Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim menggelar Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan The International Tropical Timber Organization (ITTO) Semester I Tahun 2021 secara daring (9/7/2020).
ITTO merupakan organisasi antar pemerintah yang mendorong konservasi sumber daya hutan tropis, termasuk dalam kegiatan pengelolaan, pemanfaatan, dan perdagangannya secara berkelanjutan. Kegiatan Kerjasama ITTO ini bertujuan untuk meningkatkan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui penguatan kapasitas tehnik dan manajemen para pihak terkait, dengan 3 provinsi sasaran, yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.
Sekretaris Direktorat Jenderap Pengendalian Perubahan Iklim, Novia Widyaningtyas, mengungkapkan apresiasi kerjasama KLHK-ITTO yang telah berjalan satu semester. Usaha yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan harus benar-benar kompak karena durasi pelaksanaan yang hanya satu tahun.
“Pada rentang satu tahun ini ada dua belas kegiatan yang dimiliki oleh ITTO, kita bersyukur tim koordinator cepat bergerak membantu kita berkoordinasi dengan banyak pihak, apalagi pada masa pandemi Covid-19,” ungkap Novi.
Novia berpesan agar dalam kerjasama ini bisa tertib dalam administrasi keuangan, meminimalkan resiko, serta untuk meningkatkan efektifitas komunikasi bisa dilakukan secara informal, serta meningkatkan sinergi dan kerjasama dari semua pihak.
Basar Manullang, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, mengungkapkan kerjasama dengan ITTO ini sejalan dengan arahan Presiden RI untuk meningkatkan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui kerjasama dengan para pihak.
“Mengingat kerjasama ITTO hanya berlangsung dua belas bulan kita harus bekerja lebih keras, lebih cerdas, kerja cepat, dan kerja ikhlas sehingga kita bisa melaksanakan dengan tepat waktu,” jelas Basar.
Basar berharap dalam acara evaluasi pelaksanaan kegiatan ITTO semester satu agar bisa dilakukan evaluasi menyeluruh berkaitan dengan hal apa saja yang bisa kita perbaiki lebih lanjut, bisa diidentifikasi dan memberikan alternatif dan terobosan yang bisa dilakukan dalam rangka pelaksanaan kegiatan sehingga bisa memberikan capaian hasil yang optimal.
“Peningkatan sinergi dan koordinasi dengan PKHL, Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan, dan Daops Manggala Agni perlu kita lebih tingkatkan, tidak ketinggalan kita tingkatkan sinergi dan koordinasi dengan para pihak lainnya di tingkat pusat, daerah dan tapak,” ungkap Basar.
Irfan Malik Setiabudi, Koordinator Program ITTO mengungkapkan tujuan dari kerjasama KLHK-ITTO adalah peningkatan upaya pencegahan karhutla melalui penguatan kapasistas teknik dan manajemen para pihak terkait pada tingkat nasional dan tiga provinsi target. Output dari kerjasama ini meliputi tiga hal yaitu implementasi praktik pengelolaan pertanian terbaik oleh Masyarakat Peduli Api (MPA) atau masyarakat lokal, penguatan kapasitas manajemen untuk mendukung upaya pengendalian karhutla, dan penguatan kolaborasi para pihak dalam pencegahan karhutla diantara pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat.
Irvan juga mengungkapkan terdapat dua belas aktivitas sebagai penjabaran dari tiga output yang harus dicapai dalam kerjasama KLHK-ITTO ini. Beberapa kegiatan yang telah terlaksana meliputi Bimbingan Teknis Manggala Agni di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan. Selain itu juga telah dilakukan penyusunan modul Pembukaan Lahan Tanpa Bakar oleh tim expert, kerjasama pengembangan sistem smart patrol SIPP Karhutla, penyelenggaraan workshop dengan tim IPB University, serta penyediaan barang dan jasa berupa baju pemadam dan sepatu pemadam bagi Manggala Agni.
Hadir dalam acara Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan The International Tropical Timber Organization (ITTO) Semester I Tahun 2021 secara daring Sekditjen Pengendalian Perubahan Iklim, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kasubdit Perencanaan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kasubdit Pencegahan Karhutla, Kasubdit Tenaga dan Sarpras, Kepala Balai PPIKHL Wilayah Sumatera, Kepala Balai PPIKHL Wilayah Kalimantan, serta para Koordinator Manggala Agni Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Sumber: sipongi.menlhk.go.id