Yogyakarta, Sawit Indonesia – Dr. Ir. Purwadi, M.S, Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Kader Perkebunan Yogyakarta (YPKPY) sampaikan pesan pada pimpinan INSTIPER Yogyakarta untuk terus melakukan transformasi sesuai dengan kebutuhan.
Hal tersebut disampaikan saat sambuatan di perayaan Dies Natalis ke-65 INSTIPER Yogyakarta, pada Senin (11 Desember 2023), di Grha INSTIPER.
Diketahui, YPKPY merupakan yayasan yang menaungi dua Lembaga Pendidikan Tinggi yakni INSTIPER Yogyakarta dan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY – Stiper).
Dikatakan Dr. Purwadi, bahwa INSTIPER Yogyakarta pernah mengalami krisis pasca reformasi 98, tetapi INSTIPER berhasil bangkit melakukan transformasi, mengambil peran berbeda dengan mengembangkan program studi khusus yaitu perkebunan kelapa sawit. Di saat lembaga pendidikan tinggi lain, membangun core kompetensi yang general.
“Transformasi itu telah sukses seperti apa yang kita lihat hari ini, kalau ada stakeholders sawit bicara lembaga pendidikan tinggi yang konsen pada perkebunan kelapa sawit, maka yang disebut pertama INSTIPER Yogyakarta. Mari dipertahankan, semoga INSTIPER terus berkembang, yayasan mendorong INSTIPER untuk melakukan transformasi tahap kedua. Mengapa, tantangan dunia pendidikan perkebunan telah berubah,” katanya.
Lebih lanjut, Dr. Purwadi mengatakan perkebunan sudah tidak bisa lagi mengandalkan kelimpahan sumberdaya alam (SDA) dan kelimpahan tenaga kerja murah. Saat ini, ada kelimpahan teknologi, ada kelimpahan sumberdaya manusia (SDM) milenial.
“Maka, INSTIPER harus melakukan transformasi, membangun mendorong dan mengajak semua stakeholders untuk melakukan transformasi bersama. Dan, pada berbagai kesempatan dengan stakeholders perkebunan, INSTIPER harus turut bertanggung jawab dalam pengembangan dan pertumbuhan kelapa sawit. Ini adalah tugas mulia yang diberikan INSTIPER,” lanjutnya.
Seperti diketahui, sejak Januari 2023, yayasan (YPKPY) telah melakukan transformasi ada tiga hal yang perlu dikembangkan dalam melakukan transformasi. Pertama, tata kelola aset. Aset yayasan terutama tanah dalam proses sertifikat atas nama yayasan (YPKPY). Untuk kampus AKPY di Papringan sudah tersertifikat, sementara untuk kampus INSTIPER di Maguwoharjo targetnya di akhir tahun ini selesai. Dan, kebun pendidikan dan penelitian (KP2) di Ungaran, ditargetkan pada Maret 2024 atau selambat-lambatnya pertengahan tahun 2024, selesai proses sertifikat. Semua sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas nama yayasan (YPKPY).
Kedua, yayasan mendorong semua lembaga pendidikan yang diselenggarakan (AKPY – Stiper dan INSTIPER Yogyakarta) berubah karena tantangan semua berubah. Dan, mempersiapkan perguruan tinggi siber di bidang pertanian (Institut Pertanian Siber) sehingga pada saatnya yayasan akan mengelola tiga perguruan tinggi.
“Kami ingin membantu pemerintah untuk meningkatkan partisipasi pendidikan di perguruan tinggi yang saat ini masih rendah. dan kebutuhan SDM di daerah masih sangat besar. Kami tidak mencari profit, melainkan membantu pemerintah,” ujar Dr. Purwadi.
Ketiga, yayasan tengah meningkatkan keragaan sistem manajemen keuangan. Pengelolaan manajemen keuangan didesain dengan model Holding. “Agar kami bisa mengelola aset yang dimiliki yayasan. Model bisnis pendidikannya, melalui proses resources sharing walaupun hingga saat ini pemerintah belum mengakomodasi kebijakan itu,” pungkasnya