RIAU, SAWIT INDONESIA – Asian Agri, perusahan kelapa sawit nasional, menyerahkan premi penjualan produk minyak sawit berkelanjutan (sustainable) sebesar Rp 2 miliar kepada 83 Koperasi Unit Desa (KUD) di Riau dan Jambi.
“Premi adalah insentif kepada petani binaan yang telah menjalankan standar sertifikat RSPO dan ISCC.Ada 83 KUD yang memperoleh sertifikat internasional (RSPO dan ISCC) dengan jumlah petani sekitar 29 ribu petani kepala keluarga,” ujar Kelvin Tio, Managing Director Asian Agri Grup dalam acara pembagian premi kepada petani di Kebun Plasma Buatan, Desa Buana Bhakti, Kecamatan Kerinci, Siak, Riau, pada Kamis (28/1).
Kelvin Tio mengatakan pasar internasional terutama negara Eropa sangat tertarik dengan sustainable palm oil. Disinilah peranan Asian Agri mendampingi petani binaan dalam praktek perkebunan sawit yang berkelanjutan sehingga sertifikasi ini memberikan kepastian pasar kepada produk minyak sawit yang dihasilkan petani mitra Asian Agri.
Dengan adanya premi ini, kata Kelvin, diharapkan dapat dimanfaatkan petani untuk mendukung kegiatan perkebunan mereka. Misalkan dipakai untuk peningkatan kapasitas petani, infrastruktur, peremajaan, dan kegiatan lain. “Kami (Asian Agri) berkomitmen memberikan premi ini kepada petani binaan Asian Agri,” ujarnya.
Musdhalifah Machmud, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Perekonomian, mengapresiasi pembagian premi ini sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan dan kerjasama yang setara diantara setiap pelaku usaha. Ini membuktikan keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat sampai kepada petani pula.
“Ini kerja keras petani yang telah mendapatkan sertifikat produk berkelanjutan. Karena kita tahu proses sertifikasi itu tidaklah mudah,” ujar Musdhalifah.
Lebih lanjut kata Musdhalifah, pembagian premi ini juga membuktikan bahwa petani sawit Indonesia mampu menjalankan tata kelola berkelanjutan dan berkontribusi kepada dunia. Pemberian premi ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menginginkan tiga aspek di sektor pertanian: peningkatan kesejahteraan, peningkatan produktivitas, dan peningkatan daya saing.
Kegiatan ini dihadiri pula Rusman Heriawan, Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, Nurlela, Direktur Ekspor Produk Pertanian Kementerian Perdagangan, pejabat Kementerian Pertanian, Kepala Dinas Perkebunan Riau, dan jajaran muspida provinsi Riau dan Kabupaten Siak.
Asian Agri mengelola lahan perkebunan inti seluas 100 ribu hektare dan lahan plasma seluas 60 ribu hektare yang dikelola petani binaan Asian Agri berlokasi di Riau dan Jambi. Lebih dari 72% perkebunan inti Asian Agri di Sumatera Utara, Riau, Jambi serta perkebunan petani plasma di Riau dan Jambi telah bersertifikat RSPO. Pada saat yang sama, telah dicapai pula ISCC (International Sustainability&Carbon Certification) oleh seluruh perkebunan Asian Agri maupun petani binaan di bawah skema petani plasma dan petani KKPA.
Sementara itu, pabrik minyak sawit perusahaan dan perkebunan di Buatan, Ukui, Soga, Tungkal Ulu, dan Muara Bulian telah mendapatkan sertifikat ISPO.