Dalam pendirian pabrik kelapa sawit, diperlukan kesesuaian rancang bangun yang selaras dengan pelaksanaan pengerjaan proyek pabrik sawit. Kesalahan sedikit akan berakibat fatal setelah pabrik tersebut selesai dikerjakan.
Berikut ini petikan tanya jawab Majalah Sawit Indonesia dengan Denny Ernadie, Project Advisor PT Warekon Geoperta Utama Sejati:
Faktor apa saja yang menjadi pertimbangan dalam rancang bangun pabrik kelapa sawit ?
Dalam menentukan rancangan bangun pabrik kelapa sawit ada beberapa yang harus dipertimbangkan, selain faktor keinginan pemilik modal. Salah satunya faktor material handling dalam transfer TBS ketika perebusan ada yang menggunakan lorry maka proses perebusannya menggunakan tipe horizontal sterilizer.
Ada pula yang memakai scrapper chain conveyor dimana proses perebusannya menggunakan tipe vertical sterilizer atau tipe continous sterilizer. Selain itu, terdapat pula feeding TBS masuk ke mesin thresher (penebah/perontokan) yang memakai tippler atau hoisting crane, kendati demikian untuk hoisting crane saat ini sudah jarang digunakan.
Tidak semua pelaku usaha paham dengan pengerjaan pabrik sawit PKS. Lalu, faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan?
Dalam rencana pembangunan pabrik yang harus diperhatikan adalah adanya kecukupan TBS atau potensi TBS yang tersedia di sekitar lokasi pabriksawit yang akan dibangun. Potensi ketersediaan TBS ini tidak harus dari kebun sendiri tapi juga dapat menampung TBS dari pihak luar seperti kebun perusahaan lain atau masyarakat umum.
Untuk penentuan kapasitas olah pabrik kelapa sawit, sebaiknya apa yang perlu dijalankan perusahaan?
Penentuan kapasitas bergantung kepada potensi produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit yang ada. Sebagai contoh, produksi buah sawit di perkebunan setempat sebesar 1200 ton per hari dari tanaman kebun sendiri ataupun dari kebun luar pada saat tanaman sudah menghasilkan ( TM ). Dengan jumlah tersebut, maka dapat dihitung asumsi olah pabrik sawit sebesar 20 jam per hari, sehingga dapat dibangun pabrik kelapa sawit berkapasitas 60 ton per jam
Apakah perusahaan kelapa sawit menggunakan jasa kontraktor untuk pembangunan pabrik?
Pada umumnya perusahaan-perusahaan kelapa sawit walaupun sudah bertahun-tahun dan sudah mengoperasikan beberapa unit PKS, tetapi dalam pengembangan unit PKS baru tetap menggunakan kontraktor pembangunan pabrik sawit. Tetapi ada pula yang tetap melalui proses tender atau menunjuk langsung kontraktor yang sudah menjadi langganan.
Faktor apa saja yang semestinya dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik kelapa sawit?
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi PKS antara lain : lokasi pabrik berada di areal yang memiliki potensi produksi TBS cukup baik, kondisi struktur tanah yang baik ( mineral ) kecuali dalam kondisi areal tidak memungkinkan seperti lokasi kebun di areal basah gambut atau rawa. Apabila kondisi lahan seperti tadi maka konstruksi tanah harus dilakukan pemancangan. Lokasi PKS harus dekat dengan sumber air baku atau relatif dekat,
Aspek kontur tanah menjadi perhatian, selanjutnya mesti dilihat pula akses jalan untuk masuknya angkutan TBS maupun untuk keluaran hasil PKS seperti angkutan CPO dan kernel. Kemudian, faktor lingkungan juga berpengaruh dengan memperhatikan lokasinya dekat perkampungan atau tidak dan pengendalian pelepasan limbah terutama limbah cair.
Bagaimana membuat rancang bangun pabrik kelapa sawit yang tepat?
Terkait tepat atau tidak itu bergantung kepada penilaian masing-masing pihak. Sebagai contoh, sistem perebusan atau sterilizer, jika kita tanya mereka yang biasa menggunakan perebusan tipe horizontal sterilizer maka akan mengatakan rancang bangun pabriknya tepat. Tetapi jika kita tanya mereka yang biasa menggunakan perebusan tipe vertical sterilizer atau continous sterilizer akan berpandangan tipe ini juga baik.
Dalam rancang bangun perebusan ini masing-masing sistem ada kelebihan dan ada kekurangan apabila salah satu sistem perebusan itu ada yang paling tepat. Tentu saja semua perusahaan akan menggunakan sistem perebusan itu, tapi kenyataannya saat ini banyak PKS yang sedang dibangun dengan ketiga sistem itu masih banyak digunakan dan bergantung kebijaksanaan pihak perusahaannya.
Yang saya ketahui, beberapa kelompok perusahaan sawit skala besar menggunakan rancang bangun semua sistem perebusan ini. Jadi, beberapa unit pabrik memakai horizontal sterilizer, unit pabrik lain menggunakan vertical, selanjutnya pabrik lain menerapkan continous beberapa unit PKS. Intinya, rancang bangun pabrik sawit itu mesti tahu cara mengoperasikan atau mengelola pabrik tersebut seperti : menjaga looses tidak lebih dari parameter yang telah ditentukan baik untuk CPO maupun kernel, kesiapan operasional mesin dengan baik, serta menjaga kebersihan PKS.
Apabila realisasi dari rancang bangun kelapa sawit tidak sesuai di lapangan. Sebaiknya langkah apa yang dilakukan perusahaan?
Sebetulnya dalam rancang bangun kapasitas PKS, kembali kepada perhatian kita terhadap potensi produksi buah sawit, sehingga penentuan alat dan sumber tenaga dapat diseimbangkan. Oleh karena itu itu, perlu ada perhitungan material balance, steam balance dan power balance untuk memperhitungkan supaya rancang bangun tepat untuk keseimbangannya. Namun jika terjadi hal ketidakseimbangan di kemudian hari, maka harus diidentifkasi dulu ketidakseimbangannya terletak dimana.
Sebagai salah satu perusahaan konsultan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit, jasa apa saja yang diberikan bagi perusahaan kelapa sawit?
Dari mulai survey pemilihan dan penentuan lokasi PKS, jasa topografi, jasa soil test, supervisi pekerjaan cut and fill, penyusunan (spesifikasi) dokumen tender dan gambar tender baik sipil maupun mekanikal/elektrikal, pelaksanaan panitia tender, pengawasan pelaksanaan pembangunan, commissioning / uji coba dan pendampingan operasional.
Ada berapa perusahaan kelapa sawit yang sedang ditangani perusahaan saat ini?
Saat ini, terdapat tiga unit pabrik yang sedang mulai pembangunannya di Konawe Utara, Berau dan Tanah Grogot. Lalu, ada pula satu pabrik di Aceh yang baru mulai cut and fill. Lalu, ada beberapa pabrik yang masuk tahapan survei seperti Taluk Kuantan, Jambi, Kalimantan Selatan.