JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Peningkatan produktivitas sawit menghadapi kendala serangan Ganoderma spp, cendawan patogen, yang menjadi penyebab penyakit busuk pangkal batang (basal stem rot). Jika Ganoderma tidak dapat dikendalikan, produktivitas kebun sulit mencapai angka 36 ton TBS per hektar per tahun seperti target yang dicanangkan industri sawit.
Ganoderma juga dapat menyerang bagian atas batang sawit dan menyebabkan busuk atas atau upper stem rot. Di daerah endemik Ganoderma, 40 persen tanaman dapat roboh terserang saat tanaman berumur 14 tahun. Tanaman yang tidak roboh dan masih tegak, produksinya menurun.
Walaupun dalam beberapa tahun terakhir ini, ada produsen benih telah mengembangkan bibit sawit moderat toleran terhadap Ganoderma. Dalam pandangan Darmono Taniwiryono, Direktur Ganoderma Center mengatakan bahwa pelaku industri tidak boleh terlena dan merasa puas dengan bibit-bibit tanaman moderat toleran tersebut. Penyebutan benih moderat toleran karena memang tidak ada yang absolut tahan terhadap Ganoderma.
Ada sejumlah pertimbangan diantaranya tekanan faktor lingkungan abiotik yang bervariasi. Kejadian penyakit di satu daerah bisa berbeda di daerah lain dengan latar belakang genetik tananaman yang sama.
“Alasan lainnya, Ganoderma mampu beradaptasi melalui rekombinasi seksual membentuk galur-galur baru, menyebabkan patahnya ketahanan tanaman,” kata Darmono, Senin (24/4/2017).
Darmono menambahkan perusahaan kebun jangan melupakan komponen pengendalian terpadu lainnya seperti penghancuran sumber inokulum, pemupukan yang berimbang antara pupuk kimia dan organik, penggunaan musuh alami, dan pembuatan parit isolasi, tidak dilakukan atau dilupakan. Apabila cendawan Ganoderma di lingkungan sawit sulit berkembang, maka pembentukan galur baru juga bisa dicegah.
“Itu sebabnya eksplorasi materi genetik yang membawa ketahanan dan produktivitas tinggi tetap diperlukan,”ungkapnya.
Menurut Darmono, kita harus mengapresiasi perekayasa dan pemulia tanaman sawit. Konsorsium riset Ganoderma yang pernah dideklarasikan perlu segera dijalankan karena yang segera diperlukan bagaimana menanggulangi penyakit busuk pangkal batang yang saat ini menggerogoti perkebunan kelapa sawit.