• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Tuesday, 28 March 2023
Trending
  • Menerima Dana Tahap Awal Perdagangan Karbon
  • TBS di Kalbar Capai Harga Tertinggi Rp2.661,93/kg
  • BPDP Menginisiasi Pembentukan Sawit Learning Center (WINNER)
  • RSPO dan ISPO Bukti Sawit Berkelanjutan
  • Provinsi Kaltim Gelar Pasar Murah
  • Transisi Energi Bagi Perlindungan Lingkungan Dari Dampak Perubahan Iklim
  • BPBD Riau Mengirimkan Tim dan Peralatan Penanganan Karhutla ke Bengkalis
  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Menjadikan UMKM Sebagai Inti Bisnisnya
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Benih Moderat Ganoderma Perlu Didukung Pengendalian Komprehensif
Berita Terbaru

Benih Moderat Ganoderma Perlu Didukung Pengendalian Komprehensif

By Qayuum AmriApril 25, 20172 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Me 2016
Me 2016
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA –  Peningkatan produktivitas sawit menghadapi kendala serangan Ganoderma spp, cendawan patogen, yang menjadi penyebab penyakit busuk pangkal batang (basal stem rot). Jika Ganoderma tidak dapat dikendalikan, produktivitas kebun sulit mencapai angka 36 ton TBS per hektar per tahun seperti target yang dicanangkan industri sawit.

Ganoderma juga dapat menyerang bagian atas batang sawit dan menyebabkan busuk atas atau upper stem rot. Di daerah endemik Ganoderma, 40 persen tanaman dapat roboh terserang saat tanaman berumur 14 tahun. Tanaman yang tidak roboh dan masih tegak, produksinya menurun.

Baca juga :   RSPO dan ISPO Bukti Sawit Berkelanjutan

Walaupun dalam beberapa tahun terakhir ini, ada produsen benih telah mengembangkan bibit sawit moderat toleran terhadap Ganoderma. Dalam pandangan Darmono Taniwiryono, Direktur Ganoderma Center mengatakan bahwa pelaku industri tidak boleh terlena dan merasa puas dengan bibit-bibit tanaman moderat toleran tersebut. Penyebutan benih moderat toleran karena memang tidak ada yang absolut tahan terhadap Ganoderma.

Ada sejumlah pertimbangan diantaranya tekanan faktor lingkungan abiotik yang bervariasi. Kejadian penyakit di satu daerah bisa berbeda di daerah lain dengan latar belakang genetik tananaman yang sama.

Baca juga :   Anak Petani Sawit: KLHK Jangan Sewenang-Wenang dalam Urusan Kawasan Hutan

“Alasan lainnya, Ganoderma mampu beradaptasi melalui rekombinasi seksual membentuk galur-galur baru, menyebabkan patahnya ketahanan tanaman,” kata Darmono, Senin (24/4/2017).

Darmono menambahkan perusahaan kebun jangan melupakan komponen pengendalian terpadu lainnya seperti penghancuran sumber inokulum, pemupukan yang berimbang antara pupuk kimia dan organik, penggunaan musuh alami, dan pembuatan parit isolasi, tidak dilakukan atau dilupakan.  Apabila cendawan Ganoderma di lingkungan sawit sulit berkembang, maka pembentukan galur baru juga bisa dicegah.

Baca juga :   Sawit Mengubah Wajah Ekonomi Daerah Jauh Lebih Baik 

“Itu sebabnya eksplorasi materi genetik yang membawa ketahanan dan produktivitas tinggi tetap diperlukan,”ungkapnya.

Menurut Darmono, kita harus mengapresiasi perekayasa dan pemulia tanaman sawit. Konsorsium riset Ganoderma yang pernah dideklarasikan perlu segera dijalankan karena yang segera diperlukan bagaimana menanggulangi penyakit busuk pangkal batang yang saat ini menggerogoti perkebunan kelapa sawit.

 

 

 

 

Darmono Taniwiryono ganoderma kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Menerima Dana Tahap Awal Perdagangan Karbon

11 hours ago Berita Terbaru

TBS di Kalbar Capai Harga Tertinggi Rp2.661,93/kg

12 hours ago Berita Terbaru

BPDP Menginisiasi Pembentukan Sawit Learning Center (WINNER)

13 hours ago Berita Terbaru

RSPO dan ISPO Bukti Sawit Berkelanjutan

14 hours ago Berita Terbaru

Provinsi Kaltim Gelar Pasar Murah

15 hours ago Berita Terbaru

Transisi Energi Bagi Perlindungan Lingkungan Dari Dampak Perubahan Iklim

17 hours ago Berita Terbaru

BPBD Riau Mengirimkan Tim dan Peralatan Penanganan Karhutla ke Bengkalis

18 hours ago Berita Terbaru

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Menjadikan UMKM Sebagai Inti Bisnisnya

19 hours ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

1 day ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 1 month ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 6 days ago1 Min Read
Latest Post

Menerima Dana Tahap Awal Perdagangan Karbon

11 hours ago

TBS di Kalbar Capai Harga Tertinggi Rp2.661,93/kg

12 hours ago

BPDP Menginisiasi Pembentukan Sawit Learning Center (WINNER)

13 hours ago

RSPO dan ISPO Bukti Sawit Berkelanjutan

14 hours ago

Provinsi Kaltim Gelar Pasar Murah

15 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version