achmad maulizal Sutawijaya, Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS Arfie Thahar, Direktur Eksekutif PASPI Dr. Ir. Tungkot Sipayung, serta Bidang Kompartemen Media Relations GAPKI Fenny Sofyan, yang menyampaikan berbagai prespektif seputar peran kelapa sawit bagi Indonesia dihadapan ratusan mahasiswa Padang.
Kepala Divisi Perusahaan BPDPKS, Achmad maulizal Sutawijaya menjelaskan bagaimana misi BPDPKS dalam memperbaiki kesejahteraan petani, menstabilkan harga CPO, dan memperkuat industri hilir.
“Kita ingin meningkatkan kinerja sektor sawit di Indonesia, dimana peran penting kita hari ini sangat tergantung untuk keberhasilan sawit di kemudian hari nanti,” jelas Achmad Maulizal
Senada dengan hal tersebut, Kepala Divisi Program Pelayanan BPDPKS, Arfie Thahar menyampaikan Indonesia menjadi raja sawit dunia, menjadi pusat dari produksi dan kebutuhan minyak nabati di dunia.
Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia berharap dapat memproduksi lebih dari 50 juta ton minyak sawit pada tahun 2025 nanti.
Hal ini akan memberikan lebih banyak pasokan untuk industri makanan termasuk minyak goreng dan makanan berbasis minyak sawit serta bioenergi untuk domestik dan ekspor pasar global.
“Karena perannya yang signifikan, membuat dampak perekonomiannya juga meningkat. Saya berharap banyak dari generasi hari ini untuk menjaga dan melanjutkan keberlangsungan kelapa sawit, jangan sampai sumber daya yang kita punya tidak bisa kita olah dengan baik,” ungkap Arfie.
Selain itu, Direktur Eksekutif PASPI, Dr. Ir. Tungkot Sipayung menjelaskan, proses produksi perkebunan dan industri sawit memiliki komoditas yang sangat tinggi.
Maka, Tungkot berharap harap agar teman-teman generasi muda sekalian bisa memahaminya dengan baik.
“Baik ya sawit tanpa bilang-bilang, tanpa ngomong itu sawit, karbon dioksida diserap oleh kebun-kebun sawit kita, kemudian dia cuci, dia rubah sebagian menjadi minyak sawit, sebagian menjadi batang sawit kemudian menghasilkan oksigen. Bukankah sawit itu baik? Selama ini yang kita tau kelapa sawit menghasilkan minyak goreng dan ada di keseharian kita. Tapi secara tidak langsung juga menjadi paru-paru ekosistem,” jawab Tungkot.
Tungkot menambahkan, minyak sawit merupakan minyak yang paling sustainable, dari 4 minyak nabati di dunia (kelapa sawit, soybean oil, rapeseed, sunflower oil), sawit satu-satunya minyak yang emisinya paling rendah.
“Kerusakan biodeselnya paling rendah juga, pantaslah kalau minyak nabati yang lain menyerang sawit, karena kalah mutu, kalah harga, makin terdesak, maka dibuatlah kampanye-kampanye negatif terhadap sawit,” tegas Tungkot.
Tungkot berharap melalui kegiatan ini generasi muda bisa mengerti dan memperjuangkan kebenaran dari sawit, sehingga kampanye negatif yang disuarakan oleh negara-negara Barat bisa dihentikan agar perekonomian Indonesia bisa meningkat.
Bidang Kompartemen Media Relations GAPKI Fenny Sofyan membeberkan bahwa sawit menjadi pusat produksi untuk negara lain, diantaranya Pakistan, India, dan negara Eropa.
Apalagi, menurut Fenny, perekonomian Indonesia juga sangat bergantung kepada kelapa sawit. Di tengah pandemi Covid-19 misalnya, Indonesia terselamatkan lewat devisa ekspor kelapa sawit.
“Jadi secara tidak langsung kita juga bagian dari perekonomian dunia dan kebutuhan kita di indonesia pun juga bertambah seiring bertambahnya konsumsi,” jelas Fenny.
Terlebih, lanjut Fenny, generasi muda patut bangga, sebab, sawit satu-satunya pangan yang tidak impor melainkan mengekspor.
Sebagai profesional di bidang kehumasan, Fenny mengajak generasi muda untuk posting apapun suara positif terkait industri kelapa sawit Indonesia.
“Supaya masyarakat kita tahu bahwa sawit kita ini adalah sumber kekayaan yang harus kita jaga dan jangan sampai dijajah oleh orang asing,” pungkas Fenny.
Selain talkshow, GenSawit Padang kali ini juga turut menyelenggarakan berbagai kompetisi serta menyajikan banyak hiburan untuk mahasiswa.
Bahkan, komika Arafah Rianti turut hadir menyapa dan guyub bersama mahasiswa melakukan sejumlah challenge dan perlombaan berhadiah jutaan rupiah.