JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Eddy Martono, Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyatakan kesiapannya maju sebagai Ketua Umum GAPKI di Munas XI yang dijadwalkan berlangsung pada 8-10 Maret 2023 di Bali.
“Saya siap memegang amanah anggota GAPKI di Munas mendatang. Apabila nanti terpilih, tentu saja saya kan menjalankan yang terbaik bagi organisasi,” ujar Eddy Martono saat ditemui di Jakarta, Jumat (3 Maret 2023).
Eddy menegaskan tantangan industri sawit semakin berat di masa berikutnya baik di dalam dan luar negeri.
Di dalam negeri adalah tantangan produksi sawit mulai stagnan dan PSR tidak berjalan baik.
“Disinilah peranan GAPKI untuk terlibat dalam penyelesaian berbagai masalah tadi. Makanya tema Munas XI mengenai kemitraan sebagai salah satu solusi peningkatan produktivitas masyarakat, ” jelas Eddy.
Eddy Martono, menuturkan GAPKI akan meningkatkan kapasitasnya sebagai mitra strategis pemerintah yang telah berjalan baik di periode sebelumnya.
“Justru ini meningkatkan hubungan GAPKI dengan pemerintah sebagaimana dikatakan Wapres (Prof. KH. Ma’ruf Amin) dalam pembukaan Munas XI GAPKI. Bahwa kelapa sawit merupakan anugerah Tuhan Yang Maha yang tetap bertahan dari gempuran pandemi. Ditengah ketidakpastian ekonomi global, tetapi sawit mampu bertahan baik,” jelasnya.
“Harapan kami regulasi pemerintah lebih akomodatif lagi kepada sawit agar semakin berkontribusi bagi Indonesia,” ujarnya.
Di GAPKI, Eddy Martono dikenal sangat menguasai bidang pertanahan dan tata ruang. Sebelum menjabat Sekjen, pria yang hobi main golf ini menceritakan bahwa dirinya selalu belajar dari pakar dan aktif membaca literatur. Kemampuannya juga semakin terasah dengan mengikuti pertemuan dan forum diskusi yang membahas masalah pertanahan, tata ruang, dan perhutanan. Itu sebabnya, ia dipercaya menjabat Ketua Bidang Agraria dan Tata Ruang selama 9 tahun tepatnya dari 2012-2021.
Eddy mengapresiasi kepemimpinan GAPKI di bawah Joko Supriyono selama 8 tahun ini. Karena telah berhasil membangun hubungan baik dengan beragam stakeholder mulai dari akademisi, petani, pemerintah daerah sampai pusat.
“Pak Joko sangat bagus sekali dalam memimpin GAPKI. Hubungan dengan pemerintah dengan pemangku kepentingan lain terjalin baik. Tantangan industri sawit akan semakin berat, karena itulah perlu diperkuat lagi kerjasama dan hubungan kemitraan dengan berbagai pihak,” pungkas Eddy menutup pembicaraan.