PT Astra Agro Lestari meraih Sri Kehati Award terkait pengolahan limbah pabrikyang ramah lingkungan yang dijadikan pupuk organik.
Yayasan KEHATI memberikan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang masuk dalam indeks bursa SRI (Sustainable Responsible Index) KEHATI. Indeks tersebut merangkum 25 perusahaan yang peduli terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. PT Astra Agro Lestari Tbk yang diwakili Joko Supriyono, Direktur Environment and Social Responsibility, menerima penghargaan tersebut dari Direktur Eksekutif KEHATI MS Sembiring (kiri), dan Ketua Dewan Penasihat Presiden Guru
Besar FE-UI bidang Lingkungan Prof. Emil Salim “Saya berharap perusahaan-perusahaan ini bisa menjadi model yang membuat trend baru dalam berbisnis,” ujar Direktur Eksekutif Yayasan KEHATI, MS Sembiring, pada acara Penghargaan Indonesia Green Company dan SRI KEHATI Appreciation 2013 di Hotel Shangri-La, Rabu, 31 Juli 2013 malam.
Trend yang dimaksud adalah bisnis yang tidak mengejar keuntungan semata tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan masyarakat. Perusahaan-perusahaan yang menerima apresiasi tersebut dia harapkan bisa terus menjadi sahabat Yayasan KEHATI untuk menolong masyarakat yang membutuhkan dan menjaga lingkungan.
Pada acara yang diselenggarakan oleh SWA dan Yayasan KEHATI tersebut, Sembiring menambahkan bahwa perusahaan yang masuk dalam indeks SRI KEHATI memiliki nilai 10% lebih tinggi dari perusahaan-perusahaan lain yang tergabung dalam kelompok-kelompok bursa lainnya. Perusahan yang masuk di indeks tersebut juga lebih diperhitungkan. Hal ini terjadi karena investor sudah mulai memperhatikan perusahaan-perusahaan yang peduli dengan lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan.
Dala menentukan 25 perusahaan yang masuk dalam indeks SRI KEHATI itu, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden dan Pembina Yayasan KEHATI, Prof Emil Salim, mengatakan bahwa kriteria dan standar untuk memilih perusahaan-perusahaan itu didasarkan pada 3 pilar pemikiran. Yaitu, pilar ekonomi dari sisi profit, pilar sosial dari sisi karyawan dan masyarakat, dan pilar lingkungan dari sisi kontribusi terhadap planet. Serangkaian seleksi telah dilakukan pada 400 perusahaan yang kemudian tersaring menjadi 150 perusahaan. “Dari 150 itu kemudian menjadi 36 perusahaan, dan akhirnya menjadi hanya 25 perusahaan saja,” ujar Emil.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa apresiasi seperti SRI KEHATI Appreciation ini penting karena tantangan Indonesia ke depan dari sisi lingkungan maupun sosial sangat besar. Saat ini data menunjukkan bahwa penduduk Indonesia mencapai 245 juta jiwa. “Saat Indonesia berulang tahun yang ke 100, penduduknya menjadi 316 juta jiwa, tetapi Indonesianya tetap,” kata Emil. Kata ‘tetap’ yang dia katakan merujuk pada kondisi wilayah dan sumber daya alam yang ada di Indonesia tidak akan berubah meskipun jumlah penduduknya meningkat pesat. Oleh karenanya, perlu dipikirkan perubahan strategi pembangunan yang mampu mengakomodasi kesejahteran 316 juta penduduk itu dengan kondisi wilayah dan sumber daya yang cenderung tetap. Dia berharap perusahaan swasta mampu menjadi bagian dari perubahan pembangunan itu.
25 perusahaan yang masuk ke dalam daftar perusahaan dalam Indeks SRI KEHATI antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, PT Astra International Tbk,PT Bank Central Asia Tbk,PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Gajah Tunggal Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Indosat Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Kalbe Farma Tbk, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, PT Medco Energi International Tbk, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, PT Unitec Tractors Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk. (Qayuum)