• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Friday, 31 March 2023
Trending
  • CSR Membantu Pemberdayaan Petani Tanaman Pangan
  • UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN
  • Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional
  • Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN
  • Produsen Alat Berat Tiongkok Resmikan Component Rebuilt Center di Balikpapan
  • Kenaikan Harga Pangan Jelang Idulfitri Berharap Tak Ada Kenaikan Signifikan
  • Bupati Indragiri Hulu Mengapresiasi Program Memerangi Stunting
  • Sustainable Finance Merupakan Hal Penting Dalam Transisi Energi Bersih
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » CB8288, Alat Panen Lokal Berani Bersaing Dengan Produk Impor
Profil Produk

CB8288, Alat Panen Lokal Berani Bersaing Dengan Produk Impor

By RedaksiMarch 23, 20163 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

CV Cahaya Barokah memasarkan alat panen sawit bermerek CB8288 buatan karya anak negeri. Kualitas produk bisa diadu dengan buatan luar negeri.

Burhan Noor, Direktur Utama CV Cahaya Barokah, menjelaskan bahwa perusahaannya menjalankan bisnis supplier alat panen perkebunan kelapa sawit. Potensi pemasaran alat panen di perkebunan sawit masih  terbuka lebar karena luas perkebunan sawit mencapai 11 juta hektare.

“Itu sebabnya, kami yakin alat panen CV Cahaya Barokah punya peluang  diterima perusahaan kelapa sawit. Kendati, produk kami ini buatan dalam negeri,” kata Burhan dalam wawancara dengan SAWIT INDONESIA. 

Saat ini, CV Cahaya Barokah saat ini bekerjasama dengan PT Jasa Lintas Khatulistiwa – dimiliki Bapak Waskito –  yang memiliki pangsa pasar alat panen kelapa sawit mulai dari  Jawa, Sumatra,  Kalimantan, Sulawesi, dan Merauke.

Burhan menjelaskan produk yang dijualnya mencapai 15 jenis alat panen dan perawatan perkebunan sawit. Alat panen tersebut antara lain  egrek, dodos cangkul dodos, gancu buah, tojok, kapak buah, kampak V, parang tebas, parang babat, dan  harvesting almunium. Khusus dodos yang dijual berukuran dari 6 cm-14 cm.  Sementara itu, harvesting almunium terdiri dari tipe tunggal dan dobel. Untuk tipe tunggal berukuran mulai dari 3 m-9 m dan tipe dobel sampai berukuran 27 m.

Baca juga :   Excavator SK75-11 Bekerja Optimal di Perkebunan Kelapa Sawit

“Merek dagang kami adalah CB8288. CB ini singkatan dari Cahaya Barokah. Sementara angka 88 itu ngikuti fengshui Tiongkok saja,” kata Burhan sambil tersenyum.

Material alat panen yang dibuat CV Cahaya Barokah berasal dari limbah bekas mobil truk dan bahan material lainnya. Burhan menjelaskan keunggulan produk buatannya adalah kualitas material bermutu tinggi dan metode pembuatan produk dari ahli yang berpengalaman. Produk alat panen CV Cahaya Barokah melewati proses penyepuhan supaya kualitas tetap terjaga dengan baik.

“Tenaga kerja yang membuat alat panen kami telah berpengalaman. Hasil buatan mereka terbukti tidak kalah dengan impor,” ujarnya.

Baca juga :   Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

Proses produksi alat panen CV Cahaya Barokah dihasilkan di Sumatera Utara dan Kalimantan Timur. Sementara itu, kegiatan produksi harvesting almunium dilakukan di Jakarta. Distribusi penjualan alat panen perusahaan mulai dari Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Rata-rata penjualan alat panennya antara 2.000-3.000 unit per bulan.

Strategi pemasaran produknya, kata Burhan, pihaknya berupaya  menjaga mutu dan kualitas produk. Lalu bagaimana mempertahankan mutu produk? Burhan mengatakan rahasia dapur perusahaan. “Yang penting bagi kami,mutu produk tidak kalah dengan impor dan bisa berdaya saing,” ujarnya. 

Lebih lanjut, dijelaskan  Burhan, alat panen seperti  egrek dan dodos telah teruji masa pakainya hingga satu tahun lebih. Dalam pemakaian produk, dia mengatakan tergantung dari kompetensi pemanen. Bagi pemanen yang telah bekerja lama dipastikan bisa menggunakan alat dengan baik. Kadang yang mengakibatkan alat panen cepat rusak adalah tidak pahamnya pemanen terutama pemanen baru ketika bekerja di kebun.

Dalam penjualan produk, pria asli Kalimantan Timur ini berprinsip untuk membangun hubungan komunikasi yang baik dengan perusahan perkebunan. “Jadi, hubungan emosional juga menyangkut toleransi sesama kami jaga pula,” katanya.

Baca juga :   Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

Burhan mengatakan harga jual produknya sangat kompetitif dengan produk impor. Namun, dirinya menepis anggapan bahwa produk dalam negeri itu murahan dari produk negara lain. “Bagi saya, produk lokal itu jangan sampai dikatakan murahan karena kami bisa bersaing dengan impor. Saya membela sekali produk dalam negeri dan menghargai perajin home industry yang bekerjasama dengan kami. Itu saya menjamin sekali sehingga mau berkompetisi dengan produk negara lain,” ungkapnya.

Ketika menawarkan produknya, dirinya memberikan kesempatan kepada pembeli untuk mencoba produknya dulu. “Silakan kalau mereka (pembeli) mau mencoba. Jika bagus, biasanya mereka akan melanjutkan pembelian. Tapi kalau mereka kurang cocok, ya tidak perlu beli,” ujarnya sambil tersenyum.

(Lebih lengkap baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15Februari – 15 Maret 2016)

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Produsen Alat Berat Tiongkok Resmikan Component Rebuilt Center di Balikpapan

4 hours ago Profil Produk

BPDPKS Tetapkan 13 Lembaga Pendidikan Penyelenggara Beasiswa Sawit 2023

9 hours ago Berita Terbaru

Austindo Nusantara Cetak Pendapatan Rp 4 triliun

16 hours ago Berita Terbaru

Excavator SK75-11 Bekerja Optimal di Perkebunan Kelapa Sawit

1 day ago Profil Produk

Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

2 days ago Berita Terbaru

Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

3 days ago Berita Terbaru

BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

3 days ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

5 days ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

1 week ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Edisi 137 Majalah Sawit Indonesia

Edisi Terbaru 1 day ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 1 week ago1 Min Read
Latest Post

CSR Membantu Pemberdayaan Petani Tanaman Pangan

4 mins ago

UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN

1 hour ago

Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional

2 hours ago

Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN

3 hours ago

Produsen Alat Berat Tiongkok Resmikan Component Rebuilt Center di Balikpapan

4 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.