• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Wednesday, 29 March 2023
Trending
  • Ekonomi Digital Kian Mengalami Perkembangan yang Pesat
  • PIS Turut Dampingi KNKT dan KLHK, Dukung Investigasi dan Mitigasi Kapal MT Kristin
  • Tinjau Pasar Tramo, Presiden Cek Harga Kebutuhan Pokok
  • Pemenuhan Kebutuhan Listrik Masyarakat Pedalaman
  • Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Menggelar Bazar UMKM di Sejumlah Wilayah
  • Komisi VII DPR RI menerima Kedutaan Besar Amerika Serikat Bahas Energi Baru dan Energi Terbarukan
  • Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan
  • Genome Editing Memiliki Potensi Besar Dalam Ketahanan Pangan
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Bisnis Wilmar Grup Kian Mencengangkan
Kinerja

Bisnis Wilmar Grup Kian Mencengangkan

By RedaksiSeptember 3, 20144 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

WILMAR Group adalah kelompok perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka di Indonesia bahkan di dunia. Bisnisnya terintegrasi dari hulu hingga ke hilir sehingga dikenal sebagai raja sawit Asia. Bahkan perusahaan ini memiliki pabrik biodiesel terbesar di dunia yang berlokasi di Riau, Indonesia dengan produk minyak goreng yang sudah dikenal luas  dengan merek SANIA.  Saat ini, Wilmar  memiliki 300 pabrik manufaktur yang tersebar di beberapa negara, lalu 20 pabrik penyulingan berada di China. Itu sebabnya,jaringan bisnis perusahaan telah berkembang hingga ke China, India, Malaysia, Australia dan Eropa dengan jaringan bisnis di lebih dari 25  negara lainnya.

Di Indonesia, Wilmar menjadi perusahaan perkebunan yang disegani karena menguasai bisnis terintegrasi dari hulu ke hilir dan menguasai pasar Indonesia maupun dunia. Kelompok ini diperkirakan memiliki lahan kelapa sawit lebih dari setengah juta hektar diseluruh dunia, terutama di Indonesia lahannya tersebar di Sumatera, Kalimantan dan Papua. Selain, mempunyai banyak anak usaha yang diakuisisi secara langsung maupun tidak langsung.

Wilmar Grup yang berbasis di Singapura didirikan dan dikendalikan oleh Martua Sitorus yang merupakan hasil aliansi antara KPN Grup dan Kuok Grup dari Singapura, dengan mendirikan Wilmar International Limited-Singapura  sebuah perusahaan yang sangat terkemuka yang juga memiliki saham di Wilmar International Ltd.

Baca juga :   Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

Untuk mengendalikan Wilmar, Martua Sitorus menggandeng rekan bisnis nya Kuok Khoon Hong, seorang pengusaha terkenal dan disegani asal Malaysia. Keduanya  adalah pemilik dan pengendali saham Wilmar Holding Pte Ltd, (Perusahaan holding Wilmar International Ltd). Mr. Kuok Khoon Hong sebagai Chairman & CEO, sedangkan Martua Sitorus sebagai Chief Operating Officer (COO).

Dalam usaha menguasai industri kelapa sawit dunia, hingga akhir 2008 lalu Wilmar telah menyiapkan dana tunai sebesar US$ 2,5 miliar di mana sebesar US$ 1 miliar digunakan mengakuisisi beberapa perkebunan kelapa sawit, pengembangan bisnis perkapalan dan industri makanan. Aksi tersebut menjadikannya sebagai pemasok 50% pasar minyak goreng di China atau sekitar 40% perdagangan minyak sawit dunia.

Ekspansi yang dilakukan seakan tiada henti, Wilmar telah menginvestasikan dana sebesar US$ 5,8 juta untuk mengakuisisi lima perusahaan yaitu PT. Daya Landak Plantation, PT. Indoresins Putra Mandiri, PT. Pratama Prasentindo, PT. Putra Indotropical dan PT. Tri Tunggal Sentra Buana. Dengan akuisisi ini Wilmar menambah landmark perkebunannya seluas 85 ribu hektare. 

Demi memperkuat daya saing dan nilai tambah produk kelapa sawit, Wilmar membangun industri hilir sawit lewat pembangunan pabrik biodiesel berkapasitas 400 ribu ton, serta pabrik oleokimia dan refineri untuk margarin berkapasitas hingga satu juta ton, shortening dan pabrik pupuk NPK yang berkapasitas 600 ribu ton berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Kawasan seluas 50 hektare itu juga dilengkapi dermaga pelabuhan sepanjang 400 meter yang dapat disinggahi kapal angkut dengan kapasitas 60 ribu ton.

Baca juga :   BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

Saat ini, Wilmar Grup merupakan produsen terbesar industri minyak goreng di Indonesia, dengan kapasitas produksi sebesar 2.819.400 ton, disusul Musim Mas Grup sebesar 2.109.000 ton dan Permata Hijau Sawit Grup sebesar 932 ribu ton. Produk minyak goreng yang telah dikenal masyarakat di Indonesia minyak goreng Sania Royale.

Langkah ekspansi yang spektakuler sepanjang tahun 2009 membuat Wilmar  memperoleh pendapatan sebesar US$ 23,9 miliar atau setara Rp. 220 triliun dengan keuntungan sebesar US$ 1,8 milyar atau Rp. 17 triliun. Tentu saja, ini berdampak positif kepada kekayaan pemiliknya Martua Sitorus yang menjadi Rp 27,5 triliun pada 2010 dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 13 triliun, sehingga Majalah Forbes menempatkannya pada peringkat 316 orang terkaya di dunia tahun 2010.

Berdasarkan informasi yang diterima dari bursa Singapura, Wilmar International Ltd membukukan pendapatan US$ 44,7 miliar pada 2011 atau tumbuh 47,2%  dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$30,3 miliar. Kenaikan pendapatan mendorong peningkatan laba bersih  menjadi US$ 1,5 miliar pada 2011, atau tumbuh 21%  dibandingkan tahun sebelumnya US$ 1,3 miliar.

Baca juga :   Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

Setelah sukses menguasai industri kelapa sawit, Wilmar melebarkan sayapnya ke industri gula. Perusahaan ini telah mengantongi izin untuk pengembangan industri gula dengan menguasai lahan seluas 200 ribu hektare untuk perkebunan tebu yang berlokasi di Kawasan Food Estate Merauke, Papua. Nilai investasi yang disiapkan mencapai US$ 1,5 miliar-US$ 2 miliar. Dana sebesar itu juga akan digunakan untuk pembangunan pabrik gula. Tahap pertama, akan disiapkan dana sebesar US$ 20 juta untuk lahan seluas 12 ribu hektare yang membutuhkan benih tebu sekitar 96 ribu benih yang didatangkan dari sentra pembenihan tebu di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Supaya dapat menjadi pemain utama dalam industri gula, Wilmar melalui anak usahanya Wilmar Australia Pte Ltd telah mengakuisisi 100% saham Sucrogen Ltd senilai US$ 1,47 miliar. Sucrogen merupakan produsen gula mentah (raw sugar) dan rafinasi terbesar di Australia dan terbesar kelima didunia. Dana investasi Sucrogen, kabarnya diperoleh Wilmar yang mendekati beberapa bank untuk mendapatkan pinjaman sebesar US$ 1,1 miliar dengan bunga 100 basis poin lebih tinggi dari suku bunga Libor. 

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

9 hours ago Berita Terbaru

Industri Hilir Sawit Minta Dukungan Pemerintah

1 day ago Berita Terbaru

BPDPKS Dukung Harga Acuan CPO

1 day ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

3 days ago Berita Terbaru

Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

6 days ago Berita Terbaru

BPDPKS dan Majalah Sawit Indonesia Promosikan Sawit Sehat Kepada 145 UKMK Solo

1 week ago Berita Terbaru

CPOPC Bersama Perusahaan Indonesia Dan Malaysia Bantu Petani Sawit Honduras

1 week ago Berita Terbaru

APKASINDO : Tuduhan Pepsico dan Campina, Lukai Petani Sawit

2 weeks ago Berita Terbaru

Komunikasi Menjadi Garda Terdepan Industri Sawit

2 weeks ago Kinerja
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 1 month ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 1 week ago1 Min Read
Latest Post

Ekonomi Digital Kian Mengalami Perkembangan yang Pesat

4 hours ago

PIS Turut Dampingi KNKT dan KLHK, Dukung Investigasi dan Mitigasi Kapal MT Kristin

5 hours ago

Tinjau Pasar Tramo, Presiden Cek Harga Kebutuhan Pokok

6 hours ago

Pemenuhan Kebutuhan Listrik Masyarakat Pedalaman

7 hours ago

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Satu Menggelar Bazar UMKM di Sejumlah Wilayah

8 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version