JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM RI, menyebutkan pemerintah tetap konsisten dengan meneruskan kebijakan mandatori B20.
“Mandatori B20 akan jalan terus.Kami (pemerintah) konsisten,” ujar Rida kepada SAWIT INDONESIA melalui pesan layanan singkat WhatsApp.
Ditambahkan Rida Mulyana, program mandatori memberikan nilai tambah kepada industri kelapa sawit dan pabrik pengolahan biodiesel akan bertambah maka dengan demikian akan ada penambahan investasi Rp10 triliun dan juga akan menyerap tidak kurang dari 865.000 tenaga kerja. “Kesejahteraan petani kelapa sawit akan meningkat 44 persen,”tambahnya dalam laman Ditjen EBTKE Kementerian ESDM.
Berkaitan masalah dana subsidi, kata Rida, apabila terjadi kekurangan dana akan dicarikan solusinya. Walaupun demikian, mandatori tidak akan berubah kebijakannya.
Sebelumnya, BPDP sawit mengkalkulasi peluang kekurangan dana subsidi untuk program mandatori B20. Kekurang ini sebagai akibat merosotnya harga minyak bumi dunia. Dari perhitungan BPDP jika harga minyak dunia US$ 40 per barel dan harga CPO US$ 500 per ton maka perlu dana sekitar Rp 9,5 triliun. Sementara itu, dengan harga minyak dunia US$20 per barel dan harga CPO US$ 500 per ton, butuh dana sekitar Rp 16,5 triliun.
Tahun ini, BPDP sawit diperkirakan hanya mampu menghimpun dana pungutan sebesar Rp 9,5 triliun.