JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Austindo Nusantara Jaya Tbk menerapkan sejumlah strategi untuk menghadapi kenaikan harga pupuk. Pasalnya, kontribusi biaya pemupukan termasuk biaya tenaga kerja aplikasi berkontribusi sekitar 40% dari total biaya operasional kebun.
“Kontribusi biaya pemupukan sebesar 40% terhadap biaya operasional kebun. Pada 2021, kami telah memenuhi seluruh kebutuhan pupuk sampai dengan akhir tahun,” ujar Wakil Presiden Direktur PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, dalam jawaban tertulis yang diterima redaksi.
Lucas menjelaskan dampak signifikan kenaikan harga pupuk baru dirasakan di tahun depan. Diperkirakan akan ada pengaruhnya terhadap biaya perawatan tanaman.
Emiten berkode ANJT ini telah mengantisipasi pengaruh kenaikan harga pupuk. Strateginya adalah dengan penerapan kebijakan keberlanjutan yang mengedepankan teknologi ramah lingkungan termasuk kompos yang membantu mengurangi penggunaan pupuk anorganik.
“Selain itu, kami sedang menguji coba penggunaan teknologi fertigasi yang dapat secara efektif dan efisien mengendalikan penggunaan pupuk dan air,” urainya.
Perusahaan mempunyai lima strategi untuk menekan dampak perubahan iklim global dan memastikan keberlanjutan operasionalnya. Pertama, percobaan fertigasi. Proses ini diharapkan akan membantu pengelolaan kelembaban tanah serta pemasokan air dan nutrisi secara lebih efisien ke pohon kelapa sawit, sehingga akan meningkatkan hidrasi dalam tanah.
Kedua, pengomposan yang telah mengurangi aplikasi kimia (dalam bentuk pupuk anorganik) ke tanah dan pada akhirnya mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dari penggunaan pupuk anorganik.
Ketiga, pengenalan ESP (Electrostatic Precipitators) di pabrik kami untuk mengurangi emisi partikulat (polusi udara).
Keempat, meningkatkan tingkat penyerbukan dengan membuat kotak elaeidobius kamerunicus.
Langkah kelima yaitu berbagai upaya penurunan emisi GRK dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Per 30 Juni 2021, produksi minyak kelapa sawit (CPO) dan inti sawit perusahaan mengalami kenaikan masing-masing sebesar 18,6% dan 15,2% menjadi 132.910 mt dan 25.881 mt.