Sebatik, SAWIT INDONESIA – Potensi masyarakat Kalimantan Utara terus dikembangkan oleh Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Cabang Kalimantan Utara, terutama masyarakat pondok pesantren dalam mengembangkan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) yang berada di lingkungan perkebunan kelapa sawit.
Upaya ini dilakukan melalui workshop pemberdayaan UKMK pondok pesantren oleh APKASINDO dengan dukungan dana dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), yang dilaksanakan 24 – 26 November 2023 di Gedung Setrada, Sebatik – Kalimantan Utara.
Plt Ketua APKASINDO Cabang Kalimantan Utara, Suhendrik menjelaskan pihaknya mengadakan kegiatan pemberdayaan UKMK di Kalimantan Utara memiliki tiga tujuan yang ingin dicapai.
“Pertama, menggerakkan roda ekonomi pesantren dan daerah sekita perkebunan kelapa sawit. Kedua, meningkatkan keterampilan pengembangan dan produk baik turunan maupun kerajinan limbah kelapa sawit. Dan, ketiga, turut serta mensukseskan Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR),” jelasnya, melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi sawitindonesia.com, pada Sabtu (25 November 2023).
Sebagai informasi, acara workshop turut diihadiri Asisten Stafsus Wakil Presiden Dr. Tri Candra Aprianto, Fredy Sampe perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalimantan Utara (Kaltara) mewakili Gubernur Kaltara, Amin Nugroho Ketua Bidang Organisasi DPP APKASINDO, M Ikhsan Hadi perwakilan dari Dinas Perdagangan dan Koperasi Kaltara, Muh Khoiruddin Komisi 2 DPRD Kaltara, Mulyadi Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.
Selain itu, turut hadir juga Prasetyo Djati mewakili Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma melalui zoom, Ira Usdiana dari perwakilan dari Divisi UKM BPDPKS hadir melalui zoom, dan perwakilan dari Pondok pesantren As’Adiayah, Pondok pesantren Al Khairat, Pondok pesantren Mutiara Bangsa, serta Kelompok Tani dan Koperasi Sawit serta petani kelapa sawit se-Kaltara, dan Hendra Dermawan CEO Rumah Tamadun.
Tidak hanya kegiatan dalam menyampaikan gagasan atau ide untuk meningkatkan kompetensi melalui workshop, melainkan di hari ketiga (Minggu, 26 November 2023), ada kunjungan lokasi pembibitan KSU Maminasae yang dimiliki H. Latif, yang berada tidak jauh dari lokasi workshop.
“Pada kunjungan ke KSU Maminasae, yang berlokasi di Tanjung Aru Sebatik Timur, para peserta mendapatkan penjelasan proses Pre Nursery dan Main Nursery. Kedua proses ini penting diketahui para petani sawit. Mengingat proses ini menentukan kualitas bibit sebelum di tanaman di kebun,” pungkas Suhendrik.
Penulis: Robi Fitrianto