JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Sawit telah merealisasikan pembayaran dana biodiesel perdananya sebesar Rp 27,9 milliar untuk 12.532 kiloliter biodiesel.
Angka tersebut dibayarkan BPDP Sawit kepada 6 perusahaan biodiesel yaitu Wilmar Bioenergi Indonesia, Wilmar Nabati Indonesia, Musim Mas, Darmex Biofuel, Eterindo Wahanatama, dan Pelita Agung Agrindustri.
“Hari ini kita telah melakukan pembayaran BPDP perdana ke perusahaan biodiesel. Seperti yang diketahui salah satu tugas BPDP Sawit adalah untuk menambal selisih antara harga BBN dengan harga jual biodiesel,” jelas Bayu Krishnamukti, Direktur BPDP Sawit pada Senin (9/11) .
Sejak Agustus hingga Oktober sendiri telah tersalurkan biodiesel sebesar 158.411 kiloliter. Dengan 70.719 kiloliter biodiesel sedang dalam tahap verifikasi untuk dibayarkan BPDP Sawit, dan 75.160 kiloliter sedang dalam tahap persiapan verifikasi.
Untuk periode selanjutnya yaitu November 2015 hingga April 2016, Kementerian ESDM telah menetapkan total alokasi penyaluran biodiesel sebesar 1,87 juta kiloliter yang akan disalurkan Pertamina dan AKR Corporindo dan dipasok oleh 11 perusahaan biodiesel.
Sedangkan daerah serapan biodesel periode November 2015 hingga April 2016 paling besar akan ada di Pangapon, Malang, Rewulu, Boyolali, Balongan, Kupang, Camplong, Tuban, Kotabaru, Bau bau, Wayame, Tanjung Wangi dengan total serapan 534.087 kiloliter.
“Untuk penyerapan tahun depan selain Pertamina, PLN juga akan masuk,” kata Bayu.
Bayu juga menambahkan bahwa rencana untuk meningkatkan kandungan biodiesel menjadi 20 persen (B-20) pada tahun depan telah siap dilaksanakan.
“Kita sudah uji jalan B-20 dari Jakarta hingga Medan, dan sosialisasi dari Lampung hingga Medan. Semua hasil uji jalan tersebut menunjukan pada 2016 kita siap untuk aplikasi B-20,” ungkap Bayu.
Selain untuk pembayaran biodiesel, BPDP sawit juga telah mengucurkan Rp 60,3 milliar untuk dana riset sawit. Dana ini diperintukan untuk 54 judul proposal riset yang disetujui BPDP Sawit.
“Ada total 236 proposal riset yang masuk kepada kami yang kemudian kami seleksi oleh komite riset BPDP Sawit dan menghasilkan 54 proposal yang lolos seleksi. Dari 236 proposal tersebut paling banyak proposal riset bertema soal bioediesel dan bioenergi,” jelas Bayu.